14 December 2025, 5:41 AM WIB

Pelebaran Jembatan Trosobo: Jalur Krian–Surabaya Ditutup Sementara hingga Akhir November

METROTODAY, SIDOARJO – Pengguna jalan yang melintasi kawasan Jalan Raya Trosobo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, kini harus bersabar lebih lama.

Arus lalu lintas di jalur utama penghubung Krian–Surabaya ini mengalami kemacetan sejak awal November 2025 akibat proyek pelebaran jembatan yang tengah dikerjakan pemerintah daerah.

Penutupan sementara dilakukan pada jalur utara dari Krian menuju Surabaya, karena proses pengerjaan pelebaran jembatan sisi utara masih berlangsung.

Akibatnya, kendaraan dari arah Krian harus menggunakan jalur berlawanan dengan sistem contra flow. Kondisi ini membuat lalu lintas padat merayap terutama pada jam-jam sibuk, pagi dan sore, saat banyak pekerja dan pelajar melintas.

Sebelumnya, pelebaran jembatan di sisi selatan (jalur Surabaya–Krian) telah rampung lebih dulu. Kini, pengerjaan difokuskan pada sisi utara dengan tujuan meningkatkan kapasitas jembatan yang semula hanya memiliki lebar sekitar dua meter menjadi sekitar enam meter.

Peningkatan ini dinilai penting mengingat Jalan Raya Trosobo merupakan jalur vital yang setiap harinya dilalui ribuan kendaraan dari berbagai arah.

Proyek yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sidoarjo ini ditargetkan selesai pada 28 November 2025.

Selama proses berlangsung, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo dan Satlantas Polresta Sidoarjo telah melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas.

Petugas menyiapkan rambu-rambu peringatan, banner informasi proyek, serta imbauan bagi pengendara agar berhati-hati dan mengikuti arahan di lapangan.

Meskipun langkah antisipasi sudah dilakukan, kemacetan tetap menjadi pemandangan sehari-hari di kawasan tersebut. Banyak pengendara mengeluhkan lamanya waktu tempuh akibat pengalihan arus dan penyempitan jalur.

Afika, seorang pekerja swasta yang setiap hari melintas di Jalan Raya Trosobo menuju Surabaya, mengaku terpaksa berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan.

“Biasanya dari rumah ke tempat kerja cuma 30 menit, sekarang bisa sampai satu jam lebih. Setiap pagi macetnya parah, apalagi pas jam berangkat kerja. Tapi saya berharap setelah proyek ini selesai, jalanan bisa lebih lancar,” tutur Afika.

Sementara itu, sebagian warga sekitar juga mengapresiasi proyek pelebaran tersebut karena dinilai bisa memperbaiki kualitas infrastruktur dan menekan potensi kecelakaan. Namun, mereka berharap agar pengerjaan bisa diselesaikan sesuai jadwal dan tidak molor.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menegaskan, proyek pelebaran jembatan Trosobo merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas jalan utama yang menghubungkan wilayah Sidoarjo dengan Surabaya.

Setelah rampung, diharapkan kemacetan yang selama ini terjadi dapat terurai dan mobilitas warga menjadi lebih lancar. (amelia/ervin/red)

METROTODAY, SIDOARJO – Pengguna jalan yang melintasi kawasan Jalan Raya Trosobo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, kini harus bersabar lebih lama.

Arus lalu lintas di jalur utama penghubung Krian–Surabaya ini mengalami kemacetan sejak awal November 2025 akibat proyek pelebaran jembatan yang tengah dikerjakan pemerintah daerah.

Penutupan sementara dilakukan pada jalur utara dari Krian menuju Surabaya, karena proses pengerjaan pelebaran jembatan sisi utara masih berlangsung.

Akibatnya, kendaraan dari arah Krian harus menggunakan jalur berlawanan dengan sistem contra flow. Kondisi ini membuat lalu lintas padat merayap terutama pada jam-jam sibuk, pagi dan sore, saat banyak pekerja dan pelajar melintas.

Sebelumnya, pelebaran jembatan di sisi selatan (jalur Surabaya–Krian) telah rampung lebih dulu. Kini, pengerjaan difokuskan pada sisi utara dengan tujuan meningkatkan kapasitas jembatan yang semula hanya memiliki lebar sekitar dua meter menjadi sekitar enam meter.

Peningkatan ini dinilai penting mengingat Jalan Raya Trosobo merupakan jalur vital yang setiap harinya dilalui ribuan kendaraan dari berbagai arah.

Proyek yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sidoarjo ini ditargetkan selesai pada 28 November 2025.

Selama proses berlangsung, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo dan Satlantas Polresta Sidoarjo telah melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas.

Petugas menyiapkan rambu-rambu peringatan, banner informasi proyek, serta imbauan bagi pengendara agar berhati-hati dan mengikuti arahan di lapangan.

Meskipun langkah antisipasi sudah dilakukan, kemacetan tetap menjadi pemandangan sehari-hari di kawasan tersebut. Banyak pengendara mengeluhkan lamanya waktu tempuh akibat pengalihan arus dan penyempitan jalur.

Afika, seorang pekerja swasta yang setiap hari melintas di Jalan Raya Trosobo menuju Surabaya, mengaku terpaksa berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan.

“Biasanya dari rumah ke tempat kerja cuma 30 menit, sekarang bisa sampai satu jam lebih. Setiap pagi macetnya parah, apalagi pas jam berangkat kerja. Tapi saya berharap setelah proyek ini selesai, jalanan bisa lebih lancar,” tutur Afika.

Sementara itu, sebagian warga sekitar juga mengapresiasi proyek pelebaran tersebut karena dinilai bisa memperbaiki kualitas infrastruktur dan menekan potensi kecelakaan. Namun, mereka berharap agar pengerjaan bisa diselesaikan sesuai jadwal dan tidak molor.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menegaskan, proyek pelebaran jembatan Trosobo merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas jalan utama yang menghubungkan wilayah Sidoarjo dengan Surabaya.

Setelah rampung, diharapkan kemacetan yang selama ini terjadi dapat terurai dan mobilitas warga menjadi lebih lancar. (amelia/ervin/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait