24.3 C
Surabaya
25 July 2025, 7:12 AM WIB

Surabaya Gandeng Pengusaha Jalin Sinergi Kuat Hadapi Badai Regulasi

METROTODAY, SURABAYA – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemerintah Kota Surabaya menggelar Forum Group Discussion (FGD) untuk memperkuat sinergisitas bersama pengusaha.

FGD yang digelar di Balai Kota Surabaya pada Rabu (23/7 )ini bertema Strategi dan Dukungan Pemerintah Kota Surabaya dalam Menghadapi Dinamika Regulasi di Dunia Usaha. Langkah ini menjadi bukti nyata sinergitas yang terus dipererat antara pemerintah dan pelaku bisnis di Kota Pahlawan.

Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya, Anna Fajriatin, dalam sambutannya menekankan betapa pentingnya kolaborasi dan kontribusi antara pemerintah dan pelaku usaha. Menurutnya, sinergi yang terjalin akan menciptakan kekuatan luar biasa bagi kemajuan Kota Surabaya.

“Intinya, kegiatan ini adalah kolaborasi, kontribusi. Bagaimana menciptakan sebuah strategi di Kota Surabaya antara pemerintahnya, antara pelaku usahanya saling bersinergi, saling berkolaborasi untuk menuju sebuah kekuatan yang luar biasa,” tegas Anna.

Ia pun membuka ruang lebar bagi para pengusaha untuk menyampaikan kendala serta masukan konstruktif. Anna menyadari bahwa Pemkot Surabaya tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan aktif dari para pelaku usaha.

“Tidak mungkin pemerintah Kota Surabaya itu berjalan sendiri. Tanpa berdampingan dengan teman-teman di pelaku usaha, karena tujuan bersama kita adalah melayani warga Surabaya,” imbuhnya.

Kepala Disperinaker Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menyoroti dinamika regulasi di tingkat nasional dan daerah yang terus mengalami perubahan, termasuk implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan berbagai reformasi kebijakan lainnya.

“Tentu dinamika ini membawa tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kota Surabaya,” ujar Agus Hebi.

Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, Surabaya dituntut untuk adaptif dan mampu merumuskan kebijakan lokal yang inovatif serta solutif.

FGD ini menjadi wadah strategis untuk bertukar pikiran dan menyusun langkah-langkah antisipatif terhadap perubahan regulasi.

Agus Hebi menjelaskan bahwa ada empat poin konkret yang diharapkan tercapai melalui forum diskusi ini:

  • Menyusun strategi responsif: Merumuskan langkah-langkah cepat dan tepat dalam menanggapi perubahan regulasi yang berdampak pada pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
  • Memperkuat sinergi lintas sektor: Meningkatkan kolaborasi antara berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot, mitra kerja dari dunia usaha, serta partisipasi aktif masyarakat sipil.
  • Mengidentifikasi kebutuhan dukungan: Menganalisis kebutuhan kebijakan dan sumber daya yang diperlukan dalam menerapkan regulasi baru secara efektif.
  • Mendorong inovasi kebijakan lokal: Menciptakan kebijakan-kebijakan inovatif di tingkat kota yang tetap sejalan dengan kerangka hukum nasional.

Dengan sinergi yang kuat, Surabaya optimis dapat terus maju dan memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. (red)

METROTODAY, SURABAYA – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemerintah Kota Surabaya menggelar Forum Group Discussion (FGD) untuk memperkuat sinergisitas bersama pengusaha.

FGD yang digelar di Balai Kota Surabaya pada Rabu (23/7 )ini bertema Strategi dan Dukungan Pemerintah Kota Surabaya dalam Menghadapi Dinamika Regulasi di Dunia Usaha. Langkah ini menjadi bukti nyata sinergitas yang terus dipererat antara pemerintah dan pelaku bisnis di Kota Pahlawan.

Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya, Anna Fajriatin, dalam sambutannya menekankan betapa pentingnya kolaborasi dan kontribusi antara pemerintah dan pelaku usaha. Menurutnya, sinergi yang terjalin akan menciptakan kekuatan luar biasa bagi kemajuan Kota Surabaya.

“Intinya, kegiatan ini adalah kolaborasi, kontribusi. Bagaimana menciptakan sebuah strategi di Kota Surabaya antara pemerintahnya, antara pelaku usahanya saling bersinergi, saling berkolaborasi untuk menuju sebuah kekuatan yang luar biasa,” tegas Anna.

Ia pun membuka ruang lebar bagi para pengusaha untuk menyampaikan kendala serta masukan konstruktif. Anna menyadari bahwa Pemkot Surabaya tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan aktif dari para pelaku usaha.

“Tidak mungkin pemerintah Kota Surabaya itu berjalan sendiri. Tanpa berdampingan dengan teman-teman di pelaku usaha, karena tujuan bersama kita adalah melayani warga Surabaya,” imbuhnya.

Kepala Disperinaker Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menyoroti dinamika regulasi di tingkat nasional dan daerah yang terus mengalami perubahan, termasuk implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan berbagai reformasi kebijakan lainnya.

“Tentu dinamika ini membawa tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kota Surabaya,” ujar Agus Hebi.

Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, Surabaya dituntut untuk adaptif dan mampu merumuskan kebijakan lokal yang inovatif serta solutif.

FGD ini menjadi wadah strategis untuk bertukar pikiran dan menyusun langkah-langkah antisipatif terhadap perubahan regulasi.

Agus Hebi menjelaskan bahwa ada empat poin konkret yang diharapkan tercapai melalui forum diskusi ini:

  • Menyusun strategi responsif: Merumuskan langkah-langkah cepat dan tepat dalam menanggapi perubahan regulasi yang berdampak pada pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
  • Memperkuat sinergi lintas sektor: Meningkatkan kolaborasi antara berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot, mitra kerja dari dunia usaha, serta partisipasi aktif masyarakat sipil.
  • Mengidentifikasi kebutuhan dukungan: Menganalisis kebutuhan kebijakan dan sumber daya yang diperlukan dalam menerapkan regulasi baru secara efektif.
  • Mendorong inovasi kebijakan lokal: Menciptakan kebijakan-kebijakan inovatif di tingkat kota yang tetap sejalan dengan kerangka hukum nasional.

Dengan sinergi yang kuat, Surabaya optimis dapat terus maju dan memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. (red)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/