26.8 C
Surabaya
15 July 2025, 0:22 AM WIB

MPLS di Surabaya Tekankan Pembentukan Karakter dan Pengenalan Lingkungan Sekolah

METROTODAY, SURABAYA – Hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Surabaya pada Senin (14/7) berlangsung dengan sukses dan penuh kegembiraan.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, menyatakan hal tersebut setelah meninjau langsung pelaksanaan MPLS di sejumlah SD dan SMP di Kota Pahlawan.

“Alhamdulillah, mulai pagi saya sudah keliling di SD, SMP. Mudah-mudahan berjalan dengan lancar. Mohon doa orang tua semua warga Kota Surabaya,” ujar Yusuf Masruh saat ditemui di SMPN 3 Surabaya.

Yusuf menjelaskan bahwa MPLS tahun ini mengusung tema “Sekolahku Rumahku, Guruku Orang Tuaku”.

Tema ini bertujuan untuk menciptakan suasana pengenalan sekolah yang ramah, aman, nyaman dan menggembirakan bagi para siswa baru.

Selain itu, MPLS juga ditekankan untuk membentuk karakter siswa dan mengenalkan lingkungan sekolah secara menyeluruh, termasuk fasilitas seperti laboratorium dan area kerja lainnya.

Dalam proses pengenalan lingkungan, peran kakak kelas sangat diharapkan.

“Kakak-kakaknya bisa ngemong adik-adiknya. Misalnya memberikan pengalaman bidang studi, ekstrakurikuler dan lainnya,” terang Yusuf.

Menurutnya, MPLS memiliki peran krusial mengingat adanya transisi dari SD ke SMP, dimana siswa akan menghadapi berbagai mata pelajaran dan guru yang berbeda.

Dengan pemahaman yang baik tentang lingkungan dan kegiatan sekolah, diharapkan siswa dapat berprestasi dan memiliki akhlakul karimah.

“MPLS ini dilaksanakan selama satu minggu, dengan fokus pada pembentukan karakter dan pengenalan lingkungan. Aturan utama yang ditekankan adalah larangan keras terhadap perundungan (bullying) dan kekerasan,” tegas Yusuf.

Yusuf juga mengimbau para guru untuk terus mengawasi kegiatan MPLS, khususnya dalam mencegah terjadinya bullying. Ia menekankan pentingnya monitoring ketat terhadap interaksi kakak kelas dengan adik-adiknya.

“Untuk bullying itu harapan kami teman-teman guru kami tetap mengawasi ya. Memang kita ini kan belajari semua. Sekolah itu kan menumbuhkan kesadaran ya untuk menyeimbangkan tadi. Nah ini tetap monitoring kakak-kakak kelasnya tadi jangan sampai dilepas sendiri,” ujarnya.

Tak hanya kepada guru, Yusuf juga menyerukan kepada orang tua siswa untuk mengantarkan anaknya ke sekolah.

Kegiatan ini bertujuan membangun sinergi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam pendidikan anak, terutama setelah jam efektif sekolah yang dilanjutkan dengan ekstrakurikuler dan tugas.

“Ini harapan kami, nanti ada sinergi di awal tahun ajaran ini. Bagaimana nanti contoh kecil saja itu jadwal pulang. Nanti kan ada pelimpahan tugas pengawasan anak,” paparnya.

Untuk menjaga kondusivitas selama MPLS, Dispendik Kota Surabaya melakukan pengawasan menyeluruh di semua sekolah, melibatkan pengawas wilayah dan staf dinas pendidikan. Sistem pelaporan digital juga digunakan untuk mempermudah pengawasan.

“Ini semua ya ini pengawasan cuma pengawas itu juga kami libatkan untuk monitor wilayah-wilayahnya, terus teman-teman dinas pendidikan juga melakukan,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Surabaya pada Senin (14/7) berlangsung dengan sukses dan penuh kegembiraan.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, menyatakan hal tersebut setelah meninjau langsung pelaksanaan MPLS di sejumlah SD dan SMP di Kota Pahlawan.

“Alhamdulillah, mulai pagi saya sudah keliling di SD, SMP. Mudah-mudahan berjalan dengan lancar. Mohon doa orang tua semua warga Kota Surabaya,” ujar Yusuf Masruh saat ditemui di SMPN 3 Surabaya.

Yusuf menjelaskan bahwa MPLS tahun ini mengusung tema “Sekolahku Rumahku, Guruku Orang Tuaku”.

Tema ini bertujuan untuk menciptakan suasana pengenalan sekolah yang ramah, aman, nyaman dan menggembirakan bagi para siswa baru.

Selain itu, MPLS juga ditekankan untuk membentuk karakter siswa dan mengenalkan lingkungan sekolah secara menyeluruh, termasuk fasilitas seperti laboratorium dan area kerja lainnya.

Dalam proses pengenalan lingkungan, peran kakak kelas sangat diharapkan.

“Kakak-kakaknya bisa ngemong adik-adiknya. Misalnya memberikan pengalaman bidang studi, ekstrakurikuler dan lainnya,” terang Yusuf.

Menurutnya, MPLS memiliki peran krusial mengingat adanya transisi dari SD ke SMP, dimana siswa akan menghadapi berbagai mata pelajaran dan guru yang berbeda.

Dengan pemahaman yang baik tentang lingkungan dan kegiatan sekolah, diharapkan siswa dapat berprestasi dan memiliki akhlakul karimah.

“MPLS ini dilaksanakan selama satu minggu, dengan fokus pada pembentukan karakter dan pengenalan lingkungan. Aturan utama yang ditekankan adalah larangan keras terhadap perundungan (bullying) dan kekerasan,” tegas Yusuf.

Yusuf juga mengimbau para guru untuk terus mengawasi kegiatan MPLS, khususnya dalam mencegah terjadinya bullying. Ia menekankan pentingnya monitoring ketat terhadap interaksi kakak kelas dengan adik-adiknya.

“Untuk bullying itu harapan kami teman-teman guru kami tetap mengawasi ya. Memang kita ini kan belajari semua. Sekolah itu kan menumbuhkan kesadaran ya untuk menyeimbangkan tadi. Nah ini tetap monitoring kakak-kakak kelasnya tadi jangan sampai dilepas sendiri,” ujarnya.

Tak hanya kepada guru, Yusuf juga menyerukan kepada orang tua siswa untuk mengantarkan anaknya ke sekolah.

Kegiatan ini bertujuan membangun sinergi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam pendidikan anak, terutama setelah jam efektif sekolah yang dilanjutkan dengan ekstrakurikuler dan tugas.

“Ini harapan kami, nanti ada sinergi di awal tahun ajaran ini. Bagaimana nanti contoh kecil saja itu jadwal pulang. Nanti kan ada pelimpahan tugas pengawasan anak,” paparnya.

Untuk menjaga kondusivitas selama MPLS, Dispendik Kota Surabaya melakukan pengawasan menyeluruh di semua sekolah, melibatkan pengawas wilayah dan staf dinas pendidikan. Sistem pelaporan digital juga digunakan untuk mempermudah pengawasan.

“Ini semua ya ini pengawasan cuma pengawas itu juga kami libatkan untuk monitor wilayah-wilayahnya, terus teman-teman dinas pendidikan juga melakukan,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/