5 November 2025, 14:38 PM WIB

Pemkot Surabaya Buru Pelaku Vandalisme Mural di Jalan Gubeng Pojok yang Sudah Teridentifikasi CCTV

METROTODAY, SURABAYA – Pemkot Surabaya tengah berupaya keras untuk menangkap pelaku vandalisme yang merusak mural di kawasan Jalan Gubeng Pojok.

Mural yang baru saja selesai dikerjakan tersebut dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, membuat Pemkot Surabaya geram.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa ia telah meminta perangkat daerah (PD) terkait untuk menindaklanjuti kasus ini.

Menurutnya, di sekitar lokasi mural telah terpasang kamera pengawas (CCTV) yang dapat membantu mengidentifikasi pelaku.

“Nah ini sudah saya minta itu sama teman-teman, kan ada CCTV-nya, diproses lah. Makanya saya berharap, kalau sudah dimural jangan dirusak,” kata Eri, Selasa (4/11).

Mural di Jembatan Viaduk Gubeng Surabaya baru saja diselesaikan dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. (Foto: Istimewa)

Cak Eri, sapaan akrabnya, mengaku sangat prihatin atas insiden vandalisme ini. Ia menekankan bahwa pembuatan mural membutuhkan tenaga dan dedikasi tinggi dari para seniman muda Surabaya.

“Arek-arek (mengerjakan) susahnya seperti itu, divandalisme. Ini saya minta (cari) CCTV, proses sampai dapat, hukumannya jangan ringan-ringan, yang berat sekalian karena merusak fasilitas umum,” tegasnya.

Wali kota juga menegaskan bahwa tindakan vandalisme terhadap fasilitas umum dapat dijerat pidana.

“Saya pidanakan, karena merusak fasilitas umum kan bisa masuk kategori pidana,” ujarnya.

Menurutnya, terdapat beberapa titik kamera pengawas di sekitar lokasi mural yang akan membantu Satpol PP dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya dalam melacak pelaku.

“Insyaallah ada beberapa (CCTV) tiga atau dua. (Pelaku) lagi dicari itu sama teman-teman. Saya bilang goleki (cari) sampai ketemu (pelakunya),” katanya.

Eri juga menjelaskan bahwa mural tersebut dibangun menggunakan anggaran pemerintah dan menjadi bagian dari upaya mempercantik kota.

“Karena ini merusak fasilitas umum, terus dibangun dengan uang negara, (mengerjakannya) soro (susah),” ujarnya.

Mural di Jalan Gubeng Pojok menggambarkan keberagaman suku, ras, agama, serta keindahan wisata di Kota Pahlawan.

“Jadi beragam agama, beragam suku, sehingga itu menyatukanlah tempat-tempat wisata. Makanya kita harus menjaga Surabaya bareng-bareng,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan pesan bagi pelaku vandalisme agar menyadari kesalahannya. “Semoga yang tangannya jahil, jadi gak jahil lagi. Semoga yang tangannya jahil, dibuka hatinya biar sadar. Bagaimanapun dia ya wargaku. Maka satu-satunya yang bisa membolak-balikkan hatinya manusia adalah Gusti Allah,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Pemkot Surabaya tengah berupaya keras untuk menangkap pelaku vandalisme yang merusak mural di kawasan Jalan Gubeng Pojok.

Mural yang baru saja selesai dikerjakan tersebut dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, membuat Pemkot Surabaya geram.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa ia telah meminta perangkat daerah (PD) terkait untuk menindaklanjuti kasus ini.

Menurutnya, di sekitar lokasi mural telah terpasang kamera pengawas (CCTV) yang dapat membantu mengidentifikasi pelaku.

“Nah ini sudah saya minta itu sama teman-teman, kan ada CCTV-nya, diproses lah. Makanya saya berharap, kalau sudah dimural jangan dirusak,” kata Eri, Selasa (4/11).

Mural di Jembatan Viaduk Gubeng Surabaya baru saja diselesaikan dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. (Foto: Istimewa)

Cak Eri, sapaan akrabnya, mengaku sangat prihatin atas insiden vandalisme ini. Ia menekankan bahwa pembuatan mural membutuhkan tenaga dan dedikasi tinggi dari para seniman muda Surabaya.

“Arek-arek (mengerjakan) susahnya seperti itu, divandalisme. Ini saya minta (cari) CCTV, proses sampai dapat, hukumannya jangan ringan-ringan, yang berat sekalian karena merusak fasilitas umum,” tegasnya.

Wali kota juga menegaskan bahwa tindakan vandalisme terhadap fasilitas umum dapat dijerat pidana.

“Saya pidanakan, karena merusak fasilitas umum kan bisa masuk kategori pidana,” ujarnya.

Menurutnya, terdapat beberapa titik kamera pengawas di sekitar lokasi mural yang akan membantu Satpol PP dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya dalam melacak pelaku.

“Insyaallah ada beberapa (CCTV) tiga atau dua. (Pelaku) lagi dicari itu sama teman-teman. Saya bilang goleki (cari) sampai ketemu (pelakunya),” katanya.

Eri juga menjelaskan bahwa mural tersebut dibangun menggunakan anggaran pemerintah dan menjadi bagian dari upaya mempercantik kota.

“Karena ini merusak fasilitas umum, terus dibangun dengan uang negara, (mengerjakannya) soro (susah),” ujarnya.

Mural di Jalan Gubeng Pojok menggambarkan keberagaman suku, ras, agama, serta keindahan wisata di Kota Pahlawan.

“Jadi beragam agama, beragam suku, sehingga itu menyatukanlah tempat-tempat wisata. Makanya kita harus menjaga Surabaya bareng-bareng,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan pesan bagi pelaku vandalisme agar menyadari kesalahannya. “Semoga yang tangannya jahil, jadi gak jahil lagi. Semoga yang tangannya jahil, dibuka hatinya biar sadar. Bagaimanapun dia ya wargaku. Maka satu-satunya yang bisa membolak-balikkan hatinya manusia adalah Gusti Allah,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/