29.3 C
Surabaya
25 June 2025, 23:11 PM WIB

Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo Masuk Verifikasi STBM Award 2025

METROTODAY, SIDOARJO – Kampung Edukasi Sampah di RT 23/RW 07, Kelurahan Sekardangan, Kecamatan Sidoarjo, terpilih sebagai salah satu lokasi verifikasi lapangan dalam ajang STBM Award 2025 yang digelar Kementerian Kesehatan RI.

Tim penilai nasional melakukan verifikasi langsung pada Senin (23/6), meninjau penerapan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dijalankan kampung tersebut. Kelima pilar itu meliputi kepemilikan jamban sehat di setiap rumah, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan yang higienis, pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair ramah lingkungan.

Berbeda dengan pendekatan yang hanya berfokus pada pembangunan fisik, Kampung Edukasi Sampah menitikberatkan pada perubahan perilaku warga. Kegiatan rutin seperti kerja bakti, diskusi warga, hingga edukasi lintas usia digelar secara gotong royong. Anak-anak hingga lansia aktif terlibat dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat.

“Bukan soal mengejar penghargaan. Kami ingin membuktikan bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama secara konsisten,” ujar Edi Priyanto, pegiat lingkungan setempat.

Dokumentasi tim verifikator dengan kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah/tim Kampung Edukasi Sampah

Kader STBM, Hariyanto, menambahkan bahwa dampak perubahan mulai terlihat. Warga terbiasa memilah sampah, mencuci tangan, dan mulai sadar akan pentingnya lingkungan bersih. “Saat warga merasakan manfaatnya — lingkungan bersih, air lebih sehat, anak-anak lebih terlibat — mereka mulai bergerak dengan kesadaran sendiri,” katanya.

Ketua RT 23, Andi Hariyadi, menyebut kampungnya tidak hanya menjalankan prinsip STBM, tapi juga mengembangkan program berkelanjutan, seperti pembangunan IPAL komunal, sumur resapan, dan bank sampah. Semua itu mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) yang mendorong sanitasi berbasis komunitas.

Dengan masuknya sebagai lokus STBM Award 2025, Kampung Edukasi Sampah diharapkan menjadi nominator penerima penghargaan nasional, sekaligus inspirasi bagi daerah lain untuk membangun budaya bersih yang berkelanjutan, tidak hanya lewat pembangunan fisik, tetapi juga lewat perubahan gaya hidup warganya.(alk)

METROTODAY, SIDOARJO – Kampung Edukasi Sampah di RT 23/RW 07, Kelurahan Sekardangan, Kecamatan Sidoarjo, terpilih sebagai salah satu lokasi verifikasi lapangan dalam ajang STBM Award 2025 yang digelar Kementerian Kesehatan RI.

Tim penilai nasional melakukan verifikasi langsung pada Senin (23/6), meninjau penerapan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dijalankan kampung tersebut. Kelima pilar itu meliputi kepemilikan jamban sehat di setiap rumah, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan yang higienis, pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair ramah lingkungan.

Berbeda dengan pendekatan yang hanya berfokus pada pembangunan fisik, Kampung Edukasi Sampah menitikberatkan pada perubahan perilaku warga. Kegiatan rutin seperti kerja bakti, diskusi warga, hingga edukasi lintas usia digelar secara gotong royong. Anak-anak hingga lansia aktif terlibat dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat.

“Bukan soal mengejar penghargaan. Kami ingin membuktikan bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama secara konsisten,” ujar Edi Priyanto, pegiat lingkungan setempat.

Dokumentasi tim verifikator dengan kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah/tim Kampung Edukasi Sampah

Kader STBM, Hariyanto, menambahkan bahwa dampak perubahan mulai terlihat. Warga terbiasa memilah sampah, mencuci tangan, dan mulai sadar akan pentingnya lingkungan bersih. “Saat warga merasakan manfaatnya — lingkungan bersih, air lebih sehat, anak-anak lebih terlibat — mereka mulai bergerak dengan kesadaran sendiri,” katanya.

Ketua RT 23, Andi Hariyadi, menyebut kampungnya tidak hanya menjalankan prinsip STBM, tapi juga mengembangkan program berkelanjutan, seperti pembangunan IPAL komunal, sumur resapan, dan bank sampah. Semua itu mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) yang mendorong sanitasi berbasis komunitas.

Dengan masuknya sebagai lokus STBM Award 2025, Kampung Edukasi Sampah diharapkan menjadi nominator penerima penghargaan nasional, sekaligus inspirasi bagi daerah lain untuk membangun budaya bersih yang berkelanjutan, tidak hanya lewat pembangunan fisik, tetapi juga lewat perubahan gaya hidup warganya.(alk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/