Suasana haru menyelimuti pemakaman Firman Noor, 16, santri yang menjadi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Jenazah Firman dimakamkan di TPU Tembok Lor, Surabaya, diiringi isak
Delapan hari sejak musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29 September 2025), pencarian baru akan dihentikan jika semua korban ditemukan. Evakuasi dituntaskan.
Memasuki hari ke-8 proses evakuasi reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, upaya pencarian korban terus dilakukan tanpa henti oleh tim gabungan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional (Basarnas) terus berupaya mengevakuasi korban reruntuhan bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim Surabaya menjadi pusat jujukan dan harapan bagi keluarga korban robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.
BNPB) melaporkan bahwa hingga hari keenam pascabencana runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, sebanyak 40 persen material reruntuhan telah berhasil dievakuasi. Fokus operasi kini diarahkan ke titik-
Ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, mulai diselidiki oleh pihak kepolisian. Lakumham DPC PKB Sidoarjo akan membantu Ponpes Al-Khoziny dalam proses hukum.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim mengalami kesulitan dalam mengenali identitas 8 jenazah korban robohnya pondok pesantren Al Khoziny, yang tiba di Posko Post Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim