27.6 C
Surabaya
5 July 2025, 19:25 PM WIB

Pusat Studi Lingkungan Umsida Gandeng Nasyiatul Aisyiyah Sidoarjo Kembangkan Eco Enzyme untuk Kelola Sampah Rumah Tangga

METROTODAY, SIDOARJO – Pusat Studi Lingkungan (PSL) Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Sidoarjo punya gawe penting.

Event yang dilaksanakan pada 5 Juli 2025 tersebut adalah “Workshop Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik”.

Mengapa penting? Sebab, sampah telah menjadi persoalan bersama, yakni persoalan lingkungan yang pada akhirnya mengganggu keberlangsungan hidup manusia.

Sampah rumah tangga salah satunya. Sampah domestik selama ini bikin kita pusing, mulai lokasi pembuangannya, pengangkutannya, bahkan pemanfaatannya.

“Masalah sampah plastik misalnya, dibuang ke sungai dan menyebabkan air sungai mengandung mikroplastik. Zat yang dibawanya berbahaya, mengalir ke laut, dimakan oleh plankton, lalu plankton dimakan ikan, dan ikan siapa yang makan? manusia. Mikroplatik yang masuk tubuh manusia akan mengendap dan mengganggu sistem pencernaan,” kata Fitri Mur Fatimah,M.Pd, narasumber dari PDNA SIdoarjo dalam workshop yang berlangsung di SD Muhammadiyah 1 Candi.

Lalu bagaimana mengantisipasi persoalan sampah tersebut ? “Penerapan 4 R. Reduce (kurangi penggunaan plastic sekali pakai), Reuse (gunakan Kembali kantong atau wadah yg memang tdk sekali pakai), Recycle (daur ulang), dan Replace (mengganti barang yang lebih ramah lingkungan),” terang Fitri.

“Peran individu dalam pemilahan sampah di rumah, membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik daur ulang, dan aktif dalam kegiatan komunitas peduli sampah, tentu perlu ditingkatkan,” terangnya.

Dr Syamsudduha Syahrorini, narasumber dari PSL UMSIDA menambahkan bahwa tidak mudah mengatasi permasalahan sampah. Tapi bukan berarti tidak bisa.

Ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan kendala infrastruktur dan teknologi.

Kurangnya kesadaran masyarakat disebabkan oleh rendahnya edukasi mengenai sampah organik serta stigma negatif terhadap pengolahan sampah.

Dari sisi infrastruktur dan teknologi, terkendala minimnya fasilitas pengolahan sampah dan keterbatasan teknologi untuk daur ulang.

Karenanya harus dicarikan solusi teknologi tepat guna seperti yang bisa menjadi alternatif penanganan permasalahan sampah?.”Bisa melalui eco enzyme, maggot BSF, ember tumpuk, biogas dll,” ujarnya.

Khusus eco enzyme, lanjut dia, jika muncul belatung di dalam wadahnya lantaran wadah kurang tertutup, maka solusinya adalah dengan memperbaiki kerapatan wadah atau dijemur dibawah terik matahari.

“Tidak ada kadaluwarsanya. Eco enzyme adalah untuk merawat bumi yang sedang sakit, bukan semata karena eco enzyme banyak manfaatnya,” ungkapnya.

Workshop yang diselenggarakan di SD MICA itu selain sebagai wujud kolaborasi antara PDNA dan PSL DRPM UMSIDA, juga didukung Lembaga Lingkungan dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo.

Acara tersebut juga diikuti dengan antusias para peserta yang berasal dari PDNA Sidoarjo, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) se-Kabupaten Sidoarjo, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sidoarjo, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah di lingkungan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Candi, kegiatan workshop ditutup dengan pembuatan eco enzyme bersama-sama. (Fatimah Mediawati)

METROTODAY, SIDOARJO – Pusat Studi Lingkungan (PSL) Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Sidoarjo punya gawe penting.

Event yang dilaksanakan pada 5 Juli 2025 tersebut adalah “Workshop Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik”.

Mengapa penting? Sebab, sampah telah menjadi persoalan bersama, yakni persoalan lingkungan yang pada akhirnya mengganggu keberlangsungan hidup manusia.

Sampah rumah tangga salah satunya. Sampah domestik selama ini bikin kita pusing, mulai lokasi pembuangannya, pengangkutannya, bahkan pemanfaatannya.

“Masalah sampah plastik misalnya, dibuang ke sungai dan menyebabkan air sungai mengandung mikroplastik. Zat yang dibawanya berbahaya, mengalir ke laut, dimakan oleh plankton, lalu plankton dimakan ikan, dan ikan siapa yang makan? manusia. Mikroplatik yang masuk tubuh manusia akan mengendap dan mengganggu sistem pencernaan,” kata Fitri Mur Fatimah,M.Pd, narasumber dari PDNA SIdoarjo dalam workshop yang berlangsung di SD Muhammadiyah 1 Candi.

Lalu bagaimana mengantisipasi persoalan sampah tersebut ? “Penerapan 4 R. Reduce (kurangi penggunaan plastic sekali pakai), Reuse (gunakan Kembali kantong atau wadah yg memang tdk sekali pakai), Recycle (daur ulang), dan Replace (mengganti barang yang lebih ramah lingkungan),” terang Fitri.

“Peran individu dalam pemilahan sampah di rumah, membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik daur ulang, dan aktif dalam kegiatan komunitas peduli sampah, tentu perlu ditingkatkan,” terangnya.

Dr Syamsudduha Syahrorini, narasumber dari PSL UMSIDA menambahkan bahwa tidak mudah mengatasi permasalahan sampah. Tapi bukan berarti tidak bisa.

Ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan kendala infrastruktur dan teknologi.

Kurangnya kesadaran masyarakat disebabkan oleh rendahnya edukasi mengenai sampah organik serta stigma negatif terhadap pengolahan sampah.

Dari sisi infrastruktur dan teknologi, terkendala minimnya fasilitas pengolahan sampah dan keterbatasan teknologi untuk daur ulang.

Karenanya harus dicarikan solusi teknologi tepat guna seperti yang bisa menjadi alternatif penanganan permasalahan sampah?.”Bisa melalui eco enzyme, maggot BSF, ember tumpuk, biogas dll,” ujarnya.

Khusus eco enzyme, lanjut dia, jika muncul belatung di dalam wadahnya lantaran wadah kurang tertutup, maka solusinya adalah dengan memperbaiki kerapatan wadah atau dijemur dibawah terik matahari.

“Tidak ada kadaluwarsanya. Eco enzyme adalah untuk merawat bumi yang sedang sakit, bukan semata karena eco enzyme banyak manfaatnya,” ungkapnya.

Workshop yang diselenggarakan di SD MICA itu selain sebagai wujud kolaborasi antara PDNA dan PSL DRPM UMSIDA, juga didukung Lembaga Lingkungan dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo.

Acara tersebut juga diikuti dengan antusias para peserta yang berasal dari PDNA Sidoarjo, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) se-Kabupaten Sidoarjo, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sidoarjo, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah di lingkungan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Candi, kegiatan workshop ditutup dengan pembuatan eco enzyme bersama-sama. (Fatimah Mediawati)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/