24.5 C
Surabaya
12 May 2025, 8:10 AM WIB

Tangis Haru dan Iringan Doa Melepas Keberangkatan Jemaah Haji di Pagar Besi Asrama Haji

METROTODAY, SURABAYA – Tangis haru dan pelukan hangat mewarnai suasana di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Sejak pagi hingga malam, gerbang asrama dipadati oleh ratusan keluarga calon jemaah haji yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Mereka berharap dapat bertemu meski sejenak dan mengantar kepergian para keluarga dan orang tercinta menuju ke Tanah Suci.

Meskipun pertemuan terbatas oleh pagar besi, momen singkat itu terasa sangat berarti. Air mata tumpah, doa-doa lirih mengalir, dan tangan-tangan saling menggenggam penuh kerinduan.

Tak jarang, keluarga juga menitipkan doa-doa pribadi untuk dibawa hingga ke Makkah.

“Meskipun hanya beberapa menit, pertemuan ini sangat berharga,” tutur Winarti, calon jemaah asal Bangkalan, Jumat (9/5).

Dengan mata berkaca-kaca, ia memeluk erat anak dan cucunya sebelum bersiap menuju ruang pemberangkatan.

Winarti pun berharap ibadah hajinya membawa keberkahan untuk keluarga di rumah. “Doa kami hanya satu, semoga keluarga di rumah diberi kesehatan dan kelancaran,” ucapnya.

Pihak keamanan asrama memberikan waktu sekitar lima menit untuk interaksi antara jemaah dan pengantar di area gerbang.

Antusiasme keluarga yang datang mengantar sempat membuat lalu lintas di sekitar area asrama sedikit tersendat. Namun suasana tetap tertib dan penuh kekhidmatan.

Tradisi pertemuan singkat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap musim haji.

Seperti yang dirasakan Wahid, calon jemaah dari Pamekasan. Ia mengaku sangat bersyukur bisa melepas rindu bersama keluarganya meski hanya dari balik pagar pembatas.

“Senang bisa bertemu dengan keluarga dan kerabat dari kampung meskipun hanya sebentar. Memang dari KBIH sudah diberitahu pengantar cukup sampai luar asrama, tapi tetap saja rasanya kurang kalau tidak bertemu langsung,” katanya.

Menurut Wahid, mengantar calon haji hingga ke Asrama Haji sudah menjadi tradisi turun temurun yang dipercaya membawa berkah bagi siapa pun yang melakukannya.

“Katanya kalau mengantar sampai asrama itu ada barokahnya. Jadi satu kampung ramai-ramai ikut mengantar,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Thohir, warga yang datang mengantar saudara dari kampung. Ia sudah menunggu sejak sore bersama keluarga lain, duduk beralaskan tikar yang dibawa dari rumah.

Baginya, momen ini menghidupkan kembali kenangan saat dirinya dulu juga diberangkatkan haji.

“Rasanya terharu, jadi ingat waktu dulu saya berangkat haji dan satu kampung mengantar. Sekarang giliran saya yang mengantar, dan rasanya tetap sama, haru dan penuh doa,” ujarnya.

Hingga Jumat malam, tercatat sebanyak 9.484 calon jemaah haji dari 25 kelompok terbang (kloter) telah diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya menuju Madinah.

Sementara itu, lima kloter berikutnya dijadwalkan berangkat secara bertahap mulai Jumat malam hingga Sabtu (10/5) hari inj.

Kelima kloter tersebut masing masing kloter 26 dari Sampang, kloter 27 dan 28 asal Pamekasan, kloter 29 dari Bangkalan dan Pamekasan serta kloter 30 dari Bangkalan.

Embarkasi Surabaya menjadi salah satu titik pemberangkatan haji terbesar di Indonesia. Setiap tahunnya mengantar ribuan jemaah yang bersiap menjalani ibadah suci di Tanah Haram. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Tangis haru dan pelukan hangat mewarnai suasana di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Sejak pagi hingga malam, gerbang asrama dipadati oleh ratusan keluarga calon jemaah haji yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Mereka berharap dapat bertemu meski sejenak dan mengantar kepergian para keluarga dan orang tercinta menuju ke Tanah Suci.

Meskipun pertemuan terbatas oleh pagar besi, momen singkat itu terasa sangat berarti. Air mata tumpah, doa-doa lirih mengalir, dan tangan-tangan saling menggenggam penuh kerinduan.

Tak jarang, keluarga juga menitipkan doa-doa pribadi untuk dibawa hingga ke Makkah.

“Meskipun hanya beberapa menit, pertemuan ini sangat berharga,” tutur Winarti, calon jemaah asal Bangkalan, Jumat (9/5).

Dengan mata berkaca-kaca, ia memeluk erat anak dan cucunya sebelum bersiap menuju ruang pemberangkatan.

Winarti pun berharap ibadah hajinya membawa keberkahan untuk keluarga di rumah. “Doa kami hanya satu, semoga keluarga di rumah diberi kesehatan dan kelancaran,” ucapnya.

Pihak keamanan asrama memberikan waktu sekitar lima menit untuk interaksi antara jemaah dan pengantar di area gerbang.

Antusiasme keluarga yang datang mengantar sempat membuat lalu lintas di sekitar area asrama sedikit tersendat. Namun suasana tetap tertib dan penuh kekhidmatan.

Tradisi pertemuan singkat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap musim haji.

Seperti yang dirasakan Wahid, calon jemaah dari Pamekasan. Ia mengaku sangat bersyukur bisa melepas rindu bersama keluarganya meski hanya dari balik pagar pembatas.

“Senang bisa bertemu dengan keluarga dan kerabat dari kampung meskipun hanya sebentar. Memang dari KBIH sudah diberitahu pengantar cukup sampai luar asrama, tapi tetap saja rasanya kurang kalau tidak bertemu langsung,” katanya.

Menurut Wahid, mengantar calon haji hingga ke Asrama Haji sudah menjadi tradisi turun temurun yang dipercaya membawa berkah bagi siapa pun yang melakukannya.

“Katanya kalau mengantar sampai asrama itu ada barokahnya. Jadi satu kampung ramai-ramai ikut mengantar,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Thohir, warga yang datang mengantar saudara dari kampung. Ia sudah menunggu sejak sore bersama keluarga lain, duduk beralaskan tikar yang dibawa dari rumah.

Baginya, momen ini menghidupkan kembali kenangan saat dirinya dulu juga diberangkatkan haji.

“Rasanya terharu, jadi ingat waktu dulu saya berangkat haji dan satu kampung mengantar. Sekarang giliran saya yang mengantar, dan rasanya tetap sama, haru dan penuh doa,” ujarnya.

Hingga Jumat malam, tercatat sebanyak 9.484 calon jemaah haji dari 25 kelompok terbang (kloter) telah diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya menuju Madinah.

Sementara itu, lima kloter berikutnya dijadwalkan berangkat secara bertahap mulai Jumat malam hingga Sabtu (10/5) hari inj.

Kelima kloter tersebut masing masing kloter 26 dari Sampang, kloter 27 dan 28 asal Pamekasan, kloter 29 dari Bangkalan dan Pamekasan serta kloter 30 dari Bangkalan.

Embarkasi Surabaya menjadi salah satu titik pemberangkatan haji terbesar di Indonesia. Setiap tahunnya mengantar ribuan jemaah yang bersiap menjalani ibadah suci di Tanah Haram. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/