Desakan masyarakat untuk segera menggelar kompetisi sepak bola putri akhirnya mendapat respons positif dari PSSI. Kegagalan Timnas sepak bola putri di berbagai ajang internasional menjadi bahan evaluasi serius
Jawa Timur masih menjadi salah satu barometer pembinaan sepak bola nasional. Terutama dalam gelaran kompetisi yang melibatkan sepak bola akar rumput atau grass root seperti Liga 3 dan Liga 4.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengumumkan ada dua calon pemain naturalisasi yang disiapkan untuk timnas Indonesia yang berpeluang besar tampil pada dua laga uji coba krusial di FIFA Matchday pada September mendatang.
PSSI meminta I League (sebelumnya PT Liga Indonesia Baru/LIB) untuk mengizinkan hanya tujuh pemain asing yang dapat didaftarkan klub-klub Super League untuk mengarungi kompetisi musim 2025/2026.
Keputusan mengejutkan datang dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjelang bergulirnya Piala AFF Putri 2025. PSSI secara resmi menggeser posisi pelatih timnas putri, Satoru Mochizuki, dari jabatannya.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengakui beberapa jenama atau brand besar ternama dari luar negeri saat ini mengikuti tender untuk pengadaan jersi tim nasional (timnas) Indonesia yang akan segera dibuka.
Ada yang berubah dan tetap konsisten untuk gelaran kompetisi kasta teratas Liga Indonesia musim depan. Nama kompetisi berubah, begitu pula jumlah pemain asing yang diizinkan untuk tiap klub.
Indonesia terancam tak mengirimkan wakil ke ajang kompetisi ASEAN Club Championship (ACC) Shopee Cup 2025-2026. Malut United dan Persebaya Surabaya yang tadinya akan mewakili, ternyata tak sesuai regulasi AFF.
Komite Disiplin PSSI telah menjatuhkan sanksi denda kepada klub sepak bola Persebaya Surabaya sebesar Rp 200.000.000. Sanksi ini diputuskan pada 28 Mei 2025 menyusul insiden penyalaan flare oleh sejumlah besar penonton
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan hanya dua pemain Timnas yakni Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferarri, yang bakal menjadi wakil Indonesia untuk memperkuat tim ASEAN All Star dalam pertandingan eksebisi melawan