METROTODAY, SURABAYA – Achmad Hidayat, tokoh muda PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya, melakukan aksi nekat dengan mengancam akan membakar diri di depan Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Jumat (18/7). Tak hanya itu, Achmad juga membawa keris yang kemudian diamankan oleh kader PDIP lainnya.
Aksi ini diduga dipicu oleh konflik internal partai yang memanas, terutama setelah pemecatannya sebagai sekretaris DPC PDIP Surabaya.
Achmad Hidayat tiba sekitar pukul 13.35 WIB dengan membawa sebilah keris dan tiga botol spirItus berukuran 1,5 liter.
Mengenakan kemeja partai berwarna merah, sarung merah dan kopiah, ia langsung turun dari mobil dan menyiramkan spiritus ke tubuhnya.
Namun saat hendak menyalakan korek api, ia segera diamankan oleh Satgas PDI Perjuangan dan sejumlah anggota kepolisian yang berada di lokasi.
Dalam insiden tersebut, Achmad Hidayat sempat melontarkan sejumlah teriakan yang menarik perhatian.
“Ojok wedi mbek Armuji (jangan takut sama Armuji), enggak ngara wani de’e (tidak berani dia),” teriak Achmad saat diamankan, merujuk pada salah satu politisi senior PDIP Surabaya, Armuji.
Ia juga menegaskan peran Satgas partai. “Satgas sing mbok jogo partai loh ya (Satgas yang kamu jaga partai loh), bukan kepentingan orang. Siap!” tegasnya.
Lebih lanjut, Achmad Hidayat menuding Armuji takut kehilangan kekayaannya dan menunggangi partai untuk kepentingan pribadi.
“De’e wedi dunyoe ilang (Dia takut kekayaannya hilang). Kene nggae nyowo, enggak ngara wani de’e (Saya pakai nyawa, enggak bakal berani dia), ojok nunggangi partai gae kepentingan dewe (jangan manfaatin partai untuk kepentingan sendiri),” tuturnya.
Ia mengakhiri pernyataannya dengan seruan, “Hidup Megawati, hidup PDI Perjuangan.”
Aksi dramatis Achmad Hidayat ini disebut-sebut sebagai puncak kekalutan akibat konflik internal di DPC PDI Perjuangan Surabaya.
Pemecatannya sebagai sekretaris DPC PDIP Surabaya diduga dimotori oleh Plt Ketua DPC PDIP Surabaya Yordan Batara Goa, Sekretaris Baktiono, Bendahara Taru Sasmita, serta politisi senior Anas Karno dan Armuji.
Sayangnya sampai saat ini, Armuji yang juga menjabat wakil wali kota Surabaya belum memberikan pernyataan terkait konflik di tubuh PDIP Surabaya itu. (ahm)