27.8 C
Surabaya
1 June 2025, 18:40 PM WIB

Suami Ketahuan Selingkuh dengan Teman Kantor ketika Istri Berjuang Hidup dan Mati di Rumah Sakit

METROTODAY, BANDUNG – “Saya mengetahui suami selingkuh ketika dirawat di rumah sakit karena kandungan lemah,” kata seorang perempuan di forum pengajian Ustad Hilman Fauzi, pekan lalu.

Kisah pilu tersebut diunggah di akun YouTube First Shof Media.

Kisah perempuan tersebut begitu menyayat hati. Banyak jamaah yang mendengar cerita tersebut berurai air mata.

Dia mengatakan sudah delapan tahun berkeluarga dan dikaruniai tiga orang anak. Yang pertama berusia tujuh tahun, kedua empat tahun, dan yang terakhir masih berusia tiga bulan.

Dia mengatakan semula pernikahannya baik-baik saja. Namun demikian pada tahun ke delapan ujian datang bertubi-tubi.

Sebagai istri dia mengatakan harus kuat menghadapinya. Apalagi ketika itu, ada suami baik hati yang terus menguatkan dan mendampinginya.

Namun badai mulai datang ketika ia mengetahui suaminya berselingkuh dengan teman kantornya sendiri.

Semula ia tak mencurigai suaminya pulang larut. Belakangan karena ia harus membagi waktu dengan teman wanitanya itu.

Bahkan, ia mengetahui hal tersebut ketika sedang sakit. “Saya benar-benar tak berdaya Pak Ustad,” katanya.

Ujian tersebut belum selesai. Lantaran banyak tak terurus karena sakit dan tenggelam dalam kesedihan suaminya yang berselingkuh, usaha yang dibangun selama pernikahan hancur berantakan.

Usaha itu setidaknya bisa menopang perekonomian rumah tangganya. Ia tak ingin hanya bergantung kepada gaji suami semata.

Hingga akhirnya dia murni hanya menjadi ibu rumah tangga. “Sedih sekali saya Pak Ustad,” katanya sambil mengusap air mata.

Dalam kondisi nifas, dia harus merawat bayi dan dua anaknya. Namun, hal tersebut terus dilaksanakan karena tanggung jawabnya sebagai ibu. Adapun suaminya sudah lama tak pulang ke rumah.

Hingga akhirnya dua anaknya mengaku kepada ibunya kalau ingin tidur bersama ayahnya.

Mereka kangen karena ayahnya sudah lama tak mengelus kepala anak-anaknya sebagaimana keluarga kecilnya masih harmonis dulu.

“Saya pun mengalah dan bilang ke suami, agar menemani anak-anaknya,” terangnya.

Sang suami pun tak berkeberatan dengan hal itu. Namun, baru saja suami bertemu dengan anak-anaknya, perempuan selingkuhan itu sudah menghubungi.

“Sebagai perempuan saya sedih sekali membacanya,” ujarnya.

Betapa tidak, melalui aplikasi perpesanan, terbaca pesan itu. “Sayang, kamu dimana, kamu nggak pulang ke istrimu lagi kan?,” tulis pesan perempuan selingkuhan itu.

Sebagai istri begitu terguncangnya perasaannya. Yang lebih menyakitkan, ibu mertuanya malah mendukung bila anaknya berselingkuh. Bahkan, anaknya diminta segera bercerai dan membangun rumah tangga dengan teman kantornya.

Tak kuat dengan keadaan itu, dia pun menguatkan hati dan memutuskan untuk mengakhiri biduk rumah tangga yang dibangun. Ia berharap kelak bisa menemukan pendamping hidup yang lebih setia. (*)

METROTODAY, BANDUNG – “Saya mengetahui suami selingkuh ketika dirawat di rumah sakit karena kandungan lemah,” kata seorang perempuan di forum pengajian Ustad Hilman Fauzi, pekan lalu.

Kisah pilu tersebut diunggah di akun YouTube First Shof Media.

Kisah perempuan tersebut begitu menyayat hati. Banyak jamaah yang mendengar cerita tersebut berurai air mata.

Dia mengatakan sudah delapan tahun berkeluarga dan dikaruniai tiga orang anak. Yang pertama berusia tujuh tahun, kedua empat tahun, dan yang terakhir masih berusia tiga bulan.

Dia mengatakan semula pernikahannya baik-baik saja. Namun demikian pada tahun ke delapan ujian datang bertubi-tubi.

Sebagai istri dia mengatakan harus kuat menghadapinya. Apalagi ketika itu, ada suami baik hati yang terus menguatkan dan mendampinginya.

Namun badai mulai datang ketika ia mengetahui suaminya berselingkuh dengan teman kantornya sendiri.

Semula ia tak mencurigai suaminya pulang larut. Belakangan karena ia harus membagi waktu dengan teman wanitanya itu.

Bahkan, ia mengetahui hal tersebut ketika sedang sakit. “Saya benar-benar tak berdaya Pak Ustad,” katanya.

Ujian tersebut belum selesai. Lantaran banyak tak terurus karena sakit dan tenggelam dalam kesedihan suaminya yang berselingkuh, usaha yang dibangun selama pernikahan hancur berantakan.

Usaha itu setidaknya bisa menopang perekonomian rumah tangganya. Ia tak ingin hanya bergantung kepada gaji suami semata.

Hingga akhirnya dia murni hanya menjadi ibu rumah tangga. “Sedih sekali saya Pak Ustad,” katanya sambil mengusap air mata.

Dalam kondisi nifas, dia harus merawat bayi dan dua anaknya. Namun, hal tersebut terus dilaksanakan karena tanggung jawabnya sebagai ibu. Adapun suaminya sudah lama tak pulang ke rumah.

Hingga akhirnya dua anaknya mengaku kepada ibunya kalau ingin tidur bersama ayahnya.

Mereka kangen karena ayahnya sudah lama tak mengelus kepala anak-anaknya sebagaimana keluarga kecilnya masih harmonis dulu.

“Saya pun mengalah dan bilang ke suami, agar menemani anak-anaknya,” terangnya.

Sang suami pun tak berkeberatan dengan hal itu. Namun, baru saja suami bertemu dengan anak-anaknya, perempuan selingkuhan itu sudah menghubungi.

“Sebagai perempuan saya sedih sekali membacanya,” ujarnya.

Betapa tidak, melalui aplikasi perpesanan, terbaca pesan itu. “Sayang, kamu dimana, kamu nggak pulang ke istrimu lagi kan?,” tulis pesan perempuan selingkuhan itu.

Sebagai istri begitu terguncangnya perasaannya. Yang lebih menyakitkan, ibu mertuanya malah mendukung bila anaknya berselingkuh. Bahkan, anaknya diminta segera bercerai dan membangun rumah tangga dengan teman kantornya.

Tak kuat dengan keadaan itu, dia pun menguatkan hati dan memutuskan untuk mengakhiri biduk rumah tangga yang dibangun. Ia berharap kelak bisa menemukan pendamping hidup yang lebih setia. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/