METROTODAY, SIDOARJO – Di antara geliat modernisasi dan deru lalu lintas Jalan Raya Tanggulangin, berdirilah sebuah bangunan tua yang diam dalam sunyi.
Bangunan bekas pabrik tekstil ini pernah menjadi simbol kejayaan industri di Jawa Timur. Kini, pabrik itu tidak hanya menyimpan kenangan masa kejayaan, tetapi juga kisah-kisah mistis yang membuat bulu kuduk merinding.
Bangunan yang terletak strategis di sebelah selatan Pasar Ngaban, Sidoarjo ini pernah menjadi pusat produksi tekstil yang penting di era 1980-an.
Namun, jauh sebelum itu, tepatnya pada tahun 1835, tempat ini adalah bagian dari imperium bisnis Oei Tiong Ham, sang Raja Gula yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Asia pada masa Hindia Belanda.
Berawal sebagai pabrik gula kolonial, bangunan ini telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah ekonomi Indonesia.
Setelah kemerdekaan, bangunan ini bertransformasi menjadi pabrik tekstil, sejalan dengan semangat industrialisasi nasional. Namun, badai krisis moneter tahun 1998 menjadi titik balik.
Pada 1999, pabrik ini resmi ditutup. Mesin-mesin besar berhenti beroperasi, ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian, dan gedung megah itu kini berubah menjadi rumah bagi sesuatu yang tak kasat mata.

Kini, sisa-sisa kejayaan itu dibalut oleh cerita-cerita mistis yang menyebar dari mulut ke mulut.
Warga sekitar sering melihat penampakan seorang noni Belanda berkebaya putih yang duduk anggun di sudut bangunan. Suara keramaian pesta kadang terdengar, namun saat diselidiki, bangunan itu tetap sunyi dan gelap.
Tak hanya itu, penampakan ular raksasa yang berkeliaran di antara puing-puing juga sering diceritakan.
Beberapa warga bahkan menyebutkan adanya sekelompok orang Belanda yang duduk dan berbincang di malam Jumat Legi, seolah masa kolonial belum benar-benar berlalu dari tempat ini.
Lebih mencekam lagi, seorang mahasiswa yang mencoba eksplorasi bangunan ini juga dikabarkan mengalami kelumpuhan secara misterius.
Bahkan seorang paranormal yang ingin mengungkap misteri tempat ini mengaku lari terbirit-birit setelah “penunggu” dalam bangunan meminta tumbal.
Pabrik yang kini dijaga satpam itu telah dilarang untuk dieksplorasi. Beberapa Youtuber yang mencoba mencari konten horor di tempat ini justru mengalami kejadian aneh, dan sebagian gagal merekam apa pun.
Cerita seorang warga yang melihat penampakan arwah setelah mengunggah foto pabrik ke media sosial pun memperkuat aura misteri yang menyelimuti lokasi ini.
Tak sedikit pengendara yang melewati bangunan itu juga mengalami kejadian aneh, seperti kecelakaan yang disebabkan oleh kabut misterius yang tiba-tiba muncul dan menghalangi pandangan. Apakah kabut itu hanya fenomena alam, atau ada kekuatan lain yang bermain?
Pabrik Tekstil Tanggulangin adalah cermin dari dua sisi Sidoarjo. Yakni sisi modern yang berkembang pesat, dan sisi gelap yang menyimpan sejarah panjang, misteri, dan mungkin luka lama yang belum pulih.
Kini, sebagian bangunan telah berubah menjadi permukiman dan lahan kosong. Namun, kisah-kisah yang tertinggal tidak mudah terhapus. Apakah benar arwah masa lalu masih menghuni tempat ini? Ataukah semua hanyalah warisan cerita rakyat yang tumbuh subur di tengah reruntuhan sejarah?
Yang jelas, Pabrik Tekstil Tanggulangin adalah potongan mozaik dari masa lalu Indonesia yang tak boleh dilupakan. Baik sebagai warisan industri maupun pengingat akan kisah-kisah yang belum terpecahkan. (*)