Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional (Basarnas) terus berupaya mengevakuasi korban reruntuhan bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang menyebabkan ratusan santri terjebak dan beberapa di antaranya meninggal dunia, menjadi perhatian serius berbagai pihak.
Memasuki hari keempat pasca musibah ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny Sidoarjoe, keputusan besar akhirnya diambil. Orang tua dan wali santri sepakat alat berat diturunkan untuk mengevakuasi korban yang tertimbun
Kabar duka menyelimuti musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo.
Dua santri yang menjadi korban reruntuhan akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sidoarjo.
Jumlah korban jiwa akibat ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, bertambah menjadi tiga orang. Para korban merupakan santri yang tengah berada di sekitar lokasi saat bangunan roboh pada Senin (29/9) malam.
Musibah menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Bangunan musala setinggi tiga lantai di kompleks ponpes itu ambruk pada Senin sore (29/9).
Musibah menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Bangunan musala setinggi tiga lantai di kompleks ponpes itu ambruk pada Senin sore (29/9). Seorang santri meninggal dunia, sementara puluhan lainnya luka-luka dan masih ada yang terjebak di bawah
Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Salah satu bangunan di kompleks pesantren dengan ribuan santri tersebut ambruk, Senin (29/9) sore. Hingga malam, proses evakuasi korban masih terus dilakukan.