27.4 C
Surabaya
26 July 2025, 0:32 AM WIB

Awas! Penipuan Berkedok Aktivasi IKD Marak di Masyarakat, Jangan Terjebak Situs Palsu

METROTODAY, SURABAYA – Marak di masyarakat terjadinya penipuan dengan modus aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Akibat penipuan ini, tidak hanya data di handphone atau gagdget yang bisa dikuasai penipu, bahkan rekening di m-banking bisa dikuras habis.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto, membenarkan maraknya laporan terkait modus penipuan ini. “Penipu ini memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat. Saya sampaikan bahwa aktivasi IKD di Surabaya hanya bisa dilakukan di Mal Pelayanan Publik Siola, kantor kelurahan dan kecamatan,” tegas Eddy di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan baru yang mengatasnamakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) ini.

Biasanya, komplotan penipu ini beraksi dengan dalih aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kemudian memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat melalui pesan singkat, email, atau tautan ke situs dan aplikasi palsu yang sangat menyerupai layanan resmi Dukcapil berlogo burung Garuda.

Modus penipuan ini sering kali menyebarkan tautan berbahaya yang mengandung malware (perangkat lunak jahat) yang bisa me-root data pribadi di gadget. Sehingga, berpotensi besar merugikan korban baik secara finansial maupun data pribadi. Dampak yang ditimbulkan bisa sangat serius, mulai dari pembobolan rekening hingga pencurian identitas.

Penting! Kenali Ciri-ciri Aktivasi IKD Resmi

Disdukcapil menegaskan bahwa aplikasi IKD resmi hanya dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store, dengan logo Burung Garuda berwarna cokelat. “Yang terpenting, proses aktivasi IKD tidak pernah dilakukan secara daring, melainkan secara offline dengan pendampingan langsung dari petugas Dukcapil,” katanya.

Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto. (Foto: Pemkot Surabaya)

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa aktivasi hanya bisa dilakukan di lokasi resmi seperti kantor kelurahan, kecamatan, SPP, Mall Pelayanan Publik (MPP) Siola, serta layanan jemput bola seperti Jebol Anduk (Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan).

“Prosesnya pun menggunakan pemindaian QR Code yang disediakan langsung oleh petugas yang berwenang, bukan melalui tautan atau aplikasi dari pihak tidak dikenal,” ujarnya.

Modus penipuan yang sedang marak ini biasanya melibatkan oknum yang menelepon atau mengirimkan pesan WhatsApp (WA) berisi tawaran verifikasi data.

Setelah berhasil berkomunikasi, penipu selanjutnya akan menghubungi korban via WhatsApp dan meminta korban untuk memberikan data pribadi yang sangat sensitif seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), hingga kode OTP (One Time Password), dengan alasan verifikasi data untuk IKD.

“Penipu mengarahkan untuk masuk di aplikasi buatan sendiri, di situ biasanya ada tulisan APK yang bisa berpengaruh terhadap M-banking atau data penting lainnya yang tersimpan di dalam handphone,” imbuh Eddy, mengingatkan bahaya malware yang bisa menguras data keuangan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan berikut ini:

  • Jangan mengakses tautan mencurigakan. Perhatikan akhiran tautan; tautan pemerintah Indonesia selalu berakhiran .go.id. Jika ada tautan yang tidak berakhiran demikian, segera curigai.
  • Disdukcapil tidak pernah mengirimkan tautan aktivasi melalui pesan pribadi, media sosial, atau email tanpa konfirmasi resmi.
  • Jangan pernah memberikan identitas pribadi (NIK, foto KTP, kode OTP) kepada orang yang tidak dikenal atau melalui platform yang tidak resmi.
  • Aktivasi IKD hanya bisa dilakukan dengan datang langsung ke lokasi resmi yang telah disebutkan, dan dengan pendampingan petugas.

