Produktif bukan hanya kerja terus menerus hingga burn out. (Foto: energepic.com)
METROTODAY, SURABAYA – Di era digital seperti sekarang, mudah sekali terjebak dalam kesibukan yang sebenarnya tidak produktif. Kita merasa sudah bekerja keras dari pagi hingga malam, tapi hasilnya tetap saja tidak maksimal. Padahal, produktivitas sejati bukan soal seberapa sibuk kamu terlihat, tapi seberapa efektif kamu menyelesaikan hal-hal yang penting.
Berikut ini adalah beberapa cara sederhana tapi ampuh untuk meningkatkan produktivitas, tanpa harus membuat diri menjadi burnout dan stress.
1. Kenali Jam Produktifmu
Setiap orang punya “golden hour” atau waktu emas di mana tubuh dan pikiran bekerja paling optimal. Ada yang produktif di pagi hari alias early bird, ada yang lebih fokus saat malam atau night owl.
Cobalah untuk mencatat aktivitas harian selama seminggu dan lihat kapan kamu merasa paling semangat, paling fokus, dan paling cepat menyelesaikan tugas. Setelah itu, tempatkan tugas-tugas terpenting di jam-jam tersebut.
2. Buat To-Do List yang Realistis
Banyak orang membuat daftar tugas harian yang terlalu panjang. Hasilnya? Banyak yang tidak tercapai dan akhirnya merasa gagal. Padahal, kunci produktivitas justru ada di daftar tugas yang sederhana tapi terarah.
Gunakan prinsip 3 hal utama per hari, cukup pilih 3 prioritas yang harus selesai, dan sisanya adalah bonus. Ini membuat otak tidak terbebani, tapi tetap termotivasi untuk segera menyelesaikan tugas.
3. Coba Terapkan Teknik Pomodoro
Teknik ini sudah lama jadi andalan para pekerja dan pelajar. Caranya sederhana:
Teknik ini membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan. Bonusnya, kamu jadi lebih sadar waktu dan menghindari kebiasaan menunda-nunda.
4. Kurangi Multitasking
Meski terdengar efisien, multitasking sebenarnya memperlambat kerja otak. Kita justru butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan dua tugas sekaligus dibanding satu per satu. Fokus pada satu hal dalam satu waktu akan menghasilkan pekerjaan yang lebih cepat dan lebih baik.
5. Ciptakan Ruang Kerja yang Nyaman
Lingkungan sangat memengaruhi produktivitas. Jika memungkinkan, pilih sudut kerja yang terang, bersih, dan tidak terlalu ramai. Tambahkan elemen kecil seperti tanaman hias, lilin aroma terapi, atau playlist lo-fi agar suasana hati tetap stabil dan semangat kerja tetap terjaga.
6. Jangan Lupa Istirahat dan Self-Care
Banyak orang berpikir kalau produktif artinya harus kerja terus-menerus. Padahal, tubuh dan otak butuh istirahat untuk bisa bekerja optimal. Luangkan waktu untuk tidur cukup, makan sehat, olahraga ringan, atau sekadar melakukan hal-hal kecil yang kamu sukai. Produktivitas yang sehat dimulai dari tubuh yang sehat juga.
7. Evaluasi Setiap Minggu
Akhiri minggu dengan mengevaluasi apa yang sudah kamu capai, dan apa yang bisa diperbaiki. Tidak harus panjang, cukup 10–15 menit saja untuk merenung, mencatat kemajuan, dan merancang strategi minggu depan. Kebiasaan refleksi ini akan membuat kamu lebih sadar akan pertumbuhanmu dan mempercepat perbaikan diri.
Produktivitas tidak selalu tentang bekerja lebih keras dan tidak ada waktu. Kadang, yang kita butuhkan adalah bekerja lebih cerdas, dengan ritme dan sistem yang tepat. Mulailah dari hal kecil, dari kebiasaan harian, dan terus konsisten.
Dengan cara-cara ini, kamu akan lebih mudah untuk mencatat apa saja kegiatanmu. Sehingga, kamu tidak merasa bahwa waktumu terbuang tanpa ada hasil yang jelas. (alk)
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…
This website uses cookies.