METROTODAY, SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo resmi melepas 54 peserta terbaiknya untuk berlaga di Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar di Jember pada 11–21 September 2025.
Prosesi pelepasan berlangsung pada Rabu (10/9/2025) dan dipimpin langsung oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, SH., M.Kn.
Turut hadir jajaran pejabat daerah, mulai dari Sekda Fenny Apridawati, Ketua DPRD Abdillah Nasih, Kepala Kemenag Sidoarjo Mufi Imron Rosyadi, Ketua Komisi D DPRD Moch. Dhamroni Chudhlori, hingga Asisten Pemerintahan dan Kesra Ainur Rahman.
Dari 56 peserta yang akan bertanding, sebanyak 52 orang dilepas secara resmi oleh Bupati Subandi. Mereka terdiri dari 44 putra-putri asli Sidoarjo serta 8 peserta dari luar daerah yang bergabung memperkuat kontingen.
Dalam sambutannya, Bupati Subandi menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada para qari, qariah, hafidz, dan hafidzah yang akan mengharumkan nama Sidoarjo.
“Kalian bukan hanya membawa misi kompetisi, tapi juga amanah dakwah dan syiar Islam. Tampilkan kemampuan terbaik, jaga adab, dan ingat bahwa kalian membawa nama baik Sidoarjo. Juara itu penting, tapi yang lebih utama adalah menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” pesan Subandi.
Bupati menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar perlombaan, melainkan juga sarana memperkuat kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an, menanamkan akhlak mulia, serta membangun masyarakat religius di Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Sidoarjo menegaskan bahwa kontingen kali ini dibekali pembinaan yang komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.
“Kami menargetkan merebut kembali trofi juara umum. Sidoarjo pernah juara umum tiga kali berturut-turut, namun tahun lalu hanya runner-up. Tahun ini, insyaAllah kami optimis bisa kembali menjadi juara umum,” ujarnya.
Dengan doa dan semangat penuh, kontingen MTQ Kabupaten Sidoarjo berangkat menuju Jember, mengusung tekad besar untuk menorehkan prestasi terbaik sekaligus memperkokoh identitas Sidoarjo sebagai daerah religius yang berprestasi di tingkat provinsi. (mt/red)
