6 September 2025, 0:44 AM WIB

Putri Indonesia 2025 Bakar Semangat Mahasiswa Baru UNTAG Surabaya

LMETROTODAY, SURABAYA – Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya kembali membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang mampu melahirkan bibit-bibit unggul berprestasi di tingkat nasional.

Kehadiran Firsta Yufi Amarta, Puteri Indonesia 2025, di acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNTAG Surabaya 2025 menjadi bukti nyata kualitas pendidikan dan pembinaan yang diterapkan di kampus ini.

Firsta, yang juga merupakan mahasiswa S2 Magister Manajemen UNTAG Surabaya, hadir untuk memberikan motivasi kepada ribuan mahasiswa baru.

Ia berbagi pengalaman tentang pentingnya memiliki growth mindset dan berani keluar dari zona nyaman untuk mencapai kesuksesan.

“Kehadiran Firsta sebagai Puteri Indonesia sekaligus mahasiswa aktif UNTAG Surabaya tentu menjadi kebanggaan bagi kami,” ujar Prof. Mulyanto Nugroho, Rektor UNTAG Surabaya, Jumat (5/9).

Menurutnya hadirnya Puteri Indonesia 2025 ini membuktikan bahwa UNTAG Surabaya tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri di berbagai bidang.

Prof. Mulyanto menambahkan bahwa UNTAG Surabaya berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswanya agar dapat meraih prestasi setinggi mungkin.

“Kami percaya bahwa setiap mahasiswa memiliki potensi yang luar biasa. Tugas kami adalah memberikan fasilitas dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan potensi tersebut,” tegasnya.

Firsta sendiri menekankan bahwa dukungan dari UNTAG Surabaya sangat berarti dalam perjalanannya meraih gelar Puteri Indonesia.

“UNTAG Surabaya memberikan saya kesempatan untuk mengembangkan diri, baik melalui kegiatan akademik maupun non-akademik. Saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari keluarga besar UNTAG Surabaya,” ungkapnya.

Selain Firsta Yufi Amarta, UNTAG Surabaya juga telah melahirkan banyak alumni berprestasi di berbagai bidang, mulai dari bisnis, pemerintahan, hingga seni dan budaya.

Hal ini semakin mengukuhkan posisi UNTAG Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Jawa Timur.

“Kami berharap kisah sukses Firsta dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa UNTAG Surabaya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama almamater,” tuturnya.

Fia, berbagi pengalamannya dalam menapaki proses menuju kesuksesan. Ia menekankan pentingnya memiliki growth mindset, yaitu cara berpikir yang percaya bahwa kemampuan dapat diusahakan, dikembangkan, dan terus dipupuk.

“Hal-hal baru ini jangan dianggap hambatan. Justru adaptasi harus kita jadikan opportunity atau peluang untuk belajar, memperluas relasi, dan membangun diri,” ujar Fia.

Ia menambahkan bahwa masa transisi dari SMA ke bangku kuliah adalah tantangan besar, terutama bagi mahasiswa yang merantau.

Lebih lanjut, Fia menegaskan bahwa relasi memegang peran penting di era sekarang, mulai dari informasi lowongan pekerjaan hingga peluang beasiswa.

Lingkungan dan orang-orang di sekitar turut membentuk karakter serta perjalanan seseorang.

Menanggapi rasa takut gagal yang kerap dialami mahasiswa baru, Fia memberikan dorongan mental positif.

“Rasa takut gagal itu wajar. Itu manusiawi. Kegagalan adalah pelajaran dan bagian dari proses. Tidak semua orang langsung berhasil pada percobaan pertama, tapi dari proses itulah kita tumbuh,” tegasnya.

Fia juga menekankan pentingnya keluar dari zona nyaman. Menurutnya, tanpa dorongan internal maupun eksternal, seseorang bisa terjebak pada situasi yang sama dan tidak berkembang.

Dari pengalaman dipaksa ikut berbagai kegiatan, lahirlah rasa percaya diri yang kemudian mengantarnya sering menang lomba hingga menjadi passion.

Bahkan sebelum meraih gelar Puteri Indonesia, ia banyak mengalami kegagalan. Namun menganggapnya wajar sebagai bagian dari proses.

