32.2 C
Surabaya
30 May 2025, 11:30 AM WIB

Respons KAI Daop 8 Surabaya soal KA Pandalungan Bocor: Minta Maaf dan Pertanyakan Validitas Video

METROTODAY, SURABAYA – Sebuah video viral di Instagram @explore_surabaya pada 17 Mei 2025 memperlihatkan kebocoran air hujan di dalam gerbong Kereta Api (KA) Pandalungan.

Kejadian ini membuat sejumlah penumpang terganggu. Air tampak menetes dari celah AC membasahi lantai kereta.

Video tersebut menunjukkan seorang petugas memeriksa kerusakan tersebut.

Menanggapi video tersebut, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan permohonan maaf.

“Kami KAI meminta maaf atas ketidaknyamanan penumpang kereta api ketika kebocoran terjadi di kereta,” ujarnya, Senin (26/5).

Namun, Luqman menyatakan belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.

“Mulai Jumat sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke kami,” jelasnya. Ia juga mempertanyakan validitas video karena kurangnya informasi waktu dan lokasi kejadian.

“Ketika saya lihat di video tersebut tidak valid karena tidak ada keterangan kapan dan di mana,” ungkap Luqman.

Luqman menekankan pentingnya penumpang melapor jika mengalami kejadian serupa.

“Seharusnya penumpang melaporkan hal itu jika terjadi di wilayah Daop 8 Surabaya,” imbuhnya.

Ia menjelaskan prosedur penanganan jika terjadi kebocoran: kereta akan berhenti di stasiun terdekat untuk perbaikan.

“Bisa ditunda dengan memberikan pengumuman atau informasi kepada penumpang terkait penyebabnya. Apabila penundaan sampai 1 jam serta ada penumpang yang ingin membatalkan, maka bea kembali 100 persen,” terang Luqman.

Terkait kompensasi, Luqman menjelaskan bahwa KAI memberikan pengembalian biaya tiket 50 persen jika AC kereta tidak berfungsi dengan baik.

“Kalau AC panas ada kompensasi, bea kembali 50 persen di stasiun tujuan,” tuturnya.

Luqman memastikan KAI telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kereta sebelum beroperasi, sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Sebelum berangkat dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Baik itu fasilitas, keterfungsian alat, kebersihan dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Meskipun demikian, kejadian ini kembali menyoroti pentingnya pelaporan dari penumpang untuk meningkatkan pelayanan kereta api di masa mendatang. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Sebuah video viral di Instagram @explore_surabaya pada 17 Mei 2025 memperlihatkan kebocoran air hujan di dalam gerbong Kereta Api (KA) Pandalungan.

Kejadian ini membuat sejumlah penumpang terganggu. Air tampak menetes dari celah AC membasahi lantai kereta.

Video tersebut menunjukkan seorang petugas memeriksa kerusakan tersebut.

Menanggapi video tersebut, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan permohonan maaf.

“Kami KAI meminta maaf atas ketidaknyamanan penumpang kereta api ketika kebocoran terjadi di kereta,” ujarnya, Senin (26/5).

Namun, Luqman menyatakan belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.

“Mulai Jumat sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke kami,” jelasnya. Ia juga mempertanyakan validitas video karena kurangnya informasi waktu dan lokasi kejadian.

“Ketika saya lihat di video tersebut tidak valid karena tidak ada keterangan kapan dan di mana,” ungkap Luqman.

Luqman menekankan pentingnya penumpang melapor jika mengalami kejadian serupa.

“Seharusnya penumpang melaporkan hal itu jika terjadi di wilayah Daop 8 Surabaya,” imbuhnya.

Ia menjelaskan prosedur penanganan jika terjadi kebocoran: kereta akan berhenti di stasiun terdekat untuk perbaikan.

“Bisa ditunda dengan memberikan pengumuman atau informasi kepada penumpang terkait penyebabnya. Apabila penundaan sampai 1 jam serta ada penumpang yang ingin membatalkan, maka bea kembali 100 persen,” terang Luqman.

Terkait kompensasi, Luqman menjelaskan bahwa KAI memberikan pengembalian biaya tiket 50 persen jika AC kereta tidak berfungsi dengan baik.

“Kalau AC panas ada kompensasi, bea kembali 50 persen di stasiun tujuan,” tuturnya.

Luqman memastikan KAI telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kereta sebelum beroperasi, sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Sebelum berangkat dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Baik itu fasilitas, keterfungsian alat, kebersihan dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Meskipun demikian, kejadian ini kembali menyoroti pentingnya pelaporan dari penumpang untuk meningkatkan pelayanan kereta api di masa mendatang. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/