14 December 2025, 5:25 AM WIB

Harga Telur Meroket Jelang Nataru di Pasar Dukuh Kupang Surabaya, Naik Hingga Rp10 Ribu per Kg

METROTODAY, SURABAYA – Hampir semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya adalah telur ayam ras yang turut naik secara drastis.

Bahkan di pasar tradisional Dukuh Kupang Surabaya, harganya melonjak Rp 3 ribu per kilogram menjadi Rp 31 ribu.

“Sebelumnya harga telur ayam ras hanya 28 ribu rupiah perkilogram, kini sudah menjadi 31 ribu rupiah,” ungkap pedagang di Pasar Dukuh Kupang Surabaya, Kholifah, Rabu (10/12).

Selain telur ayam ras, harga telur puyuh juga naik secara signifikan dari Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Sementara itu, telur ayam kampung meningkat dari Rp 3 ribu menjadi Rp 3.500 per butir.

Menurut Kholifah, kenaikan ini sudah menjadi tradisi setiap menjelang libur akhir tahun. “Meskipun ada kenaikan harga telur, tidak mempengaruhi omzet penjualan. Sehari saya bisa menghabiskan dua peti atau sekitar 20 kilogram,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pembeli bernama Dian mengaku tidak kaget dengan kenaikan harga kebutuhan pokok di akhir tahun. Meski demikian, ia tetap membeli sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

“Ya biasa aja, kan kalau akhir tahun mesti naik harganya. Saya belinya juga disesuaikan aja dengan anggaran yang ada dan kebutuhan,” tutur Dian. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Hampir semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya adalah telur ayam ras yang turut naik secara drastis.

Bahkan di pasar tradisional Dukuh Kupang Surabaya, harganya melonjak Rp 3 ribu per kilogram menjadi Rp 31 ribu.

“Sebelumnya harga telur ayam ras hanya 28 ribu rupiah perkilogram, kini sudah menjadi 31 ribu rupiah,” ungkap pedagang di Pasar Dukuh Kupang Surabaya, Kholifah, Rabu (10/12).

Selain telur ayam ras, harga telur puyuh juga naik secara signifikan dari Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Sementara itu, telur ayam kampung meningkat dari Rp 3 ribu menjadi Rp 3.500 per butir.

Menurut Kholifah, kenaikan ini sudah menjadi tradisi setiap menjelang libur akhir tahun. “Meskipun ada kenaikan harga telur, tidak mempengaruhi omzet penjualan. Sehari saya bisa menghabiskan dua peti atau sekitar 20 kilogram,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pembeli bernama Dian mengaku tidak kaget dengan kenaikan harga kebutuhan pokok di akhir tahun. Meski demikian, ia tetap membeli sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

“Ya biasa aja, kan kalau akhir tahun mesti naik harganya. Saya belinya juga disesuaikan aja dengan anggaran yang ada dan kebutuhan,” tutur Dian. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait