METROTODAY, SURABAYA – Memakai parfum bukan hanya soal menjadi pelengkap penampilan. Bagi beberapa orang, memakai parfum seperti memakai baju alias wajib.
Parfum bisa jadi sebagai personal identity bagi setiap orang. Dengan parfum, seseorang bisa menciptakan first impression yang kuat dan berbeda.
Parfum juga menunjang rasa percaya diri. Namun, kadang menggunakan parfum juga bisa menjadi menyebalkan karena baunya yang cepat hilang.
Kualitas parfum memang akan berbeda tergantung konsentrasi dan bahan yang digunakan. Namun, parfum bisa awet dan bertahan lama dengan cara yang benar.
Berikut beberapa cara memakai parfum yang tepat agar aromanya tahan lama dan tidak mudah menguap:
1. Semprot di Titik Nadi, Bukan Sembarangan
Titik nadi adalah area di tubuh yang memiliki suhu lebih hangat karena aliran darah di bawah kulit. Panas alami dari area ini membantu mengeluarkan aroma parfum secara perlahan, sehingga wangi lebih tahan lama.
Beberapa titik nadi yang bisa kamu jadikan “titik target” ketika menggunakan parfum:
• Belakang telinga
• Leher bagian bawah atau tengkuk
• Dalam siku
• Pergelangan tangan bagian dalam
• Belakang lutut
Hindari menyemprot parfum secara acak seperti ke seluruh badan atau pakaian, karena akan membuat wangi menyebar tapi cepat menguap.
2. Gunakan Setelah Mandi dan Sebelum Memakai Pakaian
Kulit yang bersih dan lembap adalah “kanvas” terbaik untuk parfum. Setelah mandi, pori-pori kulit masih terbuka dan kelembapan alami kulit membantu mengunci aroma lebih lama.
Semprot parfum sebelum memakai pakaian. Hal ini penting karena parfum yang mengenai kain justru bisa berubah aroma atau cepat pudar. Lebih baik parfum langsung menempel di kulit.
3. Jangan Gosok Pergelangan Tangan
Siapa yang masih suka menggosok parfum ke pergelangan tangan? Ternyata kebiasaan menggosok pergelangan tangan setelah menyemprot parfum ternyata adalah kesalahan besar. Gesekan justru merusak molekul parfum, membuat aroma aslinya berubah dan cepat menghilang.
Cukup tepuk ringan jika ingin meratakan parfum, tapi biarkan mengering sendiri lebih baik. Proses menggosok ini dapat menghilangkan top notes parfum yang justru menjadi identitas awal wanginya.
4. Gunakan Pelembap atau Petroleum Jelly
Kulit yang kering cenderung tidak bisa menahan aroma parfum terlalu lama. Oleh karena itu, pastikan kulitmu cukup lembap sebelum menyemprot parfum. Gunakan body lotion tanpa aroma atau petroleum jelly (seperti Vaseline) di area yang akan disemprot parfum.
Lemak dan kelembapan akan membantu parfum “menempel” lebih lama di kulit dan menguap secara perlahan.
5. Pakai Teknik Layering atau Fragrance Layering
Jika ingin aroma parfum mengeluarkan aroma yang lebih maksimal, coba teknik layering. Caranya adalah menggunakan beberapa produk dengan aroma yang serupa atau senada, seperti sabun mandi, body lotion, hingga parfumnya sendiri.
Brand-brand besar biasanya punya satu rangkaian produk dengan wangi yang sama. Layering seperti ini membuat aroma lebih tahan lama dan kompleks. Tapi, pastikan untuk tidak mencampur aroma yang terlalu berbeda. Salah kombinasi bisa membuat wanginya justru aneh dan tidak sedap.
6. Simpan Parfum dengan Benar
Tidak hanya cara memakai parfum, cara menyimpan parfum yang salah juga bisa mempengaruhi kualitas dan ketahanan parfum. Jauhkan parfum dari sinar cahaya matahari langsung, panas, atau kelembapan tinggi. Jangan letakkan parfum di kamar mandi karena uap panas bisa merusak komposisi kimianya.
Simpan di tempat sejuk, kering, dan gelap. Di dalam lemari atau kotak parfum adalah pilihan ideal. Parfum yang tidak disimpan dengan baik bisa rusak.
Parfum yang sudah rusak biasanya akan berubah warna atau memiliki aroma tajam yang menyimpang dari aslinya. Meski begitu, beberapa scent enthusiast justru malah sengaja untuk ‘merusak’ parfum karena akan menghasilkan aroma yang berbeda.
7. Gunakan Jenis Parfum yang Tepat
Parfum punya beberapa jenis berdasarkan konsentrasi wewangiannya:
• Parfum (Pure Perfume): konsentrasi dari parfum murni dan paling pekat, bisa tahan 8–12 jam. Umumnya memiliki harga yang paling mahal. Konsentrasinya sekitar 20-40%
• Eau de Parfum (EDP): konsentrasi ada di 15-20%, cukup pekat, bertahan 6–8 jam.
• Eau de Toilette (EDT): konsentrasinya lebih ringan di angka 5-15%, bertahan 4–6 jam
• Eau de Cologne: dibanding yang lain, EDP memiliki konsentrasi yang sangat ringan yaitu 1-3%, hanya bertahan sekitar 2–3 jam
Kalau kamu ingin aroma yang awet seharian, pilih yang EDP atau Parfum walau harganya lebih mahal.
Memiliki parfum mahal belum tentu menjamin badan akan wangi seharian. Yang menentukan justru cara pakai untuk menggunakannya.
Pahami titik-titik semprot, waktu pemakaian, serta kondisi kulit saat ingin menggunakan parfum. Sedikit perubahan dalam rutinitas bisa membuat aroma favoritmu lebih awet dan tidak cepat pudar. (alk)