METROTODAY, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar ajang inovasi terbesar tahun ini, INNOVNESA #3, Senin (24/11) di Lantai Ground Gedung Rektorat Unesa.
Pameran ini menampilkan 79 produk inovasi hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa dari berbagai bidang ilmu, mulai dari teknologi industri, digitalisasi, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Pembukaan acara ini dihadiri oleh berbagai pihak dari sektor akademik, pemerintah, hingga industri. Wakil Rektor III Unesa, Bambang Sigit Widodo, menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ruang apresiasi inovasi, tetapi juga langkah strategis memperkuat hilirisasi riset perguruan tinggi ke dunia industri.
“Harapan kami dengan adanya pameran ini, produk karya hasil riset dosen dan mahasiswa dapat berkembang hingga tahap scaling up dan memasuki dunia industri. Selama ini tantangan terbesar adalah menjembatani perguruan tinggi dengan sektor industri,” kata Bambang.
Ia juga menyoroti tingginya minat mahasiswa pada program vokasi yang dinilai mampu mencetak lulusan siap kerja.
Melalui INNOVNESA #3, UNESA berharap inovasi yang lahir bukan hanya berhenti sebagai penelitian, tetapi dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat, industri, dan pemerintah daerah. “Intinya, inovasi harus berdampak. Kami ingin karya mahasiswa dan dosen tidak hanya unggul secara akademik, tetapi benar-benar digunakan masyarakat,” harapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menyambut baik kegiatan ini dan menegaskan bahwa Surabaya kini tengah memperkuat ekosistem inovasi melalui kolaborasi lintas sektor yang ia sebut heptahelix.
“Surabaya setiap tahun terus meningkatkan inovasi. Bahkan kami dianugerahi predikat kota terinovatif di Indonesia. Ke depan, heptahelix ini harus menjadi penghubung antara inovasi kampus dengan kebutuhan pasar,” tuturnya.
Irvan menambahkan bahwa Pemkot tengah menyiapkan innovation hub untuk mempertemukan pelaku usaha kreatif, peneliti, dan startup berbasis teknologi.
Selain mendorong inovasi, Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen memberikan dukungan pembiayaan bagi pelajar dan mahasiswa vokasi melalui program beasiswa. “Tahun depan lebih dari Rp190 miliar dialokasikan untuk program pendidikan, termasuk beasiswa bagi mahasiswa vokasi agar mereka langsung terserap pasar kerja setelah lulus,” jelas Irvan.
Irvan juga menegaskan adanya pergeseran pola berpikir bahwa bekerja tidak harus selalu di kantor atau pabrik. “Di era ekonomi digital dan sharing economy, bekerja bisa dari mana pun. Karena itu, entrepreneurship dan teknologi harus menjadi fondasi kemampuan generasi muda,” tuturnya.
INNOVNESA #3 diproyeksikan menjadi agenda tahunan UNESA dalam memperkuat ekosistem inovasi, riset terapan, dan komersialisasi produk teknologi karya civitas akademika. Pameran ini dibuka untuk publik hingga 26 November 2025 dan menjadi ruang temu antara inovator, industri, investor, serta masyarakat luas. (ahm)

