31.1 C
Surabaya
17 June 2025, 17:29 PM WIB

Gaya Hidup Sehat dengan Intermittent Fasting, Benarkah Metode Diet Paling Ampuh?

METROTODAY, SIDOARJO – Banyak influencer kesehatan menyebut intermittent fasting (IF) sebagai salah satu metode diet paling ampuh. Karena itu, istilah ini makin sering seliweran di media sosial, vlog kesehatan, hingga jadi topik utama berbagai webinar dan talkshow.

Tidak hanya dikaitkan dengan penurunan berat badan, IF juga dipercaya punya banyak manfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Namun, apakah IF benar-benar efektif atau cuma tren sosial media sesaat?

Apa itu Intermittent Fasting?

Intermittent fasting bukan diet dalam arti membatasi jenis makanan, tapi lebih ke pengaturan waktu makan.

Jadi, Anda tetap bisa makan makanan favoritmu (asal tetap sehat dan seimbang), tapi hanya di jam-jam tertentu. Sisanya, tubuhmu “puasa” dari asupan kalori, baik dari makanan maupun minuman manis.

Salah satu metode paling populer adalah 16:8, di mana Anda hanya makan dalam rentang 8 jam (misalnya dari jam 12 siang sampai 8 malam), lalu puasa selama 16 jam berikutnya.

Ada juga metode 5:2, di mana Anda makan seperti biasa selama 5 hari, lalu mengurangi asupan kalori drastis di dua hari lainnya. Yang lebih ekstrem lagi, ada metode Eat-Stop-Eat, yaitu puasa 24 jam satu atau dua kali dalam seminggu.

Awalnya mungkin terasa berat. Tapi banyak orang merasa tubuh mereka justru jadi lebih ringan, lebih fokus, dan lebih berenergi setelah melewati masa adaptasi.

Apa Saja Manfaat Intermittent Fasting?

1. Berat Badan Turun Lebih Teratur

Karena waktu makan dibatasi, secara alami Anda cenderung makan lebih sedikit. Selain itu, ketika tubuh tidak mendapat asupan makanan selama beberapa jam, tubuh akan mulai menggunakan cadangan energi—alias lemak—sebagai bahan bakar. Ini yang bikin IF efektif buat Anda yang ingin menurunkan berat badan tanpa perlu diet ketat yang menyiksa.

2. Membantu Menyeimbangkan Kadar Gula Darah

Intermittent fasting bisa membantu tubuh lebih sensitif terhadap insulin, yang artinya kadar gula darah lebih stabil. Ini bisa jadi kabar baik buat Anda yang punya risiko diabetes atau ingin menjaga metabolisme tetap sehat.

3. Menjaga Kesehatan Jantung

IF juga disebut-sebut bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, tekanan darah, dan trigliserida. Kombinasi ini jelas baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

4. Menstimulasi Regenerasi Sel Tubuh

Saat puasa, tubuh masuk ke fase pembersihan alami yang disebut autophagy. Di fase ini, tubuh mengurai dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Proses ini penting untuk pencegahan penyakit kronis, termasuk kanker dan gangguan neurodegeneratif.

5. Pola Hidup yang Lebih Disiplin

Selain manfaat fisik, banyak yang merasa IF membantu mereka lebih disiplin, mindful saat makan, dan mengurangi kebiasaan ngemil sembarangan.

Lalu, Apakah IF Cocok untuk Semua Orang?

Jawabannya: tidak selalu. Intermittent fasting memang punya banyak manfaat, tapi bukan berarti cocok buat semua orang. Kalau Anda punya kondisi medis tertentu seperti gangguan makan, diabetes yang perlu pengaturan makan ketat, atau sedang hamil dan menyusui, sebaiknya jangan asal coba IF tanpa konsultasi dokter.

Beberapa orang juga bisa mengalami efek samping seperti pusing, lemas, sulit konsentrasi, atau suasana hati yang tidak stabil, terutama di awal. Jadi, sangat penting untuk mendengarkan sinyal tubuh dan jangan dipaksakan.

Tips Memulai Intermittent Fasting untuk Pemula

Kalau Anda baru pertama kali mau coba, ini beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:

• Mulai dari pola 12:12: makan selama 12 jam dan puasa 12 jam. Kalau sudah terbiasa, perlahan naik ke pola 14:10 atau 16:8.

• Tetap minum air putih selama jam puasa agar tubuh tidak dehidrasi.

• Pilih makanan bergizi saat jendela makan, jangan justru balas dendam dengan makanan tinggi lemak jenuh atau gula berlebihan.

• Jangan kalap saat buka puasa. Walau Anda menahan lapar, tetap makan perlahan dan secukupnya.

• Tidur yang cukup dan kelola stres, karena pola hidup sehat harus dilakukan secara menyeluruh.

Intermittent fasting bukan solusi instan untuk semua masalah tubuh, tapi bisa jadi alternatif menarik untuk mengatur pola makan dengan lebih sadar.

IF bisa membantu turunkan berat badan, menjaga gula darah, hingga memperbaiki metabolisme tubuh secara keseluruhan, asal dilakukan dengan cara yang tepat dan tidak berlebihan.

