METROTODAY, SURABAYA – Setelah sempat turun di awal bulan, harga daging ayam di pasar tradisional di Kota Surabaya mengalami kenaikan signifikan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Saat ini harga per kilogram daging ayam telah mencapai Rp 40 ribu, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 36 ribu per kilogram.
Dampak dari kenaikan tersebut membuat omzet penjualan para pedagang mengalami penurunan.
Hampir semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga menjelang libur Nataru, tak terkecuali daging ayam yang terus melonjak tinggi.
Di Pasar Tradisional Dukuh Kupang Surabaya, Senin (22/12), harga daging ayam sudah tercatat mencapai angka Rp 40 ribu per kilogram.
Menurut salah satu pedagang daging ayam, Ribut Pudji Rahayu, kenaikan harga ini berdampak langsung pada volume penjualan dan sudah terjadi sejak dua minggu terakhir, diduga karena permintaan tinggi jelang libur.
“Sebelum kenaikan harga, kami bisa menghabiskan 80 kilogram daging ayam, kini hanya 50 kilogram,” ungkapnya pada hari yang sama.
Selain itu, Ribut mengaku akibat kenaikan harga, omzet penjualan menurun drastis karena pembeli memilih mengurangi jumlah pembelian.
Ia juga memprediksi bahwa harga daging ayam akan terus naik hingga memasuki periode tahun baru. “Biasanya sampai tahun baru naikknya setelah itu turun normal,” jelasnya.
Sebelumnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memastikan harga bahan kebutuhan pokok aman menjelang akhir tahun 2025.
DKPP menyebut harga daging ayam ras cenderung stabil pada November 2025, yakni berada di sekitar Rp 36 ribu hingga Rp 36.200 per kilogram.
Sedangkan pada Desember 2025, harga mencapai Rp 37 ribu per kilogram sebelum meroket ke angka saat ini. (ahm)

