4 November 2025, 15:46 PM WIB

400 Personel SAR Gabungan Evakuasi Korban Bangunan Ambruk di Ponpes Al-Khoziny 24 Jam Nonstop

METROTODAY, SIDOARJO – Proses evakuasi korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki hari kelima. Hingga Jumat (3/9/2025) petang, ada delapan jenazah santri yang dievakuasi dari balik reruntuhan. Dengan demikian, jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang.

Jenazah korban meninggal lantas dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.

Upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan secara terpadu oleh tim SAR (search and rescue) gabungan. Lebih dari 400 personel dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, pemadam kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan bahu-membahu. Mereka bekerja selama 24 jam bergantian.

”Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” terang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam keterangannya.

Proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat. Hal itu setelah hasil pemeriksaan tim SAR menunjukkan sudah tidak ada lagi respons dari korban.

Tim sebelumnya melaksanakan re-assessment dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible OlympusXaver 400 Wall Scannerdan Multi Search Leader.

Proses di lapangan dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi proses evakuasi jenazah. Sejalan dengan itu, BNPB bersama tim juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian dan mendata kebutuhan dasar para korban serta keluarga yang terdampak.

Suharyanto menyampaikan bahwa kemungkinan ditemukannya korban meninggal masih ada seiring dengan upaya pencarian yang terus dimaksimalkan. Perkembangan hasil penemuan oleh tim SAR gabungan akan dihimpun dan disampaikan melalui posko BNPB secara berkala tiga kali sehari, yakni pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB.

”Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ujarnya dilansir dari laman bnpb.go.id.

BNPB memberikan dukungan penuh terhadap operasi ini, termasuk pengiriman peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan. Dukungan alat berat dan kendaraan operasional SAR lainnya turut dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan, antara lain tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton dan 30 unit ambulans. (red)

 

METROTODAY, SIDOARJO – Proses evakuasi korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki hari kelima. Hingga Jumat (3/9/2025) petang, ada delapan jenazah santri yang dievakuasi dari balik reruntuhan. Dengan demikian, jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang.

Jenazah korban meninggal lantas dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.

Upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan secara terpadu oleh tim SAR (search and rescue) gabungan. Lebih dari 400 personel dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, pemadam kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan bahu-membahu. Mereka bekerja selama 24 jam bergantian.

”Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” terang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam keterangannya.

Proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat. Hal itu setelah hasil pemeriksaan tim SAR menunjukkan sudah tidak ada lagi respons dari korban.

Tim sebelumnya melaksanakan re-assessment dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible OlympusXaver 400 Wall Scannerdan Multi Search Leader.

Proses di lapangan dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi proses evakuasi jenazah. Sejalan dengan itu, BNPB bersama tim juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian dan mendata kebutuhan dasar para korban serta keluarga yang terdampak.

Suharyanto menyampaikan bahwa kemungkinan ditemukannya korban meninggal masih ada seiring dengan upaya pencarian yang terus dimaksimalkan. Perkembangan hasil penemuan oleh tim SAR gabungan akan dihimpun dan disampaikan melalui posko BNPB secara berkala tiga kali sehari, yakni pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB.

”Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ujarnya dilansir dari laman bnpb.go.id.

BNPB memberikan dukungan penuh terhadap operasi ini, termasuk pengiriman peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan. Dukungan alat berat dan kendaraan operasional SAR lainnya turut dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan, antara lain tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton dan 30 unit ambulans. (red)

 

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/