Pemkot Surabaya kembali mencatatkan kinerja positif dalam capaian realisasi investasi. Hingga triwulan III atau periode Januari-September 2025, total investasi yang masuk ke Kota Pahlawan mencapai Rp 31,3 triliun.
Salah satu yang kini naik daun adalah perak, logam mulia yang selama ini dianggap “adik emas” namun sebenarnya memiliki potensi besar, terutama di tahun 2025.
Kota Surabaya membuka peluang besar bagi investor yang ingin mengembangkan transportasi ramah lingkungan. Namun, pemkot menekankan setiap investasi yang masuk ke Surabaya harus memprioritaskan warga lokal.
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar USD 10 miliar pada Juli. Tambahan dana tersebut berasal dari perbankan luar negeri.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Mohammad Nasih, menyoroti pentingnya investasi sebagai solusi untuk menciptakan lapangan kerja dan meredam dampak negatif PHK.
Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemerintahannya tengah mendorong investasi di berbagai sektor, yang kemungkinan dapat menciptakan sekitar 8 juta lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia.