METROTODAY, SURABAYA – Menjawab tantangan serius dalam bidang kesehatan pernapasan di Indonesia, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya secara resmi meluncurkan program studi (prodi) kedokteran dengan fokus khusus pada sistem pernapasan.
Langkah inovatif ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan dokter spesialis pernapasan yang tidak merata, terutama di luar Pulau Jawa.
Peluncuran prodi ini disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk dr. Reisa Broto Asmoro, seorang praktisi kesehatan dan mantan presenter program dr. Oz Indonesia.
“Saya sangat senang dengan bertambahnya fakultas kedokteran baru di Indonesia, karena kita memang kekurangan dokter,” ujar dr. Reisa, Senin (14/7).
Dr. Reisa menekankan urgensi fokus pada sistem pernapasan, mengingat tingginya angka penyakit terkait pernapasan di Indonesia.
“Fokus pada sistem pernapasan sangat perlu, karena beban penyakit pernapasan di negara tropis dengan kepadatan penduduk tinggi sangat besar,” terangnya.
Ia menyoroti kasus tuberkulosis (TB) yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus tertinggi kedua di dunia, serta tingginya angka pneumonia di Surabaya sebagai pertimbangan utama.
Lebih lanjut, dr. Reisa menyoroti ketidakmerataan distribusi dokter di Indonesia yang masih jauh dari ideal menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Dari kebutuhan ideal menurut WHO 1:1000 penduduk, kita masih jauh tertinggal, sekitar 0,4:1000. Penyebarannya pun tidak merata, terkonsentrasi di Pulau Jawa,” jelasnya.
Ia berharap, dengan bertambahnya dokter, khususnya yang berfokus pada pernapasan, kesehatan masyarakat di luar Jawa dapat terbantu.
Sementara itu, Rektor Untag Surabaya, Prof. Mulyanto Nugroho, mengungkapkan alasan mendalam di balik pemilihan fokus pada sistem pernapasan ini.
“Kita memang membutuhkan prodi kedokteran yang fokus pada pernapasan. Ini titik awal untuk menggali kurikulum yang mumpuni dan mencetak mahasiswa yang handal dan patriotik,” kata Prof. Mulyanto.
Ia menambahkan bahwa prodi ini telah mempersiapkan dosen yang kompeten, gabungan dari spesialis dan ahli biomedis, serta laboratorium yang memadai dan telah melalui proses visitasi.
Inisiatif ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan pernapasan di seluruh pelosok negeri.
Prodi kedokteran dengan fokus pernapasan di Untag Surabaya ini akan menerima 50 mahasiswa untuk program sarjana dan profesi dokter.
“Diharapkan, langkah ini dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya dalam mengatasi permasalahan kesehatan pernapasan,” pungkasnya. (ahm)