Apabila Anda menemui aksi penipuan dengan modus serupa, segera laporkan kepada aparat penegak hukum atau melalui situs resmi https://www.patrolisiber.id untuk mencegah potensi kerugian yang lebih luas. Ingat, keselamatan data pribadi Anda ada di tangan Anda sendiri. (red)

METROTODAY, SURABAYA – Marak di masyarakat terjadinya penipuan dengan modus aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Akibat penipuan ini, tidak hanya data di handphone atau gagdget yang bisa dikuasai penipu, bahkan rekening di m-banking bisa dikuras habis.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto, membenarkan maraknya laporan terkait modus penipuan ini. “Penipu ini memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat. Saya sampaikan bahwa aktivasi IKD di Surabaya hanya bisa dilakukan di Mal Pelayanan Publik Siola, kantor kelurahan dan kecamatan,” tegas Eddy di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan baru yang mengatasnamakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) ini.

Biasanya, komplotan penipu ini beraksi dengan dalih aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kemudian memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat melalui pesan singkat, email, atau tautan ke situs dan aplikasi palsu yang sangat menyerupai layanan resmi Dukcapil berlogo burung Garuda.

Modus penipuan ini sering kali menyebarkan tautan berbahaya yang mengandung malware (perangkat lunak jahat) yang bisa me-root data pribadi di gadget. Sehingga, berpotensi besar merugikan korban baik secara finansial maupun data pribadi. Dampak yang ditimbulkan bisa sangat serius, mulai dari pembobolan rekening hingga pencurian identitas.

Penting! Kenali Ciri-ciri Aktivasi IKD Resmi

Disdukcapil menegaskan bahwa aplikasi IKD resmi hanya dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store, dengan logo Burung Garuda berwarna cokelat. “Yang terpenting, proses aktivasi IKD tidak pernah dilakukan secara daring, melainkan secara offline dengan pendampingan langsung dari petugas Dukcapil,” katanya.

Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto. (Foto: Pemkot Surabaya)

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa aktivasi hanya bisa dilakukan di lokasi resmi seperti kantor kelurahan, kecamatan, SPP, Mall Pelayanan Publik (MPP) Siola, serta layanan jemput bola seperti Jebol Anduk (Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan).

“Prosesnya pun menggunakan pemindaian QR Code yang disediakan langsung oleh petugas yang berwenang, bukan melalui tautan atau aplikasi dari pihak tidak dikenal,” ujarnya.

Modus penipuan yang sedang marak ini biasanya melibatkan oknum yang menelepon atau mengirimkan pesan WhatsApp (WA) berisi tawaran verifikasi data.

Setelah berhasil berkomunikasi, penipu selanjutnya akan menghubungi korban via WhatsApp dan meminta korban untuk memberikan data pribadi yang sangat sensitif seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), hingga kode OTP (One Time Password), dengan alasan verifikasi data untuk IKD.

“Penipu mengarahkan untuk masuk di aplikasi buatan sendiri, di situ biasanya ada tulisan APK yang bisa berpengaruh terhadap M-banking atau data penting lainnya yang tersimpan di dalam handphone,” imbuh Eddy, mengingatkan bahaya malware yang bisa menguras data keuangan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan berikut ini:

  • Jangan mengakses tautan mencurigakan. Perhatikan akhiran tautan; tautan pemerintah Indonesia selalu berakhiran .go.id. Jika ada tautan yang tidak berakhiran demikian, segera curigai.
  • Disdukcapil tidak pernah mengirimkan tautan aktivasi melalui pesan pribadi, media sosial, atau email tanpa konfirmasi resmi.
  • Jangan pernah memberikan identitas pribadi (NIK, foto KTP, kode OTP) kepada orang yang tidak dikenal atau melalui platform yang tidak resmi.
  • Aktivasi IKD hanya bisa dilakukan dengan datang langsung ke lokasi resmi yang telah disebutkan, dan dengan pendampingan petugas.

Apabila Anda menemui aksi penipuan dengan modus serupa, segera laporkan kepada aparat penegak hukum atau melalui situs resmi https://www.patrolisiber.id untuk mencegah potensi kerugian yang lebih luas. Ingat, keselamatan data pribadi Anda ada di tangan Anda sendiri. (red)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/