METROTODAY, SURABAYA – Dalam rangka memeriahkan Gebyar Hari Anak Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Jawa Timur di Car Free Day Surabaya, Ecoton Foundation hadir memberikan edukasi mengenai bahaya mikroplastik dan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai kepada lebih dari 500 pengunjung, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Aksi kreatif Ecoton menampilkan kran plastik raksasa sebagai simbol pentingnya menutup kran produksi plastik sekali pakai melalui penegakan regulasi.
Mereka juga memperkenalkan mikroskop untuk mengamati partikel mikroplastik secara langsung dan layanan refill-in sebagai solusi mengurangi plastik sachet sekali pakai, khususnya untuk produk rumah tangga.
Anak-anak peserta kegiatan turut menyuarakan pesan kampanye tentang penggunaan botol tumbler guna ulang, pengurangan plastik sekali pakai, anti pernikahan dini, stop bullying, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan pelestarian mainan tradisional berbahan alami.
Penelitian Ecoton dan studi internasional menunjukkan bahwa bayi dan anak-anak sangat rentan terpapar mikroplastik. Rafika Aprilianti, peneliti mikroplastik Ecoton, menjelaskan, anak-anak seharusnya tumbuh di lingkungan yang aman dan sehat.
“Mengurangi plastik sekali pakai adalah langkah penting melindungi generasi penerus dari bahaya mikroplastik,” jelasnya, Minggu (10/8).
Menurut riset Environmental Science & Technology (2021), bayi dapat mengonsumsi 10–20 kali lebih banyak mikroplastik per kilogram berat badan dibandingkan orang dewasa, terutama dari botol susu plastik, kemasan makanan, dan udara dalam ruangan.
“Mikroplastik yang masuk ke tubuh berpotensi membawa bahan kimia berbahaya seperti ftalat dan bisfenol A (BPA) yang dapat mengganggu hormon, menghambat tumbuh kembang, dan menurunkan sistem imun,” tuturnya.
Ecoton mengajak seluruh masyarakat, pemerintah, dan pelaku industri untuk mengurangi produksi dan konsumsi plastik sekali pakai, memperluas akses layanan isi ulang (refill station), dan memperkuat regulasi pembatasan plastik.
“Generasi anak-anak kita adalah pewaris bumi. Lindungi mereka dari bahaya mikroplastik, mulai dari rumah, mulai dari sekarang,” harapnya.
Panitia Gebyar Hari Anak Nasional BKKKS Jatim Pingki, menegaskan pentingnya pemenuhan hak anak.
Hak anak meliputi hak hidup, hak tumbuh kembang, hak mendapatkan perlindungan dari kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi, serta hak berpartisipasi dalam pembangunan.
“Semua ini menjadi pondasi penting menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Rinsi dari Yayasan Seribu Cinta, yang juga hadir, mengaku terkesan dengan edukasi Ecoton. “Saya baru tahu kalau plastik yang kita pakai sehari-hari bisa jadi mikroplastik yang berbahaya untuk anak. Edukasi ini sangat penting untuk semua orang tua,” pungkasnya. (ahm)