14 December 2025, 13:35 PM WIB

Waspada! Angin Duduk Bukan Masuk Angin Biasa, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

METROTODAY, SIDOARJO – Istilah “angin duduk” sering kali menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Banyak yang menganggap kondisi ini hanya penyakit ringan seperti masuk angin, padahal faktanya bisa sangat berbahaya.

Menurut dr. Rizal Fadli, dikutip dari laman Halodoc, angin duduk bukan sekadar keluhan biasa, melainkan gejala dari penyakit jantung koroner yang bisa menyebabkan kematian mendadak bila tidak segera ditangani.

Apa Itu Angin Duduk?

Angin duduk atau dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris, merupakan kondisi ketika otot jantung tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup. Hal ini biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner yang mengalirkan darah ke jantung.

Menurut dr. Rizal Fadli, kekurangan pasokan oksigen ini membuat otot jantung bekerja lebih keras dan menimbulkan nyeri dada yang terasa menekan, seperti diremas, atau terbakar. Gejala inilah yang sering disalahartikan sebagai “masuk angin yang parah”, padahal berbeda sama sekali.

Angin duduk umumnya muncul setelah seseorang melakukan aktivitas fisik berat, mengalami stres emosional, atau makan dalam porsi besar. Rasa nyeri bisa menjalar ke bahu, leher, punggung, hingga rahang, dan sering kali diiringi dengan keringat dingin, sesak napas, mual, atau pusing.

Yang membuatnya berbahaya adalah, gejalanya bisa muncul mendadak dan berlangsung singkat, sehingga banyak orang menyepelekannya dan terlambat mendapatkan pertolongan.

Angin Duduk Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Faktanya, iya. dr. Rizal Fadli menjelaskan bahwa angin duduk bukan penyakit ringan dan dapat berujung pada kematian mendadak jika tidak segera ditangani dengan tepat. Hal ini terjadi karena angin duduk sering kali menjadi tanda awal dari penyakit jantung koroner atau bahkan serangan jantung.

Ketika pembuluh darah jantung tersumbat total, maka aliran darah ke otot jantung berhenti sepenuhnya. Dalam kondisi tersebut, bagian jantung yang kekurangan oksigen akan mulai mati dalam hitungan menit.

Itulah sebabnya pasien dengan gejala angin duduk harus segera dibawa ke rumah sakit, bukan diurut atau diberi obat masuk angin seperti yang sering dilakukan masyarakat.

“Angin duduk dapat menyebabkan kematian mendadak jika disalahartikan dan tidak ditangani segera oleh tenaga medis,” jelas dr. Rizal Fadli dikutip dari Halodoc.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa orang dengan riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan perokok aktif memiliki risiko lebih besar terkena angin duduk. Gaya hidup tidak sehat, stres, serta kurang olahraga juga menjadi faktor pemicu yang harus diwaspadai.

Cara Mencegah Angin Duduk

Pencegahan terbaik adalah menjaga kesehatan jantung melalui pola hidup sehat. dr. Rizal Fadli menyarankan untuk rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari, menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol, serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.

Bagi yang memiliki penyakit jantung atau faktor risiko tinggi, pemeriksaan rutin ke dokter sangat disarankan. Pemeriksaan seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, atau angiografi koroner dapat membantu mendeteksi gangguan jantung sejak dini.

Jika muncul gejala nyeri dada yang mencurigakan, jangan tunda mencari pertolongan. “Sebaiknya segera periksa ke IGD agar bisa diketahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin,” tambah dr. Rizal Fadli. (elfira/red)

METROTODAY, SIDOARJO – Istilah “angin duduk” sering kali menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Banyak yang menganggap kondisi ini hanya penyakit ringan seperti masuk angin, padahal faktanya bisa sangat berbahaya.

Menurut dr. Rizal Fadli, dikutip dari laman Halodoc, angin duduk bukan sekadar keluhan biasa, melainkan gejala dari penyakit jantung koroner yang bisa menyebabkan kematian mendadak bila tidak segera ditangani.

Apa Itu Angin Duduk?

Angin duduk atau dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris, merupakan kondisi ketika otot jantung tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup. Hal ini biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner yang mengalirkan darah ke jantung.

Menurut dr. Rizal Fadli, kekurangan pasokan oksigen ini membuat otot jantung bekerja lebih keras dan menimbulkan nyeri dada yang terasa menekan, seperti diremas, atau terbakar. Gejala inilah yang sering disalahartikan sebagai “masuk angin yang parah”, padahal berbeda sama sekali.

Angin duduk umumnya muncul setelah seseorang melakukan aktivitas fisik berat, mengalami stres emosional, atau makan dalam porsi besar. Rasa nyeri bisa menjalar ke bahu, leher, punggung, hingga rahang, dan sering kali diiringi dengan keringat dingin, sesak napas, mual, atau pusing.

Yang membuatnya berbahaya adalah, gejalanya bisa muncul mendadak dan berlangsung singkat, sehingga banyak orang menyepelekannya dan terlambat mendapatkan pertolongan.

Angin Duduk Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Faktanya, iya. dr. Rizal Fadli menjelaskan bahwa angin duduk bukan penyakit ringan dan dapat berujung pada kematian mendadak jika tidak segera ditangani dengan tepat. Hal ini terjadi karena angin duduk sering kali menjadi tanda awal dari penyakit jantung koroner atau bahkan serangan jantung.

Ketika pembuluh darah jantung tersumbat total, maka aliran darah ke otot jantung berhenti sepenuhnya. Dalam kondisi tersebut, bagian jantung yang kekurangan oksigen akan mulai mati dalam hitungan menit.

Itulah sebabnya pasien dengan gejala angin duduk harus segera dibawa ke rumah sakit, bukan diurut atau diberi obat masuk angin seperti yang sering dilakukan masyarakat.

“Angin duduk dapat menyebabkan kematian mendadak jika disalahartikan dan tidak ditangani segera oleh tenaga medis,” jelas dr. Rizal Fadli dikutip dari Halodoc.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa orang dengan riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan perokok aktif memiliki risiko lebih besar terkena angin duduk. Gaya hidup tidak sehat, stres, serta kurang olahraga juga menjadi faktor pemicu yang harus diwaspadai.

Cara Mencegah Angin Duduk

Pencegahan terbaik adalah menjaga kesehatan jantung melalui pola hidup sehat. dr. Rizal Fadli menyarankan untuk rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari, menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol, serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.

Bagi yang memiliki penyakit jantung atau faktor risiko tinggi, pemeriksaan rutin ke dokter sangat disarankan. Pemeriksaan seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, atau angiografi koroner dapat membantu mendeteksi gangguan jantung sejak dini.

Jika muncul gejala nyeri dada yang mencurigakan, jangan tunda mencari pertolongan. “Sebaiknya segera periksa ke IGD agar bisa diketahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin,” tambah dr. Rizal Fadli. (elfira/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait