METROTODAY, SIDOARJO – Kondisi Jalan Arteri Porong di Kabupaten Sidoarjo kembali menjadi sorotan publik. Pengendara, khususnya para sopir truk antar kota, mengeluhkan kondisi jalan yang bergelombang, rusak dan membahayakan pengguna jalan.
Jalur utama penghubung Surabaya dengan Pasuruan dan Malang ini menjadi salah satu jalur alternatif untuk transportasi logistik di Jawa Timur. Namun, kerusakan jalan yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir justru menambah beban para pengemudi yang harus melintas setiap hari.
Kondisi paling parah dirasakan di jalur arah Malang menuju Surabaya (selatan ke utara), terutama mulai dari Desa Kesambi hingga jembatan kecil di Desa Pamotan, Kecamatan Porong.
Pada titik tersebut, permukaan jalan tampak tidak rata, bergelombang, dan sebagian aspalnya mengelupas. Akibatnya, kendaraan besar seperti truk dan bus sering kali harus mengurangi kecepatan secara drastis demi menjaga keseimbangan dan keselamatan.

Jalur yang Tak Nyaman Dilewati
Bagi pengendara truk logistik, jalan arteri Porong merupakan rute utama untuk distribusi barang ke wilayah Gresik, Surabaya, hingga Pasuruan. Namun, kondisi jalan yang bergelombang membuat perjalanan menjadi lebih lama dan melelahkan.
Salah satu sopir truk antar kota, Joko Waluyp, 46, mengaku setiap kali melintasi jalur tersebut dirinya harus lebih waspada dan ekstra hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.
“Kalau lewat Porong sekarang harus pelan-pelan. Aspalnya naik turun, truk bisa oleng kalau kecepatannya tinggi. Kadang malah kami pilih lewat jalur lain walau lebih jauh, soalnya lebih aman,” kata Joko, ditemui saat beristirahat di area Pom Bensin Alteri Porong, Kamis (6/11).
Menurutnya, kerusakan jalan ini bukan hanya membuat perjalanan menjadi tidak nyaman, tetapi juga mempercepat kerusakan kendaraan, terutama pada bagian suspensi dan ban.
Tak hanya Joko, keluhan serupa juga datang dari Soleh, 52, sopir truk rute Surabaya –Malang. Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan provinsi tersebut, mengingat jalur arteri Porong adalah urat nadi perekonomian Jawa Timur.
“Setiap hari ribuan kendaraan lewat sini. Mestinya jalan ini jadi prioritas perbaikan. Kalau dibiarkan terus, bisa bahaya. Apalagi kalau malam, gelombangnya nggak kelihatan jelas,” ungkap Soleh yang telah mengemudi truk selama lebih dari 20 tahun.
Ia menambahkan, kondisi jalan yang bergelombang sering menyebabkan truk kehilangan kendali, terutama saat membawa muatan berat. “Kalau pas hujan tambah parah, air menggenang dan bikin licin. Banyak sopir takut kalau lewat sini malam-malam,” ujarnya.
Para pengemudi berharap agar pihak pemerintah lebih tanggap terkait hal ini dan segera melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh di jalur tersebut. Selain untuk menjamin keselamatan pengguna jalan, perbaikan infrastruktur juga akan berdampak besar bagi kelancaran arus logistik dan perekonomian daerah.
Kondisi Jalan Arteri Porong yang bergelombang ini seakan menjadi pengingat bahwa perawatan infrastruktur jalan perlu mendapat perhatian lebih serius. Bagi banyak sopir antar kota dan pengendara yang melintas setiap harinya, jalan bukan sekadar lintasan, tetapi juga bagian dari kehidupan agar selamat sampai tujuan. (ana/elfira/red)

