METROTODAY, SIDOARJO – Kasus meninggalnya Raya, balita 4 tahun dari Sukabumi, Jabar, yang tubuhnya dipenuhi cacing, telah menarik perhatian besar dari masyarakat dan kalangan medis.
Menanggapi kasus ini, Dr. Rengganis Praswitasari, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK Umsida) yang ahli di bidang parasitologi, memberikan pandangannya mengenai penyebab, proses diagnosis, serta langkah-langkah pencegahan infeksi cacing, khususnya pada balita.
Menurut dr. Rengganis saat ditemui di ruangan FK Umsida pada Senin (25/08/2025), infeksi cacing pada balita umumnya terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing, atau melalui kontak langsung dengan tanah yang mengandung larva cacing.
Selain itu, kebiasaan anak yang tidak menjaga kebersihan seperti tidak mencuci tangan setelah bermain di tanah, berinteraksi dengan hewan, fasilitas sanitasi yang kurang memadai , juga meningkatkan risiko terinfeksi.
“Balita memang sangat rentan terhadap infeksi cacing, karena daya tahan tubuh mereka yang masih berkembang. Ketika mereka bermain di tanah atau berada di lingkungan yang kurang bersih, risiko terinfeksi menjadi lebih tinggi,” jelas dr. Rengganis.
Lebih lanjut, dokter yang sedang menempuh pendidikan S2 Ilmu Kedokteran Tropis di FK Universitas Airlangga (Unair) ini menjelaskan bahwa infeksi cacing pada anak balita tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas di awal, sehingga sering terabaikan.
Banyak orang tua yang baru menyadari kondisi ini setelah anak menunjukkan gejala yang lebih serius, seperti penurunan berat badan, gangguan pencernaan, atau berat badan tidak naik tapi perut membuncit.
Oleh karena itu, diagnosis yang tepat sangat penting untuk memastikan jenis cacing yang menginfeksi serta tahap keparahannya.
“Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk mengetahui jenis cacing yang ada dalam tubuh anak, melalui tes tinja, pemeriksaan darah, atau pemantauan klinis lainnya. Penting bagi orang tua untuk segera membawa anak ke fasilitas medis jika muncul gejala yang mencurigakan,” tambahnya.
Faktor lingkungan juga memainkan peran besar dalam memperburuk risiko infeksi cacing.
Rengganis menegaskan bahwa kebiasaan anak-anak bermain di tanah, lingkungan rumah yang tidak bersih, serta kebersihan makanan yang kurang terjaga, meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.
“Lingkungan yang bersih sangat berpengaruh dalam pencegahan infeksi cacing. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk menjaga kebersihan rumah, serta memastikan anak-anak bermain di tempat yang aman dan bebas dari kuman,” katanya.
Rengganis menyampaikan, pencegahan infeksi cacing pada anak, terutama di daerah dengan fasilitas kesehatan terbatas, memerlukan kerja sama antara keluarga, masyarakat, dan tenaga medis.
Ia pun memberikan beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan:
1. Minum Obat Cacing Secara Rutin
Salah satu cara yang efektif untuk mencegah infeksi cacing adalah dengan memberikan obat cacing secara rutin kepada anak, setidaknya setiap enam bulan sekali.
Obat cacing ini dapat diperoleh di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, atau posyandu. Pemberian obat cacing ini dapat membantu mencegah infeksi sebelum berkembang menjadi lebih parah.
2. Pemeriksaan di Fasilitas Kesehatan
Jika gejala seperti gangguan pencernaan, penurunan berat badan, atau anemia muncul, segera periksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
Di puskesmas, rumah sakit, atau posyandu, tenaga medis dapat melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam untuk mendeteksi adanya infeksi cacing atau penyakit lain yang mengganggu kesehatan anak.
3. Edukasi Kesehatan di Posyandu
Untuk balita, penting bagi orang tua untuk membawa anak ke posyandu secara rutin, tidak hanya untuk vaksinasi tetapi juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum.
Posyandu merupakan tempat yang ideal untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan standar kesehatan, termasuk pencegahan infeksi cacing.
4. Penerapan Kebersihan yang Baik
Sidak Rumah Tidak Layak Huni, Bupati Sidoarjo Subandi Minta Perbaiki Makanan untuk Lansia
Edukasi keluarga mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bermain di luar, terutama sebelum makan, adalah langkah pencegahan dasar yang sangat efektif.
Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan rumah dan memastikan makanan yang dikonsumsi anak bersih dan sehat sangatlah penting untuk menghindari terpaparnya telur cacing.
5. Pemberian Edukasi tentang Sanitasi
Selain menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan rumah, masyarakat perlu diberi pemahaman tentang pentingnya sanitasi yang baik.
Pengelolaan sampah yang tepat dan penghindaran kontak langsung dengan limbah rumah tangga juga berperan penting dalam pencegahan infeksi cacing.
Rengganis menegaskan bahwa pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari komplikasi yang lebih serius, seperti yang terjadi pada kasus Raya.
“Dengan edukasi yang tepat, penerapan kebersihan, serta pemeriksaan rutin, kita bisa mencegah anak-anak dari risiko infeksi cacing yang bisa berakibat fatal,” ujarnya.
Kasus Raya yang memilukan ini mengingatkan kita akan pentingnya perhatian terhadap kebersihan, pemeriksaan kesehatan yang rutin, dan pemberian obat cacing secara terjadwal untuk menjaga kesehatan anak-anak.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa mencegah hal serupa terjadi pada anak-anak lainnya dan memastikan mereka tumbuh sehat, terhindar dari infeksi cacing dan penyakit lainnya. (*)