Categories: Woman Files

Semangat Kartini di Era Gen Z: Dari Baju Adat hingga Perjuangan Gender di Sosmed

METROTODAY, SURABAYA – RA Kartini mungkin hidup di era kolonial, tapi semangatnya ternyata masih menyala di hati Gen Z. Hasil survei terbatas StatsMe yang melibatkan 109 anak muda di Jawa dan Sulawesi membuktikan, 82,57% responden masih hafal betul tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.

Yang bikin kaget, ternyata kegiatan seremonial kayak lomba dan pakai baju adat di sekolah jadi penyumbang terbesar ingatan mereka.

Lussi Agustin, Direktur StatsMe, bilang fenomena ini menarik. “Justru yang sering dianggap sekadar formalitas, seperti upacara dan lomba di sekolah, malah jadi pengingat paling efektif buat Gen Z,” ujarnya. Tapi jangan salah, meski ingat Hari Kartini, makna emansipasi versi mereka udah jauh berkembang.

Nggak cuma soal kesetaraan pendidikan kayak di zaman Kartini dulu, sekarang 58% anak muda ngaitin emansipasi dengan kesetaraan gender secara luas. Ada juga yang ngeliatnya sebagai kebebasan memilih jalan hidup (18%) atau perjuangan hak perempuan (24%). “Mereka nggak melupakan Kartini, cuma menafsirkan ulang ajarannya sesuai zaman sekarang,” jelas Lussi.

Tapi jalan masih panjang. Survei ini nyebut 52,29% responden nganggep budaya patriarki masih jadi musuh utama kesetaraan. Stereotip kayak “perempuan cukup di dapur” atau “wanita karir bikin malu suami” masih sering kedengeran. Belum lagi soal ketimpangan di dunia kerja yang dirasakan 36,7% responden, mulai dari gaji nggak setara sampai susah naik jabatan.

Yang bikin optimis, 64,22% anak muda tetap nganggep Kartini sebagai icon emansipasi yang relevan sampai sekarang. Mereka juga sepakat kalwar perjuangan Kartini harus diterusin, tapi dengan cara kekinian. “Gen Z mau kesetaraan yang riil, nggak cuma simbolik,” tandas Lussi.

Jadi, meski cara merayakannya udah beda, semangat Kartini ternyata masih hidup di generasi TikTok ini. Yang berubah cuma bentuk perjuangannya – dari sekadar bisa sekolah, sekarang jadi pertarungan melawan bias gender di media sosial sampai dunia kerja. Siap lanjutin warisan Kartini, Gen Z?(*)

Dwi Shintia Irianti

Recent Posts

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

17 hours ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

17 hours ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

21 hours ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

21 hours ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

23 hours ago

Tim Gabungan Unair Bantu Operasi Korban Banjir di RSUD Aceh Tamiang, Begini Langkahnya

Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…

1 day ago

This website uses cookies.