24 September 2025, 19:30 PM WIB

Pemkot Surabaya-ITS Kolaborasi Riset Kendaraan Hemat Energi di Sirkuit GBT

METROTODAY, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen memfasilitasi penelitian yang dilakukan oleh tim otomotif Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT). Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung riset dan pengembangan kendaraan hemat energi yang akan diikutsertakan dalam berbagai kompetisi, baik tingkat nasional maupun internasional.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah, menjelaskan bahwa kerja sama ini bermula dari permohonan pihak ITS. Sirkuit GBT digunakan sebagai tempat test drive kendaraan yang akan diikutkan berbagai macam kompetisi.

“Awal mula kolaborasinya adalah ketika pihak ITS menyampaikan bahwa UKM otomotif ITS bermaksud meminjam Sirkuit GBT untuk test drive kendaraan yang rencananya akan mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE), Shell Eco Marathon Asia Pacific Middle East, dan Formula SAE Japan,” ungkap Hidayat, Senin (22/9).

Disbudporapar menyambut baik permohonan ini karena melihat potensi besar dari penggunaan sirkuit sebagai tempat uji kelayakan kendaraan.

“Kami menyambut baik keinginan untuk memakai Sirkuit GBT sebagai tempat penelitian uji kendaraan tersebut, karena pastinya spesifikasi sirkuit akan ideal untuk dipakai juga sebagai tempat uji kelayakan sebuah kendaraan,” tambah Hidayat.

Hidayat juga menambahkan bahwa mekanisme peminjaman sangat sederhana. Ia mencontohkan, seperti pihak ITS yang hanya perlu mengirimkan pemberitahuan kepada Disbudporapar agar jadwal pemakaian dapat disinkronkan dengan event lain.

“Bagi yang ingin memanfaatkan GBT untuk tempat penelitian prosesnya mudah cukup bersurat kepada kami agar jadwal bisa disesuaikan,” tandasnya.

Sementara itu, Non-Technical Manager Tim Nogogeni ITS Safira Dewi Agustina memaparkan bahwa ada lima tim otomotif ITS dengan fokus kendaraan yang berbeda, mulai dari hidrogen, etanol, listrik, hingga bensin. Mereka semua membutuhkan fasilitas uji coba yang memadai sehingga memilih GBT.

“Kami memilih GBT karena masing-masing kendaraan punya spesifikasi berbeda, dan test drive harus dilakukan di lintasan beraspal yang tidak bergelombang,” jelas Safira.

Menurutnya, pemakaian sirkuit ini sangat membantu riset timnya, khususnya dalam mengukur efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan.

Tim-tim yang sedang melakukan riset di GBT sedang mempersiapkan diri untuk berbagai kompetisi, antara lain KMHE yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada Oktober dan Shell Eco Marathon di Qatar pada Januari 2026.

“Kami berharap dukungan dari Pemkot Surabaya dapat menjadi motivasi lebih dalam meraih hasil terbaik dan mengharumkan nama kota dan bangsa,” pungkasnya. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen memfasilitasi penelitian yang dilakukan oleh tim otomotif Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT). Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung riset dan pengembangan kendaraan hemat energi yang akan diikutsertakan dalam berbagai kompetisi, baik tingkat nasional maupun internasional.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah, menjelaskan bahwa kerja sama ini bermula dari permohonan pihak ITS. Sirkuit GBT digunakan sebagai tempat test drive kendaraan yang akan diikutkan berbagai macam kompetisi.

“Awal mula kolaborasinya adalah ketika pihak ITS menyampaikan bahwa UKM otomotif ITS bermaksud meminjam Sirkuit GBT untuk test drive kendaraan yang rencananya akan mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE), Shell Eco Marathon Asia Pacific Middle East, dan Formula SAE Japan,” ungkap Hidayat, Senin (22/9).

Disbudporapar menyambut baik permohonan ini karena melihat potensi besar dari penggunaan sirkuit sebagai tempat uji kelayakan kendaraan.

“Kami menyambut baik keinginan untuk memakai Sirkuit GBT sebagai tempat penelitian uji kendaraan tersebut, karena pastinya spesifikasi sirkuit akan ideal untuk dipakai juga sebagai tempat uji kelayakan sebuah kendaraan,” tambah Hidayat.

Hidayat juga menambahkan bahwa mekanisme peminjaman sangat sederhana. Ia mencontohkan, seperti pihak ITS yang hanya perlu mengirimkan pemberitahuan kepada Disbudporapar agar jadwal pemakaian dapat disinkronkan dengan event lain.

“Bagi yang ingin memanfaatkan GBT untuk tempat penelitian prosesnya mudah cukup bersurat kepada kami agar jadwal bisa disesuaikan,” tandasnya.

Sementara itu, Non-Technical Manager Tim Nogogeni ITS Safira Dewi Agustina memaparkan bahwa ada lima tim otomotif ITS dengan fokus kendaraan yang berbeda, mulai dari hidrogen, etanol, listrik, hingga bensin. Mereka semua membutuhkan fasilitas uji coba yang memadai sehingga memilih GBT.

“Kami memilih GBT karena masing-masing kendaraan punya spesifikasi berbeda, dan test drive harus dilakukan di lintasan beraspal yang tidak bergelombang,” jelas Safira.

Menurutnya, pemakaian sirkuit ini sangat membantu riset timnya, khususnya dalam mengukur efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan.

Tim-tim yang sedang melakukan riset di GBT sedang mempersiapkan diri untuk berbagai kompetisi, antara lain KMHE yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada Oktober dan Shell Eco Marathon di Qatar pada Januari 2026.

“Kami berharap dukungan dari Pemkot Surabaya dapat menjadi motivasi lebih dalam meraih hasil terbaik dan mengharumkan nama kota dan bangsa,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/