2 September 2025, 20:20 PM WIB

Polda Jatim Buru Provokator di Medsos, Kerugian Akibat Demo Anarkis di Surabaya Tembus Rp124 Miliar

METROTODAY, SURABAYA – Polda Jawa Timur telah mengidentifikasi kerusakan yang disebabkan oleh aksi anarkisme yang terjadi di Surabaya pada Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8) lalu. Aksi tersebut menyebabkan beberapa bangunan rusak dan terbakar, serta fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan bahwa sebanyak 580 orang terkait demo yang berujung ricuh telah diamankan.

Dari jumlah tersebut, 288 orang diamankan oleh Polrestabes Surabaya, dengan rincian 22 orang diproses hukum dan 266 orang dipulangkan.

“Sebagaimana kita ketahui Polsek Tegalsari ini termasuk masjid yang ada di dalam Polsek telah dilakukan perusakan dan penjarahan,” terangnya, Selasa (2/9).

Pihaknya menaksir kerugian akibat aksi ricuh di Surabaya mencapai lebih dari Rp 124 miliar. Nilai itu mencakup kerusakan fasilitas publik hingga bangunan cagar budaya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast. (Foto: Istimewa)

“Total kerugian sementara ditaksir kurang lebih Rp 124 miliar, meliputi pembakaran, penjarahan, dan perusakan sejumlah fasilitas umum,” tuturnya.

Namun, angka tersebut masih bersifat sementara karena pendataan aset terdampak belum selesai.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah kerusakan Polsek Tegalsari, bangunan cagar budaya yang ikut terbakar, serta sejumlah pos polisi dan fasilitas kepolisian lain.

Selain menghitung kerugian, polisi juga menindaklanjuti proses hukum terhadap pelaku.

Sejumlah tersangka dijerat dengan beragam pasal, mulai dari pencurian dengan pemberatan, kekerasan terhadap barang, pembakaran, penganiayaan, hingga perusakan.

“Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 juga diterapkan dalam kasus ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyidik turut mendalami informasi yang beredar di media sosial terkait dugaan pelaku pembakaran maupun provokator.

Setiap informasi sekecil apapun, baik dari masyarakat maupun media sosial, tetap kami telusuri untuk mengungkap pelaku sebenarnya,” tegasnya.

Saat ini, situasi di Surabaya berangsur kondusif. Petugas TNI/Polri masih bersiaga dan menggelar patroli secara besar di setiap titik di Surabaya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Polda Jawa Timur telah mengidentifikasi kerusakan yang disebabkan oleh aksi anarkisme yang terjadi di Surabaya pada Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8) lalu. Aksi tersebut menyebabkan beberapa bangunan rusak dan terbakar, serta fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan bahwa sebanyak 580 orang terkait demo yang berujung ricuh telah diamankan.

Dari jumlah tersebut, 288 orang diamankan oleh Polrestabes Surabaya, dengan rincian 22 orang diproses hukum dan 266 orang dipulangkan.

“Sebagaimana kita ketahui Polsek Tegalsari ini termasuk masjid yang ada di dalam Polsek telah dilakukan perusakan dan penjarahan,” terangnya, Selasa (2/9).

Pihaknya menaksir kerugian akibat aksi ricuh di Surabaya mencapai lebih dari Rp 124 miliar. Nilai itu mencakup kerusakan fasilitas publik hingga bangunan cagar budaya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast. (Foto: Istimewa)

“Total kerugian sementara ditaksir kurang lebih Rp 124 miliar, meliputi pembakaran, penjarahan, dan perusakan sejumlah fasilitas umum,” tuturnya.

Namun, angka tersebut masih bersifat sementara karena pendataan aset terdampak belum selesai.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah kerusakan Polsek Tegalsari, bangunan cagar budaya yang ikut terbakar, serta sejumlah pos polisi dan fasilitas kepolisian lain.

Selain menghitung kerugian, polisi juga menindaklanjuti proses hukum terhadap pelaku.

Sejumlah tersangka dijerat dengan beragam pasal, mulai dari pencurian dengan pemberatan, kekerasan terhadap barang, pembakaran, penganiayaan, hingga perusakan.

“Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 juga diterapkan dalam kasus ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyidik turut mendalami informasi yang beredar di media sosial terkait dugaan pelaku pembakaran maupun provokator.

Setiap informasi sekecil apapun, baik dari masyarakat maupun media sosial, tetap kami telusuri untuk mengungkap pelaku sebenarnya,” tegasnya.

Saat ini, situasi di Surabaya berangsur kondusif. Petugas TNI/Polri masih bersiaga dan menggelar patroli secara besar di setiap titik di Surabaya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/