27.6 C
Surabaya
5 July 2025, 19:40 PM WIB

Kids Biennale Seni Jadi Perlawanan Anak Hadapi Kekerasan dan Intoleransi

METROTODAY, JAKARTA – Pameran seni Kids Biennale dengan tema “Tumbuh Tanpa Takut” resmi dibuka di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.

Acara yang dihadiri Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, ini menyuguhkan 142 karya seni anak-anak terpilih dari seluruh Indonesia dari total 1.026 karya yang masuk.

Direktur Kids Biennale Indonesia, Gie Sanjaya, menjelaskan pemilihan tema “Tumbuh Tanpa Takut” sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi anak-anak Indonesia, seperti kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi.

“Tema ini menjadi medium perlawanan, penyembuhan, dan pemberdayaan. Melalui seni, anak-anak diajak menyuarakan pengalaman dan harapan mereka,” ujar Gie, Jumat (4/7).

Kids Biennale menggabungkan seni, pendidikan, dan keberagaman. “Harapannya, ini menjadi langkah menuju pembangunan karakter anak bangsa dan dunia yang kritis dan inklusif,” harapnya.

Pameran ini bertujuan menjadikan seni dan budaya sebagai ruang inklusif dan ekspresif dalam pembentukan karakter anak. Putu Mahendra, Founder & CEO Lotus Art Courses, yang tujuh siswanya turut menampilkan karya, menambahkan,

“Ajang ini merupakan sebuah bentuk penyuaraan harapan dan pengalaman anak yang dituangkan melalui karya seni,” ujar Putu.

Selain pameran, Kids Biennale juga menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti pemutaran film pendek, lokakarya daur ulang, paint by number maskot Kibi dan Kibe, diskusi “Karya dan Suara”, konseling psikologis, dan pertunjukan wayang cilik. Pameran yang terbuka untuk umum ini berlangsung hingga 31 Juli 2025. (ahm)

METROTODAY, JAKARTA – Pameran seni Kids Biennale dengan tema “Tumbuh Tanpa Takut” resmi dibuka di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.

Acara yang dihadiri Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, ini menyuguhkan 142 karya seni anak-anak terpilih dari seluruh Indonesia dari total 1.026 karya yang masuk.

Direktur Kids Biennale Indonesia, Gie Sanjaya, menjelaskan pemilihan tema “Tumbuh Tanpa Takut” sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi anak-anak Indonesia, seperti kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi.

“Tema ini menjadi medium perlawanan, penyembuhan, dan pemberdayaan. Melalui seni, anak-anak diajak menyuarakan pengalaman dan harapan mereka,” ujar Gie, Jumat (4/7).

Kids Biennale menggabungkan seni, pendidikan, dan keberagaman. “Harapannya, ini menjadi langkah menuju pembangunan karakter anak bangsa dan dunia yang kritis dan inklusif,” harapnya.

Pameran ini bertujuan menjadikan seni dan budaya sebagai ruang inklusif dan ekspresif dalam pembentukan karakter anak. Putu Mahendra, Founder & CEO Lotus Art Courses, yang tujuh siswanya turut menampilkan karya, menambahkan,

“Ajang ini merupakan sebuah bentuk penyuaraan harapan dan pengalaman anak yang dituangkan melalui karya seni,” ujar Putu.

Selain pameran, Kids Biennale juga menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti pemutaran film pendek, lokakarya daur ulang, paint by number maskot Kibi dan Kibe, diskusi “Karya dan Suara”, konseling psikologis, dan pertunjukan wayang cilik. Pameran yang terbuka untuk umum ini berlangsung hingga 31 Juli 2025. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/