METROTODAY, SIDOARJO – Jumlah korban jiwa akibat ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, bertambah menjadi tiga orang.
Para korban merupakan santri yang tengah berada di sekitar lokasi saat bangunan roboh pada Senin (29/9) sore.
Korban pertama adalah Alvian Ibrahim (11), santri asal Bangkalan, Madura. Alvian sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) Siti Hajar Sepanjang, Sidoarjo, namun nyawanya tidak tertolong. Jenazahnya telah dimakamkan Selasa (30/9) pagi di kampung halamannya.
Sementara itu, dua korban lain yakni Mochammad Mashudulhaq (14), santri asal Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya, serta Muhammad Soleh (22), santri asal Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Keduanya meninggal dunia di RSUD Notopuro Sidoarjo setelah sempat menjalani perawatan intensif.
Pihak keluarga segera menjemput jenazah kedua santri tersebut. Jenazah Mochammad Mashudulhaq langsung dipulangkan ke rumah duka di Surabaya, sedangkan jenazah Muhammad Soleh akan diterbangkan hari ini menuju kampung halamannya di Bangka Belitung untuk dimakamkan.
Peristiwa nahas ini masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Ponpes Al Khoziny. Hingga saat ini, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, relawan, serta masyarakat masih melakukan upaya pencarian untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di lokasi reruntuhan.
Penyebab ambruknya musala masih dalam penyelidikan. Aparat kepolisian bersama tim teknis dari pemerintah daerah akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan faktor penyebab robohnya bangunan. (red)