METROTODAY, SIDOARJO – Gap year atau jeda setahun setelah lulus SMA kini makin banyak dipilih pelajar Gen Z sebagai waktu strategis untuk menemukan passion sebelum memasuki perguruan tinggi.
Banyak siswa memilih untuk menunda masuk perguruan tinggi setelah lulus SMA dengan alasan ingin mencari pengalaman baru, menyiapkan diri lebih matang, hingga menemukan passion yang sesuai.
Tren ini mulai terlihat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya kesadaran generasi muda terhadap pentingnya perencanaan masa depan.
Gap year tidak lagi dianggap sebagai “kegagalan” masuk kuliah, melainkan strategi untuk mempersiapkan langkah berikutnya.
Selama gap year, banyak kegiatan yang bisa dilakukan agar pengalaman tersebut benar-benar bermakna, seperti:
Refleksi Diri dan Temukan Minat Bakat
Luangkan waktu untuk berpikir tentang apa yang benar-benar kamu sukai dan mampu lakukan. Coba berbagai aktivitas baru seperti seni, olahraga, bahasa asing, atau kursus kreatif supaya kamu tahu mana passionmu.
Tentukan Tujuan yang Jelas dan Terstruktur
Tetapkan tujuan spesifik sejak awal gap year dan rencanakan kegiatan mingguan kegiatan mingguan atau bulanan agar waktu tidak terbuang sia-sia dan kegiatan tetap produktif seperti menguasai bahasa asing level tertentu, mengikuti magang tertentu, atau memperkuat skill digital.
Kembangkan Keterampilan dan Pengalaman Praktis
Gunakan gap year untuk memperkuat skill, baik akademik seperti menyiapkan ujian masuk, maupun non-akademik seperti desain grafis, coding, menulis, atau public speaking.
Cari peluang kerja paruh waktu, magang, atau proyek sukarela supaya kamu bisa merasakan dunia nyata dan membangun portofolio.
Manfaatkan Kursus Online & Pelatihan
Banyak platform kursus daring yang menyediakan materi menarik dan relevan dengan kebutuhan masa depan seperti digital marketing, desain, skill teknis tertentu. Selain untuk keterampilan, gunakan kursus online untuk memperluas wawasan, membaca topik-baru, dan membangun dasar yang kuat untuk jurusan kuliah yang akan diambil.
Jaga Kesehatan Mental & Kelola Waktu
Kedisiplinan dalam mengatur jadwal sangat penting agar gap year tidak berubah jadi masa yang tidak produktif. Prioritaskan kesehatan mental istirahat, aktivitas yang menyenangkan, dan dukungan teman atau mentor bisa membantu menjaga semangat dan mencegah stres.
Bangun Jaringan & Portofolio Diri
Ikut komunitas, relawan, atau kegiatan sosial selama gap year agar kamu bertemu orang-baru, mendapatkan pengalaman berharga, dan membangun relasi. Dokumentasikan kegiatanmu: buat portofolio, blog, media sosial edukatif ini akan sangat berguna untuk aplikasi beasiswa atau masuk perguruan tinggi.
Persiapan Akademis Jika Diperlukan
Gunakan waktu jeda untuk belajar persiapan masuk kuliah, seperti mempersiapkan tes masuk, ujian, atau materi dasar jurusan. Pastikan kamu tetap mengikuti perkembangan akademik agar ketika kembali ke bangku kuliah, adaptasi lebih mudah.
Gap year bisa menjadi investasi penting bagi masa depan bila dijalani dengan persiapan matang, tujuan yang jelas, dan aktivitas yang bermakna.
Meski bukan jalan mudah, pengalaman selama setahun jeda berpotensi membantu Gen Z menemukan diri, memperluas wawasan, dan menentukan jurusan kuliah dengan lebih yakin.
Bagi yang mempertimbangkan gap year, kunci keberhasilan terletak pada keseimbangan antara produktivitas, kesehatan mental, dan disiplin diri. Dengan begitu, gap year bukan hanya jeda waktu, tetapi langkah strategis menuju masa depan yang lebih terarah. (ana/red)