26.1 C
Surabaya
27 June 2025, 6:53 AM WIB

Banjir Rob Kembali Genangi Kalianak Surabaya, Warga Minta Pintu Air

METROTODAY, SURABAYA – Banjir rob kembali menggenangi wilayah Kalianak dan sekitarnya pada Kamis (26/6) antara pukul 08.00-10.30 WIB. Fenomena yang sudah berlangsung menahun ini menyebabkan ketinggian air mencapai 10-20 sentimeter di beberapa perkampungan seperti di Kalianak Timur Gang Belakang.

Berdasarkan pantauan, genangan air terlihat jelas saat memasuki Gang Kalianak Timur Gang Belakang. Puluhan rumah warga terdampak, dan akses jalan menjadi terhambat. Kondisi ini juga memperlambat laju kendaraan di Jalan Kalianak.

“Akhir-akhir ini banjir rob cukup sering terjadi dan tidak dapat diprediksi, bisa 2-3 kali,” ungkap Asbiansyah, warga Kalianak Timur Gang Belakang. Ia menambahkan, sumber air berasal dari rembesan saluran, bukan luapan.

Warga telah melakukan berbagai upaya antisipasi, mulai dari merenovasi rumah agar lebih tinggi hingga membuat tanggul kecil di akses menuju rumah.

“Banjir rob biasanya terjadi sekitar pukul 07.30-08.00 WIB,” jelas Asbiansyah.

Ia berharap adanya solusi jangka panjang, seperti pembangunan pintu air di sejumlah titik. “Kalau ada pintu air, bisa melindungi banyak kawasan,” imbuhnya.

Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto menjelaskan pasang air laut maksimum di wilayah pesisir diperkirakan terjadi hingga 28 Juni.

“Ini dipicu oleh fase bulan baru atau new moon, yang menyebabkan air laut mengalami pasang maksimum,” katanya. Ia menambahkan, banjir rob diperkirakan terjadi mulai 23-28 Juni.

BMKG Maritim Tanjung Perak telah memberikan imbauan kepada masyarakat di wilayah pesisir untuk waspada dan memperhatikan peringatan dini dari BMKG. “Hindari beberapa titik banjir rob karena airnya bersifat korosif,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Banjir rob kembali menggenangi wilayah Kalianak dan sekitarnya pada Kamis (26/6) antara pukul 08.00-10.30 WIB. Fenomena yang sudah berlangsung menahun ini menyebabkan ketinggian air mencapai 10-20 sentimeter di beberapa perkampungan seperti di Kalianak Timur Gang Belakang.

Berdasarkan pantauan, genangan air terlihat jelas saat memasuki Gang Kalianak Timur Gang Belakang. Puluhan rumah warga terdampak, dan akses jalan menjadi terhambat. Kondisi ini juga memperlambat laju kendaraan di Jalan Kalianak.

“Akhir-akhir ini banjir rob cukup sering terjadi dan tidak dapat diprediksi, bisa 2-3 kali,” ungkap Asbiansyah, warga Kalianak Timur Gang Belakang. Ia menambahkan, sumber air berasal dari rembesan saluran, bukan luapan.

Warga telah melakukan berbagai upaya antisipasi, mulai dari merenovasi rumah agar lebih tinggi hingga membuat tanggul kecil di akses menuju rumah.

“Banjir rob biasanya terjadi sekitar pukul 07.30-08.00 WIB,” jelas Asbiansyah.

Ia berharap adanya solusi jangka panjang, seperti pembangunan pintu air di sejumlah titik. “Kalau ada pintu air, bisa melindungi banyak kawasan,” imbuhnya.

Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto menjelaskan pasang air laut maksimum di wilayah pesisir diperkirakan terjadi hingga 28 Juni.

“Ini dipicu oleh fase bulan baru atau new moon, yang menyebabkan air laut mengalami pasang maksimum,” katanya. Ia menambahkan, banjir rob diperkirakan terjadi mulai 23-28 Juni.

BMKG Maritim Tanjung Perak telah memberikan imbauan kepada masyarakat di wilayah pesisir untuk waspada dan memperhatikan peringatan dini dari BMKG. “Hindari beberapa titik banjir rob karena airnya bersifat korosif,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/