4 November 2025, 5:54 AM WIB

Tjangkroekan Djoeang: Nostalgia Tempo Dulu di Halaman Tugu Pahlawan Surabaya

METROTODAY, SURABAYA – Tjangkroekan Djoeang yang digelar di Halaman Tugu Pahlawan pada 31 Oktober-1 November 2025, berhasil mengajak warga Surabaya bernostalgia dalam suasana tempo dulu dengan semangat heroik.

Acara ini mengusung konsep obrolan santai atau nongkrong khas Suroboyo, yang dipadukan dengan berbagai elemen jadul.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, menjelaskan bahwa Tjangkroekan Djoeang dirancang untuk menghidupkan kembali nuansa jadul melalui setting lesehan atau meja, serta hadirnya Pasar UMKM tempo doeloe.

“Konsepnya adalah nongkrong santai yang terbuka untuk umum, dimeriahkan dengan hadirnya Pasar UMKM Tempo Doeloe dan tampilan seni. Kami mengajak warga menikmati malam dengan suasana tempo doeloe,” ujar Hidayat Syah, Minggu (2/11).

Pengunjung dapat menikmati malam yang syahdu sambil menyantap kuliner khas Surabaya yang terkurasi, seperti Nasi Osek, Sego Sadukan, Rangin, dan Arumanis.

Sambil menyeruput kopi dan menikmati jajanan, masyarakat juga dapat menyaksikan tampilan seni yang menambah pengalaman nostalgia.

Hidayat Syah menambahkan bahwa acara ini tidak hanya berfungsi sebagai medium transformasi nilai-nilai kepahlawanan, tetapi juga berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menggerakkan ekonomi UMKM lokal.

“Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, hanya Rp5.000, acara ini memberikan dampak positif signifikan bagi sektor pariwisata,” terangnya.

Langkah Pemkot Surabaya menggelar Tjangkroekan Djoeang juga berhasil mendorong tamu, termasuk komunitas Reenactor dan wisatawan, untuk memperpanjang masa tinggal di Surabaya sebelum Parade Surabaya Juang, sekaligus meningkatkan potensi perputaran ekonomi di Kota Pahlawan.

“Tjangkroekan Djoeang menjadi pembuka yang manis dan personal, membuktikan bahwa semangat kepahlawanan bisa diwariskan tidak hanya melalui teatrikal heroik, tetapi juga melalui obrolan hangat, santapan lezat, dan nostalgia di bawah langit malam Tugu Pahlawan,” ungkap Hidayat Syah.

Rangkaian Heroic Days 2025 akan berlanjut dengan acara monumental lainnya, seperti Parade Surabaya Juang 2025 pada 2 November, dan HerockMob yang menampilkan performa rock seniman-seniman lokal pada 8 November 2025, di Plaza Internasio Kota Lama Surabaya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Tjangkroekan Djoeang yang digelar di Halaman Tugu Pahlawan pada 31 Oktober-1 November 2025, berhasil mengajak warga Surabaya bernostalgia dalam suasana tempo dulu dengan semangat heroik.

Acara ini mengusung konsep obrolan santai atau nongkrong khas Suroboyo, yang dipadukan dengan berbagai elemen jadul.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, menjelaskan bahwa Tjangkroekan Djoeang dirancang untuk menghidupkan kembali nuansa jadul melalui setting lesehan atau meja, serta hadirnya Pasar UMKM tempo doeloe.

“Konsepnya adalah nongkrong santai yang terbuka untuk umum, dimeriahkan dengan hadirnya Pasar UMKM Tempo Doeloe dan tampilan seni. Kami mengajak warga menikmati malam dengan suasana tempo doeloe,” ujar Hidayat Syah, Minggu (2/11).

Pengunjung dapat menikmati malam yang syahdu sambil menyantap kuliner khas Surabaya yang terkurasi, seperti Nasi Osek, Sego Sadukan, Rangin, dan Arumanis.

Sambil menyeruput kopi dan menikmati jajanan, masyarakat juga dapat menyaksikan tampilan seni yang menambah pengalaman nostalgia.

Hidayat Syah menambahkan bahwa acara ini tidak hanya berfungsi sebagai medium transformasi nilai-nilai kepahlawanan, tetapi juga berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menggerakkan ekonomi UMKM lokal.

“Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, hanya Rp5.000, acara ini memberikan dampak positif signifikan bagi sektor pariwisata,” terangnya.

Langkah Pemkot Surabaya menggelar Tjangkroekan Djoeang juga berhasil mendorong tamu, termasuk komunitas Reenactor dan wisatawan, untuk memperpanjang masa tinggal di Surabaya sebelum Parade Surabaya Juang, sekaligus meningkatkan potensi perputaran ekonomi di Kota Pahlawan.

“Tjangkroekan Djoeang menjadi pembuka yang manis dan personal, membuktikan bahwa semangat kepahlawanan bisa diwariskan tidak hanya melalui teatrikal heroik, tetapi juga melalui obrolan hangat, santapan lezat, dan nostalgia di bawah langit malam Tugu Pahlawan,” ungkap Hidayat Syah.

Rangkaian Heroic Days 2025 akan berlanjut dengan acara monumental lainnya, seperti Parade Surabaya Juang 2025 pada 2 November, dan HerockMob yang menampilkan performa rock seniman-seniman lokal pada 8 November 2025, di Plaza Internasio Kota Lama Surabaya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/