METROTODAY, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak tinggal diam menghadapi maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Berbagai upaya pencegahan gencar dilakukan, salah satunya dengan memperbanyak pemasangan portal dan kamera pengawas (CCTV) di berbagai sudut kota, terutama di area rawan.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Achmad Zaini, mengungkapkan bahwa pemasangan portal di permukiman warga masih menjadi topik diskusi yang melibatkan pro dan kontra di masyarakat.
“Ini koordinasi dengan kepolisian. Tapi tidak mudah, mengkomunikasikan ke masyarakat karena pasti ada pro kontra,” ujarnya dalam Forum Group Discussion (FGD) “Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan” di Hall Suara Surabaya.
Satpol PP sendiri telah memetakan wilayah-wilayah yang menjadi titik rawan curanmor, seperti indekos, warung, hingga area parkir sekolah.
Ke depannya, Pemkot Surabaya berencana mengusulkan adanya penjagaan khusus di kantong-kantong parkir untuk meningkatkan keamanan.
“Termasuk di kos-kosan ada tempat penitipan parkir, ini kita akan tertibkan bekerjasama dengan polisi. Wilayah rawan, kita fokus pencegahan, kepada teman-teman parkiran di sekolah juga jadi pengawasan kami,” tambah Zaini.
Senada dengan Zaini, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tambaksari Surabaya, Sutowo, menegaskan bahwa program pemasangan portal dan CCTV ini menjadi prioritas utama Pemkot.
“Program Pak Wali Kota itu pemasangan CCTV yang masuk ke dalam gapura dan masuk ke perkampungan itu sudah mulai jalan serta pemasangan portal juga,” katanya.
Sutowo menjelaskan bahwa dua program ini sangat penting untuk dimasifkan di setiap kampung, mengingat para pelaku kejahatan semakin cerdik mencari celah.
Ia menyoroti bahwa meskipun portal sudah terpasang dan diberlakukan jam operasional penutupan, pelaku masih bisa beraksi di siang hari saat situasi sepi dan portal terbuka.
Oleh karena itu, keberadaan CCTV di dalam jalan perkampungan menjadi sangat vital untuk mengawasi setiap potensi kejahatan.
“Namanya kejahatan dengan berbagai macam upaya ternyata yang mengambil di wilayah perkampungan ternyata siang hari saat portalnya sudah dibuka,” tuturnya.
Data yang dihimpun menunjukkan angka yang meresahkan: sebanyak 529 sepeda motor dilaporkan hilang selama periode Maret hingga Mei 2025 di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Modus pencuriannya pun beragam, mulai dari dibawa kabur orang yang baru dikenal, diminta paksa, hingga kelalaian korban yang lupa mencabut kunci motor.
Dengan langkah masif pemasangan portal dan CCTV ini, Pemkot Surabaya berharap dapat menekan angka curanmor dan memberikan rasa aman yang lebih besar bagi warganya. (red)