Petugas gabungan dari Satpol PP dan TNI/Polri mengecek satu per satu rumah yang kembali dijadikan prostitusi di eks Lokalisasi Moroseneng dan Klakah Rejo Surabaya. (Foto: Istimewa)
METROTODAY, SURABAYA – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya meningkatkan pengawasan di kawasan eks lokalisasi Moroseneng Selasa (7/10) malam.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap aduan masyarakat terkait dugaan aktivitas negatif di wilayah tersebut.
Dalam operasi tersebut, Satpol PP Kota Surabaya bekerja sama dengan petugas gabungan dari TNI, Polri, dan perangkat wilayah setempat.
Tim gabungan menyisir rumah-rumah di kawasan eks lokalisasi untuk memastikan tidak ada praktik prostitusi atau kegiatan negatif lainnya.
Camat Benowo Surabaya, Denny Christupel Tupamahu, menjelaskan bahwa pengawasan rutin dilakukan di eks lokalisasi Moroseneng sejak ditutup pada tahun 2015.
“Eks lokalisasi ini sudah tutup sejak tahun 2015, dan patroli serta pengawasan selalu dilakukan. Petugas Satpol PP Kota Surabaya maupun petugas Satpol PP Kecamatan Benowo secara rutin melakukan patroli,” ujarnya pada Rabu (8/10)
Denny menambahkan bahwa pengawasan ini merupakan upaya menindaklanjuti keluhan warga terkait dugaan aktivitas yang meresahkan.
“Satpol PP melakukan pengawasan ketat di setiap rumah untuk mengantisipasi dugaan kegiatan prostitusi yang meresahkan warga,” jelasnya.
Saat pengecekan, petugas tidak menemukan aktivitas mencurigakan.
“Kami tidak menemukan aktivitas yang diduga itu. Pintu-pintu terkunci, digembok dari luar, dan lampu mati, sehingga membutuhkan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku,” imbuhnya.
Denny menegaskan bahwa pengawasan di eks lokalisasi Moroseneng akan terus dilakukan secara masif untuk mencegah munculnya kembali aktivitas negatif.
“Kegiatan ini akan berkelanjutan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” tegasnya.
Pengawasan dilakukan dengan memeriksa lokasi dan potensi adanya aktivitas negatif.
“Ini akan dilanjutkan dengan koordinasi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan untuk memecahkan permasalahan ini lebih detail,” terangnya.
Denny juga menyatakan bahwa pengawasan tidak hanya dilakukan di Moroseneng, tetapi juga di eks lokalisasi lainnya, seperti Klakah Rejo.
“Tidak hanya di lokalisasi Moroseneng saja, tetapi eks lokalisasi Klakah Rejo juga akan kami lakukan pengawasan,” ungkapnya.
Terakhir, Denny memastikan bahwa patroli rutin akan terus dilakukan setiap malam untuk mencegah eks lokalisasi kembali beroperasi.
“Kita selalu rutin setiap malam, dilakukan pengawasan mulai malam hari sampai pagi (dini hari). Semenjak tutup sudah dilakukan pengamanan dan patroli rutin untuk mencegah jangan sampai marak kembali,” pungkasnya. (ahm)
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…
This website uses cookies.