25.6 C
Surabaya
24 May 2025, 6:45 AM WIB

Menunggu Gebrakan Subandi

Oleh : Anggit Satriyo Nugroho

Pegiat Media, Warga Sidoarjo

TERUS terang sudah tiga bulan, sejak dilantik 20 Februari 2025 lalu, saya menunggu-nunggu ini: Gebrakan Subandi.

Tentunya yang benar-benar gebrakan. Yang berbeda dengan kepala-kepala daerah lain. Yang bukan sekadar menuntaskan tugas-tugas rutin yang menjadi kewajibannya sebagai pemimpin daerah.

Yang orisinal, bahkan kalau bisa dicontoh kepala daerah lain di sekitarnya. Pemimpin yang menjadi episentrum teladan kinerja wilayah-wilayah tetangganya.

Sebagai warga yang sudah tinggal di kota ini sejak 2008, tentu saya tidak berharap Subandi menjadi pemimpin daerah yang biasa-biasa saja.

Maklum saja, yang model begitu sudah membosankan. Jangan heran bila warga sudah terbiasa dengan urusan banjir tahunan, tambal sulam jalan rusak dan sampah sana-sini yang memuakkan.

Subandi harus berani menjadi pemimpin daerah yang berani mengambil risiko. Berani terobos sana dan terobos sini. Pemimpin yang memecah kebekuan.

Modal Subandi sebenarnya luar biasa. Latar belakangnya pengusaha. Sukses pula.

Pengalaman sebagai pengusaha yang menapaki bisnis dari kecil hingga menjadi besar, tentu ia terbiasa mengubah kesulitan menjadi kemudahan. Setidaknya ia punya modal ulet dan pantang menyerah.

Dengan rekam jejaknya, dia harusnya sudah terbiasa mengubah hal berguna menjadi potensi ekonomi yang istimewa. Mengubah kesulitan menjadi kemudahan.

Apalagi pengusaha biasanya juga tak menyukai birokrasi yang rumit dan berbelit. Proses pengambilan keputusan juga bisa dilakukan dengan cepat. Thas, thes.

Belum lagi partai yang mengusungnya, Gerindra juga tengah berkuasa. Tentu minim sekali batu sandungan politik yang bisa menghalangi kebijakannya.

Kita semua tahu politik adalah drama dua sisi yang menampilkan panggung depan dan panggung belakang.

Dengan segenap pengalamannya itu, saya yakin dia bisa tampil manis di panggung depan, tanpa membuat gaduh panggung belakang.

Memang tiga bulan bukan waktu yang cukup untuk mengukur kehebatan dan tangan dingin seorang pemimpin. Namun tiga bulan bisa digunakan untuk mengukur apa saja yang mau dikerjakan di tahun-tahun depan.

Sebagai warga, ketika ada pertanyaan teman dari kota lain, terkait kebijakan pemerintah setempat yang nempel di kepala warganya. Tentu saya tak bisa menjawabnya cepat. Masih harus mikir, lalu bilang kepada teman tadi dengan berbisik: apa ya?mmmm, apa ya?mmmm.

Saya merunut akun media sosialnya @cakband1. Maaf yang terlihat semata kunjungan sana-sini. Seremoni-seremoni dan meninjau ini dan itu.

Memang ada program pembangunan jalan di sebelas ruas daerah dengan cara dibeton. Lalu, ada perbaikan rumah tak layak huni di beberapa titik. Tapi, masih perlu program yang bisa dikenang dengan cara digeber habis-habisan.

Sebuah program kolaboratif dan partisipatif yang diorkestrasi oleh Subandi sendiri. Libatkan semua orang. Ajak bergandengan semua potensi yang ada di kota ini, perusahaan, kampus, ormas, NGO, media massa, profesional.

Saya yakin dengan segala latar belakangnya, ia bisa menemukan program orisinal out of the box yang bisa ditampilkan.