Yang paling penting: jangan hanya asal ikut tren, tapi pastikan Anda paham kondisi tubuh sendiri. Jika ragu, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau ahli gizi. (alk)

METROTODAY, SIDOARJO – Banyak influencer kesehatan menyebut intermittent fasting (IF) sebagai salah satu metode diet paling ampuh. Karena itu, istilah ini makin sering seliweran di media sosial, vlog kesehatan, hingga jadi topik utama berbagai webinar dan talkshow.

Tidak hanya dikaitkan dengan penurunan berat badan, IF juga dipercaya punya banyak manfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Namun, apakah IF benar-benar efektif atau cuma tren sosial media sesaat?

Apa itu Intermittent Fasting?

Intermittent fasting bukan diet dalam arti membatasi jenis makanan, tapi lebih ke pengaturan waktu makan.

Jadi, Anda tetap bisa makan makanan favoritmu (asal tetap sehat dan seimbang), tapi hanya di jam-jam tertentu. Sisanya, tubuhmu “puasa” dari asupan kalori, baik dari makanan maupun minuman manis.

Salah satu metode paling populer adalah 16:8, di mana Anda hanya makan dalam rentang 8 jam (misalnya dari jam 12 siang sampai 8 malam), lalu puasa selama 16 jam berikutnya.

Ada juga metode 5:2, di mana Anda makan seperti biasa selama 5 hari, lalu mengurangi asupan kalori drastis di dua hari lainnya. Yang lebih ekstrem lagi, ada metode Eat-Stop-Eat, yaitu puasa 24 jam satu atau dua kali dalam seminggu.

Awalnya mungkin terasa berat. Tapi banyak orang merasa tubuh mereka justru jadi lebih ringan, lebih fokus, dan lebih berenergi setelah melewati masa adaptasi.

Apa Saja Manfaat Intermittent Fasting?

1. Berat Badan Turun Lebih Teratur

Karena waktu makan dibatasi, secara alami Anda cenderung makan lebih sedikit. Selain itu, ketika tubuh tidak mendapat asupan makanan selama beberapa jam, tubuh akan mulai menggunakan cadangan energi—alias lemak—sebagai bahan bakar. Ini yang bikin IF efektif buat Anda yang ingin menurunkan berat badan tanpa perlu diet ketat yang menyiksa.

2. Membantu Menyeimbangkan Kadar Gula Darah

Intermittent fasting bisa membantu tubuh lebih sensitif terhadap insulin, yang artinya kadar gula darah lebih stabil. Ini bisa jadi kabar baik buat Anda yang punya risiko diabetes atau ingin menjaga metabolisme tetap sehat.

3. Menjaga Kesehatan Jantung

IF juga disebut-sebut bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, tekanan darah, dan trigliserida. Kombinasi ini jelas baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

4. Menstimulasi Regenerasi Sel Tubuh

Saat puasa, tubuh masuk ke fase pembersihan alami yang disebut autophagy. Di fase ini, tubuh mengurai dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Proses ini penting untuk pencegahan penyakit kronis, termasuk kanker dan gangguan neurodegeneratif.

5. Pola Hidup yang Lebih Disiplin

Selain manfaat fisik, banyak yang merasa IF membantu mereka lebih disiplin, mindful saat makan, dan mengurangi kebiasaan ngemil sembarangan.

Lalu, Apakah IF Cocok untuk Semua Orang?

Jawabannya: tidak selalu. Intermittent fasting memang punya banyak manfaat, tapi bukan berarti cocok buat semua orang. Kalau Anda punya kondisi medis tertentu seperti gangguan makan, diabetes yang perlu pengaturan makan ketat, atau sedang hamil dan menyusui, sebaiknya jangan asal coba IF tanpa konsultasi dokter.

Beberapa orang juga bisa mengalami efek samping seperti pusing, lemas, sulit konsentrasi, atau suasana hati yang tidak stabil, terutama di awal. Jadi, sangat penting untuk mendengarkan sinyal tubuh dan jangan dipaksakan.

Tips Memulai Intermittent Fasting untuk Pemula

Kalau Anda baru pertama kali mau coba, ini beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:

• Mulai dari pola 12:12: makan selama 12 jam dan puasa 12 jam. Kalau sudah terbiasa, perlahan naik ke pola 14:10 atau 16:8.

• Tetap minum air putih selama jam puasa agar tubuh tidak dehidrasi.

• Pilih makanan bergizi saat jendela makan, jangan justru balas dendam dengan makanan tinggi lemak jenuh atau gula berlebihan.

• Jangan kalap saat buka puasa. Walau Anda menahan lapar, tetap makan perlahan dan secukupnya.

• Tidur yang cukup dan kelola stres, karena pola hidup sehat harus dilakukan secara menyeluruh.

Intermittent fasting bukan solusi instan untuk semua masalah tubuh, tapi bisa jadi alternatif menarik untuk mengatur pola makan dengan lebih sadar.

IF bisa membantu turunkan berat badan, menjaga gula darah, hingga memperbaiki metabolisme tubuh secara keseluruhan, asal dilakukan dengan cara yang tepat dan tidak berlebihan.

Yang paling penting: jangan hanya asal ikut tren, tapi pastikan Anda paham kondisi tubuh sendiri. Jika ragu, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau ahli gizi. (alk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/