METROTODAY, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya kembali menggelar Festival Band Arek Suroboyo bertempat di Balai Pemuda, Jumat (29/5).
Festival band khusus bagi para pelajar ini menjadi salah satu rangkaian acara dalam memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732. Sebanyak 15 finalis dari jenjang SD, SMP, SMA unjuk kebolehan talenta bermusik memperebutkan Piala Wali Kota.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono menyampaikan bahwa festival yang sudah tiga kali digelar ini, menjadi tradisi yang dilaksanakan setiap perayaan HJKS dan merupakan wujud kolaborasi bersama Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.
“Acara ini adalah tradisi dan kolaborasi kami dengan Dispendik Kota Surabaya. Dalam acara ini, kami mewadahi para remaja agar jiwa muda serta energinya bisa tersalurkan dengan baik melalui ruang kreasi bermusik seperti ini,” ujarnya
Arief menambahkan bahwa sudah lama Kota Surabaya tidak memiliki festival band serupa. Oleh karena itu, pihaknya memanfaatkan momentum HJKS untuk membuat festival band sekaligus menambah semarak perayaan.
“Ya, memang momentum HJKS kami gunakan untuk menggelar acara sekaligus wadah kreasi anak muda,” katanya.
Ia berharap, acara ini dapat semakin diminati dan kualitas penampilannya semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Selain itu, Arief juga mendorong festival band pelajar ini, bisa melahirkan musisi-musisi hebat dari Surabaya yang mampu berkiprah di kancah nasional, seperti Dewa-19 dan Ahmad Dhani.
“Tentu kami ingin dari tahun ke tahun semakin banyak pesertanya, semakin meningkat kualitas tampilannya. Nantinya pada suatu saat, kami berharap akan banyak musisi-musisi nasional yang lahir dari Kota Surabaya. Acara ini akan terus kami adakan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya,Yusuf Masruh mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dalam mewadahi kreativitas anak-anak di Kota Pahlawan.
“Dalam mewadahi bakat dan talenta para pelajar memang tidak bisa dilakukan satu pihak. Untuk itu, penting adanya kolaborasi,” kata Yusuf.
Yusuf menyampaikan, festival band kali ini menjaring bakat-bakat dari jenjang SD, SMP hingga SMA. Menurutnya, sekolah-sekolah yang mengikuti festival band ini, merupakan sekolah yang memang aktif dalam ekstrakulikuler musik.
“Setiap sekolah tentunya sudah menyesuaikan kreativitas siswa. Jadi yang ikut memang anak-anak yang sudah aktif bermusik di sekolahnya,” ungkap Yusuf.
Melihat antusiasme dan potensi para pelajar, Yusuf berharap festival ini dapat menjadi ajang regenerasi musisi muda di tingkat sekolah.
“Ini memang memberi ruang untuk anak-anak untuk berekspresi dan berprestasi. Sehingga, harapan kami ada regenerasi yang dilakukan pihak sekolah supaya tidak putus. Misalnya, dicampur pemain bandnya, ada yang dari kelas 8, kelas 9 dan seterusnya,” pungkas Yusuf.
Di penghujung acara, Hexa Band dari SDN Medokan Ayu II/615 menjuarai kategori SD, D’Luvino dari SMPN 1 memenangkan kategori SMP, dan Fourtwnty dari SMAN 20 meraih gelar juara kategori SMA. (*)