Categories: Tokoh

Kisah Inspiratif Natasha Rizky dan Sabrina Anggraini dalam Ramadan Sanctuary Instaperfect

METROTODAY, JAKARTA – Ramadan selalu menjadi momen spesial untuk merenung, memperbaiki diri, dan menemukan makna baru dalam perjalanan hidup. Tahun ini, Instaperfect, menghadirkan kampanye bertajuk The Beauty of Infinite Progress: Reflect, Reconnect, Rebloom melalui acara Ramadan Sanctuary.

Yang Istimewa, dalam acara tersebut ditampilkan Theatrical Iftar pertama di Indonesia, sebuah kolaborasi teatrikal yang memadukan cerita, puisi, dan refleksi mendalam.

Dua sosok inspiratif, Natasha Rizky dan Sabrina Anggraini, hadir sebagai representasi perjalanan perempuan modern dalam menghadapi tantangan hidup.

Natasha Rizky, yang dikenal sebagai seorang aktris dan ibu muda, membagikan kisahnya tentang perjalanan menemukan ketenangan hati. Dalam Theatrical Iftar, Natasha mewakili permasalahan hati yang sering dihadapi perempuan modern.

”Aku pernah berpikir bahwa perempuan harus kuat, tegar, dan selalu tahu arah hidupnya. Namun, di satu titik, aku menyadari bahwa aku terlalu sibuk terlihat baik di luar, sampai lupa untuk berhenti sejenak dan merenung. Aku takut kehilangan diriku sendiri,” ungkap Natasha.

Melalui refleksi, Natasha belajar untuk bersyukur dan menghubungkan diri dengan Sang Maha Pencipta. “Aku ingin mengajak para Life Progressor untuk berhenti sejenak, menyadari indahnya bangkit dari setiap rintangan. Hati yang tenang akan menemukan makna yang mengantarkan kita untuk berprogres ke arah yang lebih baik,” tambahnya.

BERBAGI: Sabrina Anggraini, seorang dokter dan influencer, membagikan kisahnya tentang perjuangan mengejar mimpi.

Sementara itu, Sabrina Anggraini, seorang dokter dan influencer, membagikan kisahnya tentang perjuangan mengejar mimpi. Sabrina mewakili keinginan perempuan untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi orang lain.

”Sejak kecil, aku diajarkan untuk memprioritaskan pendidikan di tengah keterbatasan. Namun, ada kalanya aku merasa bahwa pendidikan dan kesuksesan adalah tanggung jawabku kepada orang tua. Hingga akhirnya, aku menyadari bahwa pendidikan bukan sekadar tentang kesuksesan pribadi, tetapi tentang bagaimana kita dapat menjadi jembatan bagi mimpi orang lain,” cerita Sabrina.

Dengan disiplin dan pola pikir yang lebih luas, Sabrina belajar untuk reconnect dengan dirinya sendiri. ”Kita perlu menemukan alasan yang lebih dalam untuk mewujudkan mimpi kita. Dengan kerendahan hati dan keberanian, kita juga dapat mendorong orang lain untuk meraih mimpi yang lebih besar,” ujarnya dalam acara yang dihelat pekan lalu di Jakarta.

 

Dwi Shintia Irianti

Recent Posts

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

16 hours ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

16 hours ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

20 hours ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

20 hours ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

22 hours ago

Tim Gabungan Unair Bantu Operasi Korban Banjir di RSUD Aceh Tamiang, Begini Langkahnya

Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…

1 day ago

This website uses cookies.