METROTODAY, SURABAYA – Evelyn Widiana, menciptakan inovasi menggambar textured painting kit dari sobekan kertas, berawal dari keprihatinannya terhadap limbah kertas yang menumpuk. Penggunaan kertas sudah sangat umum, mulai dari kemasan makanan, majalah, brosur, hingga koran.
Sumbernya pun beragam, meliputi perkantoran, rumah tangga, sekolah, hingga percetakan.
“Ini bisa berdampak buruk bagi lingkungan, terutama jika tidak dipilah dengan benar sehingga bisa untuk berkreasi,” kata Evelyn, Jumat (12/9).
Evelyn, yang memiliki motto mind holds power memilih mengolah limbah kertas menjadi painting kit karena kegiatan seni, seperti melukis, bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan meredakan stres.
Painting kit buatannya berisi kanvas lukis ukuran 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm, lembar instruksi, cat akrilik, pinset, stik es krim, lem putih, dan kertas bekas. Produk Textured Painting Kit ini diberi nama Paper Pulse.
“Paper meng-highlight bahan utama berupa limbah kertas untuk textured painting, sedangkan kata pulse berarti denyut nadi sebagai simbol dari ketenangan,” jelasnya.
Evelyn meyakini bahwa desain memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan sosial secara emosional dan fungsional.
Mahasiswa Desain Komunikasi Visual PCU Surabaya ini menjelaskan kendala dalam pembuatan karyanya adalah saat membuat adonan kertas.
“Kertasnya harus disobek kecil-kecil, semakin kecil semakin bagus. Untuk menyelesaikan satu gambar bisa 3-4 jam, dan ada proses pengeringan sendiri,” ujarnya.
Harapannya, masyarakat bisa lebih sadar terhadap lingkungan dan memanfaatkan barang yang tidak terpakai untuj menghasilkan suatu karya.
“Harapannya kepada masyarakat untuk membuat karya bisa aware terhadap lingkungan karena sehari-hari kertas menumpuk, banyak sisa kertas yang tidak kepakai,” pungkasnya. (ahm)