Tragedi ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo yang menimpa ratusan orang dan menyebabkan puluhan korban jiwa masih menyisakan duka mendalam bagi masyarakat.
Operasi pencarian dan evakuasi korban reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo resmi dinyatakan selesai. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, memastikan seluruh korban
Suasana haru menyelimuti pemakaman Firman Noor, 16, santri yang menjadi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Jenazah Firman dimakamkan di TPU Tembok Lor, Surabaya, diiringi isak
Memasuki hari ke-8 proses evakuasi reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, upaya pencarian korban terus dilakukan tanpa henti oleh tim gabungan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Tragedi Ponpes Al Khoziny adalah ujian bagi kita semua sebagai komunitas beriman. Bagaimana kita membaca takdir Allah dengan mata batin yang jernih, sekaligus menunaikan amanah akal dan perencanaan yang telah dianugerahkan-Nya.
Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional (Basarnas) terus berupaya mengevakuasi korban reruntuhan bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Tim rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya terus berjibaku dalam upaya penyelamatan santri korban reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al- Khoziny, Sidoarjo.
Bantuan berupa satu unit mobil Heavy Duty Rescue dan tenaga dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan BPBD Surabaya diterjunkan ke lokasi untuk menolong korban yang terjebak dalam reruntuhan bangunan