METROTODAY, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan segera melakukan renovasi terhadap Gedung Negara Grahadi Surabaya sisi barat, pasca aksi pembakaran oleh massa pada demonstrasi Sabtu (30/8) malam lalu.
Renovasi akan melibatkan sejumlah pihak, termasuk sejarawan dan ahli cagar budaya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meyakini bahwa pelaku pembakaran gedung cagar budaya tersebut bukanlah warga Jawa Timur.
Dalam aksi demonstrasi yang terjadi pada Sabtu (30/8) malam, Gedung Negara Grahadi Surabaya menjadi sasaran amuk massa.
Akibatnya, bangunan cagar budaya sisi barat yang digunakan sebagai ruang kerja Wakil Gubernur Jatim, protokol, dan Biro Umum ludes terbakar.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sangat menyesalkan aksi anarkis yang mengakibatkan rusaknya Gedung Grahadi.
Pasalnya, bangunan yang terbakar merupakan cagar budaya yang memiliki bahan berkualitas, seperti kayu jati berusia ratusan tahun.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Gedung Grahadi ini adalah cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Pembakaran ini adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab,” ujar Khofifah, Rabu (3/9).
Renovasi Gedung Grahadi yang terbakar akan segera dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan melibatkan sejarawan dan ahli cagar budaya.
Khofifah meyakini bahwa pelaku anarkis dengan membakar Gedung Grahadi bukanlah warga asli Jawa Timur.
“Saya yakin, pelaku pembakaran ini bukan warga Jawa Timur. Warga Jawa Timur tidak mungkin melakukan tindakan seperti ini,” tegas Khofifah.
Renovasi Gedung Negara Grahadi Surabaya hingga saat ini masih dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Rencananya, bantuan juga akan diberikan Kementerian PUPR dalam pembiayaan hingga proses renovasi selesai. (ahm)