“Insecure dan gagal itu wajar, justru bisa menjadi pendorong untuk tumbuh. Kita harus berani memaksa diri untuk beradaptasi dan berkembang,” pungkasnya. (ahm)

LMETROTODAY, SURABAYA – Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya kembali membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang mampu melahirkan bibit-bibit unggul berprestasi di tingkat nasional.

Kehadiran Firsta Yufi Amarta, Puteri Indonesia 2025, di acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNTAG Surabaya 2025 menjadi bukti nyata kualitas pendidikan dan pembinaan yang diterapkan di kampus ini.

Firsta, yang juga merupakan mahasiswa S2 Magister Manajemen UNTAG Surabaya, hadir untuk memberikan motivasi kepada ribuan mahasiswa baru.

Ia berbagi pengalaman tentang pentingnya memiliki growth mindset dan berani keluar dari zona nyaman untuk mencapai kesuksesan.

“Kehadiran Firsta sebagai Puteri Indonesia sekaligus mahasiswa aktif UNTAG Surabaya tentu menjadi kebanggaan bagi kami,” ujar Prof. Mulyanto Nugroho, Rektor UNTAG Surabaya, Jumat (5/9).

Menurutnya hadirnya Puteri Indonesia 2025 ini membuktikan bahwa UNTAG Surabaya tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri di berbagai bidang.

Prof. Mulyanto menambahkan bahwa UNTAG Surabaya berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswanya agar dapat meraih prestasi setinggi mungkin.

“Kami percaya bahwa setiap mahasiswa memiliki potensi yang luar biasa. Tugas kami adalah memberikan fasilitas dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan potensi tersebut,” tegasnya.

Firsta sendiri menekankan bahwa dukungan dari UNTAG Surabaya sangat berarti dalam perjalanannya meraih gelar Puteri Indonesia.

“UNTAG Surabaya memberikan saya kesempatan untuk mengembangkan diri, baik melalui kegiatan akademik maupun non-akademik. Saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari keluarga besar UNTAG Surabaya,” ungkapnya.

Selain Firsta Yufi Amarta, UNTAG Surabaya juga telah melahirkan banyak alumni berprestasi di berbagai bidang, mulai dari bisnis, pemerintahan, hingga seni dan budaya.

Hal ini semakin mengukuhkan posisi UNTAG Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Jawa Timur.

“Kami berharap kisah sukses Firsta dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa UNTAG Surabaya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama almamater,” tuturnya.

Fia, berbagi pengalamannya dalam menapaki proses menuju kesuksesan. Ia menekankan pentingnya memiliki growth mindset, yaitu cara berpikir yang percaya bahwa kemampuan dapat diusahakan, dikembangkan, dan terus dipupuk.

“Hal-hal baru ini jangan dianggap hambatan. Justru adaptasi harus kita jadikan opportunity atau peluang untuk belajar, memperluas relasi, dan membangun diri,” ujar Fia.

Ia menambahkan bahwa masa transisi dari SMA ke bangku kuliah adalah tantangan besar, terutama bagi mahasiswa yang merantau.

Lebih lanjut, Fia menegaskan bahwa relasi memegang peran penting di era sekarang, mulai dari informasi lowongan pekerjaan hingga peluang beasiswa.

Lingkungan dan orang-orang di sekitar turut membentuk karakter serta perjalanan seseorang.

Menanggapi rasa takut gagal yang kerap dialami mahasiswa baru, Fia memberikan dorongan mental positif.

“Rasa takut gagal itu wajar. Itu manusiawi. Kegagalan adalah pelajaran dan bagian dari proses. Tidak semua orang langsung berhasil pada percobaan pertama, tapi dari proses itulah kita tumbuh,” tegasnya.

Fia juga menekankan pentingnya keluar dari zona nyaman. Menurutnya, tanpa dorongan internal maupun eksternal, seseorang bisa terjebak pada situasi yang sama dan tidak berkembang.

Dari pengalaman dipaksa ikut berbagai kegiatan, lahirlah rasa percaya diri yang kemudian mengantarnya sering menang lomba hingga menjadi passion.

Bahkan sebelum meraih gelar Puteri Indonesia, ia banyak mengalami kegagalan. Namun menganggapnya wajar sebagai bagian dari proses.

“Insecure dan gagal itu wajar, justru bisa menjadi pendorong untuk tumbuh. Kita harus berani memaksa diri untuk beradaptasi dan berkembang,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/