Masih ada waktu 4 tahun 7 bulan untuk membuktikan bahwa dia adalah pemimpin harapan. Sudah saatnya gaspoll dan tabrak sana, tabrak sini. Kecuali memang sejak awal meniatkan hanya ingin yang biasa-biasa saja. (*)

Oleh : Anggit Satriyo Nugroho

Pegiat Media, Warga Sidoarjo

TERUS terang sudah tiga bulan, sejak dilantik 20 Februari 2025 lalu, saya menunggu-nunggu ini: Gebrakan Subandi.

Tentunya yang benar-benar gebrakan. Yang berbeda dengan kepala-kepala daerah lain. Yang bukan sekadar menuntaskan tugas-tugas rutin yang menjadi kewajibannya sebagai pemimpin daerah.

Yang orisinal, bahkan kalau bisa dicontoh kepala daerah lain di sekitarnya. Pemimpin yang menjadi episentrum teladan kinerja wilayah-wilayah tetangganya.

Sebagai warga yang sudah tinggal di kota ini sejak 2008, tentu saya tidak berharap Subandi menjadi pemimpin daerah yang biasa-biasa saja.

Maklum saja, yang model begitu sudah membosankan. Jangan heran bila warga sudah terbiasa dengan urusan banjir tahunan, tambal sulam jalan rusak dan sampah sana-sini yang memuakkan.

Subandi harus berani menjadi pemimpin daerah yang berani mengambil risiko. Berani terobos sana dan terobos sini. Pemimpin yang memecah kebekuan.

Modal Subandi sebenarnya luar biasa. Latar belakangnya pengusaha. Sukses pula.

Pengalaman sebagai pengusaha yang menapaki bisnis dari kecil hingga menjadi besar, tentu ia terbiasa mengubah kesulitan menjadi kemudahan. Setidaknya ia punya modal ulet dan pantang menyerah.

Dengan rekam jejaknya, dia harusnya sudah terbiasa mengubah hal berguna menjadi potensi ekonomi yang istimewa. Mengubah kesulitan menjadi kemudahan.

Apalagi pengusaha biasanya juga tak menyukai birokrasi yang rumit dan berbelit. Proses pengambilan keputusan juga bisa dilakukan dengan cepat. Thas, thes.

Belum lagi partai yang mengusungnya, Gerindra juga tengah berkuasa. Tentu minim sekali batu sandungan politik yang bisa menghalangi kebijakannya.

Kita semua tahu politik adalah drama dua sisi yang menampilkan panggung depan dan panggung belakang.

Dengan segenap pengalamannya itu, saya yakin dia bisa tampil manis di panggung depan, tanpa membuat gaduh panggung belakang.

Memang tiga bulan bukan waktu yang cukup untuk mengukur kehebatan dan tangan dingin seorang pemimpin. Namun tiga bulan bisa digunakan untuk mengukur apa saja yang mau dikerjakan di tahun-tahun depan.

Sebagai warga, ketika ada pertanyaan teman dari kota lain, terkait kebijakan pemerintah setempat yang nempel di kepala warganya. Tentu saya tak bisa menjawabnya cepat. Masih harus mikir, lalu bilang kepada teman tadi dengan berbisik: apa ya?mmmm, apa ya?mmmm.

Saya merunut akun media sosialnya @cakband1. Maaf yang terlihat semata kunjungan sana-sini. Seremoni-seremoni dan meninjau ini dan itu.

Memang ada program pembangunan jalan di sebelas ruas daerah dengan cara dibeton. Lalu, ada perbaikan rumah tak layak huni di beberapa titik. Tapi, masih perlu program yang bisa dikenang dengan cara digeber habis-habisan.

Sebuah program kolaboratif dan partisipatif yang diorkestrasi oleh Subandi sendiri. Libatkan semua orang. Ajak bergandengan semua potensi yang ada di kota ini, perusahaan, kampus, ormas, NGO, media massa, profesional.

Saya yakin dengan segala latar belakangnya, ia bisa menemukan program orisinal out of the box yang bisa ditampilkan.

Masih ada waktu 4 tahun 7 bulan untuk membuktikan bahwa dia adalah pemimpin harapan. Sudah saatnya gaspoll dan tabrak sana, tabrak sini. Kecuali memang sejak awal meniatkan hanya ingin yang biasa-biasa saja. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/