14 December 2025, 5:24 AM WIB

Mendikdasmen Pimpin Upacara Hari Guru di Balai Kota Surabaya, Umumkan Insentif Kesejahteraan Guru

METROTODAY, SURABAYA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti memimpin upacara Hari Guru Nasional (HGN) di halaman Balai Kota, Selasa (25/11).

Mendikdasmen RI, Abdul Mu’ti memimpin upacara Hari Guru Nasional (HGN) di Halaman Balai Kota, Selasa (25/11) didampingi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: istimewa)

Kehadiran Menteri Abdul Mu’ti di Surabaya merupakan bagian dari upaya Kemendikdasmen untuk menyelenggarakan peringatan HGN di berbagai lokasi di Indonesia, sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas dedikasi guru dalam mencerdaskan bangsa.

Mu’ti menegaskan komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk terus meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru sesuai dengan tema HGN 2025, “Guru Hebat, Indonesia Kuat.”

Ia juga memaparkan sejumlah kebijakan yang telah dan akan dilaksanakan untuk mensejahterahkan guru.

Salah satunya adalah beasiswa S1 lanjutan pada tahun 2025 dengan memberikan beasiswa sebesar Rp 3 juta per semester melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk 12.500 guru yang belum berpendidikan D4 atau S1.

“Program ini akan ditingkatkan pada tahun 2026, di mana kesempatan melanjutkan studi dengan beasiswa akan dibuka untuk 150.000 guru,” katanya.

Selain itu, pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi sebesar Rp 2 juta per bulan untuk guru non-ASN dan satu kali gaji pokok untuk guru ASN.

“Insentif untuk guru honorer dinaikkan dari Rp 300 ribu per bulan menjadi Rp 400 ribu per bulan mulai tahun 2026. Semua tunjangan dan insentif ditransfer langsung ke rekening guru,” tegasnya.

Mu’ti juga menyampaikan bahwa kewajiban mengajar guru tidak lagi mutlak 24 jam dan akan dialokasikan satu hari sebagai ‘hari belajar guru’ dalam sepekan, agar guru dapat lebih fokus pada tugas utama sebagai pendidik profesional.

“Terbaru, kami telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepala Kepolisian RI untuk menerapkan restorative justice dalam penyelesaian damai bagi guru yang berhadapan dengan masalah hukum terkait tugas mendidik. Kebijakan ini bertujuan agar guru merasa tenang dan berwibawa di hadapan para murid,” tegasnya.

Ia juga berpesan kepada para guru untuk meluruskan niat, memperkuat motivasi, dan meneguhkan jati diri di tengah tantangan era digital dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi.

“Guru adalah agen pembelajaran dan peradaban. Guru mengemban tugas profetik, mencerdaskan, membangun nalar kritis, hati yang jernih, dan akhlak mulia,” terangnya.

Sementara itu Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyambut baik dan mengapresiasi pesan yang disampaikan oleh Menteri Abdul Mukti, terutama mengenai penghormatan guru dan peran penting orang tua.

Ia juga mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan kompetensi guru di Kota Pahlawan.

“Kami juga melakukan perluasan RPL. Setelah sebelumnya fokus pada guru PAUD dan TK, kami akan menyampaikan program kuliah S1 melalui jalur RPL bagi guru-guru SD di tahun 2026,” ujar Eri.j

Ia juga berharap, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat terus bergerak bersama agar guru semakin sejahtera dan dapat mendidik generasi bangsa yang luar biasa. “Kita menjadi apa pun itu adalah karena jasa seorang guru,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti memimpin upacara Hari Guru Nasional (HGN) di halaman Balai Kota, Selasa (25/11).

Mendikdasmen RI, Abdul Mu’ti memimpin upacara Hari Guru Nasional (HGN) di Halaman Balai Kota, Selasa (25/11) didampingi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: istimewa)

Kehadiran Menteri Abdul Mu’ti di Surabaya merupakan bagian dari upaya Kemendikdasmen untuk menyelenggarakan peringatan HGN di berbagai lokasi di Indonesia, sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas dedikasi guru dalam mencerdaskan bangsa.

Mu’ti menegaskan komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk terus meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru sesuai dengan tema HGN 2025, “Guru Hebat, Indonesia Kuat.”

Ia juga memaparkan sejumlah kebijakan yang telah dan akan dilaksanakan untuk mensejahterahkan guru.

Salah satunya adalah beasiswa S1 lanjutan pada tahun 2025 dengan memberikan beasiswa sebesar Rp 3 juta per semester melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk 12.500 guru yang belum berpendidikan D4 atau S1.

“Program ini akan ditingkatkan pada tahun 2026, di mana kesempatan melanjutkan studi dengan beasiswa akan dibuka untuk 150.000 guru,” katanya.

Selain itu, pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi sebesar Rp 2 juta per bulan untuk guru non-ASN dan satu kali gaji pokok untuk guru ASN.

“Insentif untuk guru honorer dinaikkan dari Rp 300 ribu per bulan menjadi Rp 400 ribu per bulan mulai tahun 2026. Semua tunjangan dan insentif ditransfer langsung ke rekening guru,” tegasnya.

Mu’ti juga menyampaikan bahwa kewajiban mengajar guru tidak lagi mutlak 24 jam dan akan dialokasikan satu hari sebagai ‘hari belajar guru’ dalam sepekan, agar guru dapat lebih fokus pada tugas utama sebagai pendidik profesional.

“Terbaru, kami telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepala Kepolisian RI untuk menerapkan restorative justice dalam penyelesaian damai bagi guru yang berhadapan dengan masalah hukum terkait tugas mendidik. Kebijakan ini bertujuan agar guru merasa tenang dan berwibawa di hadapan para murid,” tegasnya.

Ia juga berpesan kepada para guru untuk meluruskan niat, memperkuat motivasi, dan meneguhkan jati diri di tengah tantangan era digital dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi.

“Guru adalah agen pembelajaran dan peradaban. Guru mengemban tugas profetik, mencerdaskan, membangun nalar kritis, hati yang jernih, dan akhlak mulia,” terangnya.

Sementara itu Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyambut baik dan mengapresiasi pesan yang disampaikan oleh Menteri Abdul Mukti, terutama mengenai penghormatan guru dan peran penting orang tua.

Ia juga mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan kompetensi guru di Kota Pahlawan.

“Kami juga melakukan perluasan RPL. Setelah sebelumnya fokus pada guru PAUD dan TK, kami akan menyampaikan program kuliah S1 melalui jalur RPL bagi guru-guru SD di tahun 2026,” ujar Eri.j

Ia juga berharap, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat terus bergerak bersama agar guru semakin sejahtera dan dapat mendidik generasi bangsa yang luar biasa. “Kita menjadi apa pun itu adalah karena jasa seorang guru,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait