3 September 2025, 12:15 PM WIB

Kontingen RW 12 Graha Kota All Out Meriahkan Karnaval Akbar HUT Ke-80 RI

METRO TODAY, SIDOARJO – Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI begitu semarak di Kabupaten Sidoarjo. Di Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo, berlangsung karnaval akbar yang sangat meriah. Warga RW 12, Perumahan Graha Kota, tampil luar biasa. Mereka mengusung tema berkelas nasional, yaitu Gotong Royong demi Ketahanan Pangan Graha Kota.

”Melalui karnaval akbar ini, kami ingin membangkitkan semangat gotong royong dan kesadaran tentang pentingnya swasembada pangan,” jelas Fajar Dwi Prabawa, koordinator Karnaval RW 12 Graha Kota pada Minggu (31 Agustus 2025).

Total ada 130 peserta yang berpartisipasi dalam parade dari RW 12 ini. Mereka menghadirkan perpaduan atraksi teatrikal, kostum tematik, dan simbol-simbol ketahanan pangan. Tampilan tersebut terlihat atraktif, kreatif, edukatif, sekaligus menghibur. Penonton pun dibuat kagum.

”Kami ingin menunjukkan bahwa ketahanan pangan adalah isu penting. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang semakin berat. Jangan sampai masyarakat kehilangan daya tahan di sektor pangan,” tambah Fajar Dwi Prabawa.

Pakaian kebaya menunjukkan pentingnya peran petani dalam menyukseskan program ketahanan pangan. (Foto: Istimewa)

Kisah Sang Pangeran dan Ragil Kuning

Kontingen RW 12 Perumahan Graha Kota menghadirkan teatrikal yang inspiratif tentang tokoh Pangeran dan Ragil Kuning. Kisah seorang pangeran yang menyamar menjadi rakyat jelata. Dia bekerja sebagai petani demi menguji kesetiaan sang pujaan hati bernama Ragil Kuning.

Selama proses penyamaran di desa, Sang Pangeran dan Ragil Kuning berhasil mengembangkan sektor pertanian di desa tersebut. Mereka berjasa kepada penduduk desa. Di saat yang tepat, sang pangeran akhirnya membuka identitas aslinya. Ragil Kuning pun diboyong ke kerajaan untuk menjadi pendamping Pangeran.

”Kisah tersebut sarat pesan moral bahwa keberhasilan pembangunan berawal dari ketulusan, kerja keras, dan sinergi antara rakyat dan pemimpin,” jelas Fajar Dwi Prabawa.

Emak-emak warga Perumahan Graha Kota menunjukkan hasil panen pertanian yang melimpah di Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo. (Foto: Istimewa)

Kostum Tematik, Simbol Kemandirian Pangan

Tidak hanya cerita menarik. Kontingen RW 12 Graha Kota juga menampilkan berbagai kostum bertema pertanian dan ketahanan pangan. Di antaranya, kostum petani dengan kebaya tradisional. Kostum buah-buahan sebagai simbol konsumsi sehat dan hasil kebun rakyat. Properti ayam dan telur mencerminkan pentingnya protein hewani dalam gizi keluarga. Karakter semut sebagai lambang kerja sama, gotong royong, dan produktivitas.

Ada pula gunungan hasil bumi yang merupakan simbol kemakmuran dan hasil panen melimpah. Simbol gunungan menjadi ikon utama dalam kontingen ini. Sebagai representasi kekayaan hasil pertanian warga serta semangat kebersamaan dalam mengolahnya.

Sepanjang rute karnaval, peserta dari RW 12 menarik perhatian penonton. Sejak start dari Perumahan Graha Kota, melewati Villa Jasmin, hingga Pasar Suko. Warga tampak antusias menyambut kontingen RW 12. Bahkan, tidak sedikit penonton yang mengabadikan momen sambil memberikan sorakan semangat.

Selaras dengan Program Pencegahan Stunting Desa Suko

Lebih dari sekadar parade budaya. Partisipasi warga RW 12 Graha Kota juga menjadi bentuk dukungan nyata bagi program pengentasan stunting. Program tersebut tengah digencarkan oleh Pemerintah Desa Suko. Perumahan Graha Kota termasuk wilayah dengan jumlah balita terbanyak di Desa Suko.

”Maka dari itu, isu ketahanan pangan dan gizi menjadi sangat relevan. Kami mendukung program desa lewat peternakan ayam petelur dan distribusi telur secara rutin kepada keluarga balita,” terang Fajar Dwi Prabawa.

Karakter semut melambangkan pentingnya gotong royong dalam mewujudkan ketahanan pangan dan memajukan desa. (Foto: Istimewa)

Wujud Kolaborasi Nyata Warga

Ketua RW 12 Perumahan Graha Kota Mukti Wibowo menyatakan sangat berterima kasih kepada semua elemen masyarakat Graha kota. Warga selalu tampil all out dan penuh komitmen. Bekerja keras, kompak, gotong royong.

Penampilan RW 12 Graha Kota dalam karnaval ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan dapat diwujudkan dalam bentuk kolaborasi warga untuk membangun ketahanan pangan dari akar rumput. Ketahanan pangan bukan hanya urusan negara, melainkan juga tanggung jawab bersama. Mulai lingkup terkecil, yaitu RT dan RW.

”Saya berterima kasih atas partisipasi seluruh masyarakat Graha Kota. Komitmen melanjutkan tradisi ini sebagai dari bagian dari peringatan HUT RI setiap tahun,” ungkap Mukti Wibowo. (AN)

METRO TODAY, SIDOARJO – Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI begitu semarak di Kabupaten Sidoarjo. Di Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo, berlangsung karnaval akbar yang sangat meriah. Warga RW 12, Perumahan Graha Kota, tampil luar biasa. Mereka mengusung tema berkelas nasional, yaitu Gotong Royong demi Ketahanan Pangan Graha Kota.

”Melalui karnaval akbar ini, kami ingin membangkitkan semangat gotong royong dan kesadaran tentang pentingnya swasembada pangan,” jelas Fajar Dwi Prabawa, koordinator Karnaval RW 12 Graha Kota pada Minggu (31 Agustus 2025).

Total ada 130 peserta yang berpartisipasi dalam parade dari RW 12 ini. Mereka menghadirkan perpaduan atraksi teatrikal, kostum tematik, dan simbol-simbol ketahanan pangan. Tampilan tersebut terlihat atraktif, kreatif, edukatif, sekaligus menghibur. Penonton pun dibuat kagum.

”Kami ingin menunjukkan bahwa ketahanan pangan adalah isu penting. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang semakin berat. Jangan sampai masyarakat kehilangan daya tahan di sektor pangan,” tambah Fajar Dwi Prabawa.

Pakaian kebaya menunjukkan pentingnya peran petani dalam menyukseskan program ketahanan pangan. (Foto: Istimewa)

Kisah Sang Pangeran dan Ragil Kuning

Kontingen RW 12 Perumahan Graha Kota menghadirkan teatrikal yang inspiratif tentang tokoh Pangeran dan Ragil Kuning. Kisah seorang pangeran yang menyamar menjadi rakyat jelata. Dia bekerja sebagai petani demi menguji kesetiaan sang pujaan hati bernama Ragil Kuning.

Selama proses penyamaran di desa, Sang Pangeran dan Ragil Kuning berhasil mengembangkan sektor pertanian di desa tersebut. Mereka berjasa kepada penduduk desa. Di saat yang tepat, sang pangeran akhirnya membuka identitas aslinya. Ragil Kuning pun diboyong ke kerajaan untuk menjadi pendamping Pangeran.

”Kisah tersebut sarat pesan moral bahwa keberhasilan pembangunan berawal dari ketulusan, kerja keras, dan sinergi antara rakyat dan pemimpin,” jelas Fajar Dwi Prabawa.

Emak-emak warga Perumahan Graha Kota menunjukkan hasil panen pertanian yang melimpah di Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo. (Foto: Istimewa)

Kostum Tematik, Simbol Kemandirian Pangan

Tidak hanya cerita menarik. Kontingen RW 12 Graha Kota juga menampilkan berbagai kostum bertema pertanian dan ketahanan pangan. Di antaranya, kostum petani dengan kebaya tradisional. Kostum buah-buahan sebagai simbol konsumsi sehat dan hasil kebun rakyat. Properti ayam dan telur mencerminkan pentingnya protein hewani dalam gizi keluarga. Karakter semut sebagai lambang kerja sama, gotong royong, dan produktivitas.

Ada pula gunungan hasil bumi yang merupakan simbol kemakmuran dan hasil panen melimpah. Simbol gunungan menjadi ikon utama dalam kontingen ini. Sebagai representasi kekayaan hasil pertanian warga serta semangat kebersamaan dalam mengolahnya.

Sepanjang rute karnaval, peserta dari RW 12 menarik perhatian penonton. Sejak start dari Perumahan Graha Kota, melewati Villa Jasmin, hingga Pasar Suko. Warga tampak antusias menyambut kontingen RW 12. Bahkan, tidak sedikit penonton yang mengabadikan momen sambil memberikan sorakan semangat.

Selaras dengan Program Pencegahan Stunting Desa Suko

Lebih dari sekadar parade budaya. Partisipasi warga RW 12 Graha Kota juga menjadi bentuk dukungan nyata bagi program pengentasan stunting. Program tersebut tengah digencarkan oleh Pemerintah Desa Suko. Perumahan Graha Kota termasuk wilayah dengan jumlah balita terbanyak di Desa Suko.

”Maka dari itu, isu ketahanan pangan dan gizi menjadi sangat relevan. Kami mendukung program desa lewat peternakan ayam petelur dan distribusi telur secara rutin kepada keluarga balita,” terang Fajar Dwi Prabawa.

Karakter semut melambangkan pentingnya gotong royong dalam mewujudkan ketahanan pangan dan memajukan desa. (Foto: Istimewa)

Wujud Kolaborasi Nyata Warga

Ketua RW 12 Perumahan Graha Kota Mukti Wibowo menyatakan sangat berterima kasih kepada semua elemen masyarakat Graha kota. Warga selalu tampil all out dan penuh komitmen. Bekerja keras, kompak, gotong royong.

Penampilan RW 12 Graha Kota dalam karnaval ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan dapat diwujudkan dalam bentuk kolaborasi warga untuk membangun ketahanan pangan dari akar rumput. Ketahanan pangan bukan hanya urusan negara, melainkan juga tanggung jawab bersama. Mulai lingkup terkecil, yaitu RT dan RW.

”Saya berterima kasih atas partisipasi seluruh masyarakat Graha Kota. Komitmen melanjutkan tradisi ini sebagai dari bagian dari peringatan HUT RI setiap tahun,” ungkap Mukti Wibowo. (AN)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/