METROTODAY, SURABAYA – Delegasi Qantas (AUSNATCOM) dan UNICEF Australia melakukan kunjungan ke Surabaya pada Selasa (8/7), menunjukkan minat yang besar terhadap perkembangan dan partisipasi anak dalam pembangunan kota.
Kunjungan ini diawali dengan serangkaian kegiatan edukatif di beberapa lokasi, termasuk Kelas Ibu Balita Posyandu Kusumajaya 7, SD Negeri Kertajaya 4, dan berpuncak pada pertemuan dengan Forum Anak Surabaya (FAS) di Balai Pemuda.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi anak-anak Surabaya secara langsung dan mendorong upaya menjadikan Surabaya sebagai Kota Layak Anak (KLA) Paripurna.
“UNICEF terus mendorong Surabaya untuk menjadi Kota Layak Anak yang sesungguhnya. Saat ini Surabaya masih berstatus KLA kategori utama, dan UNICEF selalu memberikan pendampingan. Tahun lalu, anak-anak Surabaya bahkan diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya di Kota Jinan, Tiongkok,” jelas Ida.
Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, Arie Rukmantara, menambahkan bahwa kunjungan ini juga bertujuan untuk melihat perkembangan pemberdayaan dan partisipasi anak di Surabaya. Kolaborasi jangka panjang antara Qantas dan UNICEF dalam pemberdayaan anak di seluruh dunia menjadi salah satu alasan utama kunjungan tersebut.
“Qantas ingin melihat perkembangan dari donasi dan kontribusi mereka untuk pemberdayaan anak, tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia,” ungkap Arie.
Surabaya dipilih sebagai lokasi kunjungan karena potensinya sebagai calon Kota Layak Anak Dunia dan tingkat partisipasi anak yang tinggi.
Selama kunjungan, anak-anak Surabaya diberikan kesempatan untuk menceritakan bagaimana mereka dilibatkan dalam pembangunan kota, termasuk partisipasi dalam diskusi bersama DPRD, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), dan lain sebagainya.
“Kami menunjukkan ‘Life Cycle’, yaitu siklus hidup anak di Surabaya. Mereka menceritakan bagaimana aspirasi mereka didengar oleh Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), bagaimana mereka berdiskusi dengan DPRD, ikut Musrenbang, dan sebagainya,” terang Arie.
Delegasi juga diajak mengunjungi berbagai fasilitas pelayanan anak di Surabaya, mulai dari Posyandu, Puskesmas yang memberikan edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, hingga sekolah yang menerapkan program pencegahan bullying. Kunjungan ke Podcast Siaran Arek Surabaya di Balai Pemuda juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan.
“Setelah melihat semua itu, delegasi memahami bagaimana siklus kehidupan remaja di Surabaya dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam pembangunan kota. Tim Qantas melihat intervensi life cycle yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, Pemprov Jawa Timur, dan Pemerintah Pusat, bersama UNICEF,” jelas Arie.
Arie berharap kunjungan ini akan menginspirasi Qantas dan UNICEF Australia untuk menyebarkan informasi positif tentang perkembangan anak-anak di Surabaya ke dunia internasional. “Harapannya, mereka dapat memberitakan betapa hebatnya anak-anak di Surabaya, mungkin melalui video yang dapat diputar di pesawat Qantas,” pungkasnya. (ahm)