30 C
Surabaya
12 May 2025, 14:23 PM WIB

Ratusan Umat Buddha Surabaya Rayakan Waisak, Serukan Perdamaian Dunia

METROTODAY, SURABAYA – Suasana khidmat menyelimuti Vihara Buddhayana Dharmawira Center (BDC) Surabaya, Minggu siang (11/5), saat sekitar 500 umat Buddha memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025.

Perayaan tahun ini mengusung tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia.”

Rangkaian ibadah dimulai dengan Kebaktian Mahayana, dilanjutkan dengan prosesi Yi Fo—ritual pencurahan air bunga pada Rupang Bodhisattva Siddhartha—dan ditutup dengan Fang Shen atau pelepasan burung pipit sebagai simbol kebebasan dan cinta kasih.

“Pada Hari Raya Waisak ini, kita diingatkan untuk menjaga kerukunan, tidak hanya antarumat Buddha, tetapi juga bersama seluruh umat beragama dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujar Romo Pandita Vihara BDC Surabaya, Agung Prajna Mudita.

Prosesi yang berlangsung di vihara yang berlokasi di Jalan Raya Panjang Jiwo ini memperlihatkan komitmen umat Buddha untuk hidup dalam persatuan dan harmoni, menjunjung nilai-nilai cinta kasih dan toleransi antarumat beragama.

Pelepasan burung pipit menjadi simbol penting dalam perayaan ini, menggambarkan kebebasan dan kasih sayang universal yang diajarkan oleh Buddha.

Momentum Waisak juga dimaknai sebagai ajakan untuk meningkatkan kesadaran, pengendalian diri, dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

“Kami berharap perayaan Waisak ini bisa menginspirasi umat untuk berperan aktif dalam menciptakan perdamaian, baik di lingkungan sekitar maupun dunia secara luas,” tambah Romo Agung.

Perayaan Waisak tahun ini juga bertepatan dengan ulang tahun Vihara BDC yang jatuh pada 12 Mei. Rangkaian kegiatan akan berlanjut hingga Senin (12/5), dengan puncaknya pada detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 23.00 WIB. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Suasana khidmat menyelimuti Vihara Buddhayana Dharmawira Center (BDC) Surabaya, Minggu siang (11/5), saat sekitar 500 umat Buddha memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025.

Perayaan tahun ini mengusung tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia.”

Rangkaian ibadah dimulai dengan Kebaktian Mahayana, dilanjutkan dengan prosesi Yi Fo—ritual pencurahan air bunga pada Rupang Bodhisattva Siddhartha—dan ditutup dengan Fang Shen atau pelepasan burung pipit sebagai simbol kebebasan dan cinta kasih.

“Pada Hari Raya Waisak ini, kita diingatkan untuk menjaga kerukunan, tidak hanya antarumat Buddha, tetapi juga bersama seluruh umat beragama dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujar Romo Pandita Vihara BDC Surabaya, Agung Prajna Mudita.

Prosesi yang berlangsung di vihara yang berlokasi di Jalan Raya Panjang Jiwo ini memperlihatkan komitmen umat Buddha untuk hidup dalam persatuan dan harmoni, menjunjung nilai-nilai cinta kasih dan toleransi antarumat beragama.

Pelepasan burung pipit menjadi simbol penting dalam perayaan ini, menggambarkan kebebasan dan kasih sayang universal yang diajarkan oleh Buddha.

Momentum Waisak juga dimaknai sebagai ajakan untuk meningkatkan kesadaran, pengendalian diri, dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

“Kami berharap perayaan Waisak ini bisa menginspirasi umat untuk berperan aktif dalam menciptakan perdamaian, baik di lingkungan sekitar maupun dunia secara luas,” tambah Romo Agung.

Perayaan Waisak tahun ini juga bertepatan dengan ulang tahun Vihara BDC yang jatuh pada 12 Mei. Rangkaian kegiatan akan berlanjut hingga Senin (12/5), dengan puncaknya pada detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 23.00 WIB. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/